Memahami Kesejahteraan Hewan
Edukasi | 2023-05-03 20:33:19Dari beberapa perdebatan dan pemikiran yang diperoleh dari beberapa ahli dapat dikatakan bahwa kesejahteraan hewan tidak hanya berarti pengendalian rasa sakit dan penderitaan, tetapi juga memerlukan pemeliharaan dan pemenuhan kodrat hewan. Hewan harus memiliki kemampuan untuk melakukan perilaku alaminya, dan kita sebagai manusia harus bisa menghargai sifat alamiah dari hewan itu sendiri.
Hewan tesebut harus memiliki 5 freedoms animal welfare, yaitu:
1. Bebas dari rasa lapar dan haus;
2. Bebas dari rasa sakit, luka, penyakit, dan kondisi tertekan;
3. Bebas dari penganiayaan dan penyalahgunaan;
4. Bebas untuk dapat melakukan perilaku alaminya;
5. Bebas dari perlakuan kasar dan pembunuhan.
Kesejahteraan hewan melibatkan berbagai komponen dari berbagai pandangan yang dapat dikelompokkan secara kasar, yaitu bahwa kita menyelesaikan semua permasalahan mengenai kriteria kesejahteraan hewan nantinya akan menghasilkan suatu hasil yang tidak maksimal untuk hewan tersebut, namun ketika kita hanya mengejar salah satu kriteria yang ada, nantinya akan memperoleh hasil yang tidak menjamin tingkat kesejahteraan yang tinggi seperti yang dinilai oleh yang lain.
Kesejahteraan hewan merupakan konsep yang dapat dipelajari secara ilmiah, tetapi pemahaman kita tentang kesejahteraan hewan, dan bahkan ilmu yang kita lakukan untuk menilai dan meningkatkan kesejahteraan hewan dipengaruhi oleh gagasan tentang apa yang penting atau diinginkan untuk dilakukan dengan tujuan hewan memiliki kehidupan yang lebih baik. Dalam kasus kesejahteraan hewan, keputusan juga dapat didasarkan pada pemahaman ilmiah tentang hewan dan bagaimana mereka dipengaruhi oleh kandang, prosedur manajemen, dan langkah-langkah perawatan kesehatan.
Reference
Fraser, D. (2008). Understanding animal welfare. Acta Veterinaria Scandinavica, 50(S1). https://doi.org/10.1186/1751-0147-50-s1-s1
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.