Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Adeummunasywah Adeummunasywah

Hidup itu Nikmat

Agama | Thursday, 23 Dec 2021, 01:26 WIB

Hidup itu Nikmat

Oleh : Heni Nuraeni

Pada saat ini banyak yang was-was bin cemas dalam hidupnya. Serba takut, serba khawatir. Banyak masalahnya. Urusan sekolah, urusan pekerjaan, problem di rumah, orang tua berpisah, kakak-adik tidak akur, keuangan pas-pasan, gagal ujian, kandas harapan dan seabrek masalah lainnya. Ketika semua itu dipikirin, baik sebelum benar-benar terjadi maupun merenung setelah kejadian yang dikhawatirkan tersebut, tentu akan menyedot energi .Seolah masalah itu menyerang secara bertubi-tubi. Nah, gara-gara problem yang banyak itulah, akhirnya tidak bisa nikmatin hidup dengan tenang dan layak. Selalu merasa kurang kasih sayang, minim perhatian, kurang duit, kurang sabar, cekak ilmu dan lain sebagainya. Itu pun hanya fokus pada diri pribadi, tidak melihat orang lain yang bisa jadi masalahnya lebih berat. Setiap orang itu punya masalah. Masalah yang dihadapinya bisa beda-beda satu sama lain. Ada pepatah bagus yang isinya seperti ini, “Sekolah berbeda dengan hidup. Di sekolah Anda diajari suatu pelajaran, lalu diuji. Pada hidup juga diuji, lalu mendapatkan pelajaran.” Demikian pernyataan dari Tom Bodett, humoris sekaligus penulis dari Amerika Serikat. Belajar langsung di sekolah kehidupan ini insya Allah banyak manfaat yang bisa diraih. Yang penting mau merenungkan dan mengambil manfaatnya. Banyak peristiwa berlalu dengan cepat dalam hidup ini, tapi sedikit sekali yang bisa dengan cerdas mengambil hikmahnya. Banyak hal yang dirasakan dalam hidup ini, tetapi sedikit yang berusaha untuk menyadari betapa pentingnya hidup ini. Itu sebabnya, ada beberapa tips untuk menikmati hidup (tentu bukan jadi beban) yang mungkin saja bisa dijadikan sebagai tambahan wawasan. Beberapa poin penting di antaranya: Pemahaman yang pertama kali harus kita yakini kebenarannya agar dalam menjalani hidup ini ,tidak berani untuk menyia-nyiakannya. Allah Ta’ala menciptakan manusia dalam bentuk yang paling sempurna. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.” (QS at-Tiin [95]: 4) Kedua, niatkan untuk ibadah. Keberadaan di dunia ini tentunya bukan sekadar menikmati segala yang disediakan di dunia ini, tetapi harus jelas aturan mainnya. Rugi banget kalau sampai tidak tahu tugas di dunia ini. Tentu kebangetan pula kalau sampai menganggap bahwa hidup sekadar nyari makan dan menikmati kesenangan semata. Allah Ta’ala befirman(yang artinya), Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.” (QS adz-Dzaariyaat [51]: 56) Ketiga, jalani dengan ikhlas.ikhlas itu ada dua macam. Pertama, mengerjakan suatu amal hanya karena Allah, dengan arti ingin mendapat ganjaran dari Allah. Kedua, mengerjakan suatu amal hanya karena Allah, dengan arti semata-mata karena itu perintah Allah. Ikhlas yang terakhir ini adalah ikhlas yang lebih tinggi levelnya. Apakah seseorang itu melakukan suatu amal/pekerjaan dengan ikhlas atau tidak, secara hakikat, yang tahu cukup Allah saja.Orang lain hanya mengetahui indikasi-indikasinya saja. Nah, karena ikhlas atau tulus itu sesuatu yang baik, dengan sendirinya watak ini akan kontra dengan amal/perbuatan yang tidak baik. Keempat, optimis menatap masa depan.Hidup ini harus optimis. Susah dan gagal itu biasa. Tapi berusaha terus agar bisa senang dan berhasil, itu luar biasa. Setiap orang yang pernah mencoba untuk berusaha pasti menemui kegagalan, sekecil apa pun kegagalan itu. Kelima, hiasi hidup dengan iman, ilmu dan amal shalih. Banyak ilmu dan amal tapi tidak beriman, percuma. Banyak amal tapi tanpa ilmunya juga kayaknya sia-sia banget, apalagi tidak beriman. Jadi, formula yang tepat itu adalah, kita beriman terlebih dahulu, kemudian belajar sehingga berilmu dan mengamalkan ilmu untuk kebaikan.

Maka, supaya bisa menikmati hidup ini dengan tenang dan enak, hiasi hidup ini dengan iman, ilmu dan amal shalih. Keimananlah yang membedakan antara seorang mukmin dengan seorang kafir. Allah Ta’ala sudah menjanjikan ganjaran surga di akhirat kelak bagi orang-orang yang beriman sebagaimana firman-Nya (yang artinya), “Dan orang-orang yang beriman serta beramal saleh, mereka itu penghuni surga; mereka kekal di dalamnya.” (QS al-Baqarah [2]: 82) Allah Ta’ala juga meninggikan orang yang beriman dan berilmu, sebagaimana dalam firman-Nya (yang artinya), “ niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.” (QS al-Mujaadilah [58]: 11) insya Allah iman, ilmu , dan amal shalih akan memberikan tambahan kenikmatan dalam menjalani kehidupan di dunia ini sesuai dengan ajaran Islam. Wallahu 'alam

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image