Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Putri Faradila

Jangan Sampai KIP Kuliah Salah Sasaran

Pendidikan dan Literasi | 2023-05-01 12:12:19
Ilustrasi Kartu Indonesia Pintar Kuliah, www.garutselatan.info

Program Bidikmisi dan KIP Kuliah merupakan upaya dari pemerintah untuk mendukung keluarga yang tidak mampu untuk menempuh perguruan tinggi. Dari data Kemendikbudristek mengungkapkan bahwa KIP Kuliah adalah program beasiswa transformasi yang sudah ada seja tahun 2021. Program ini lanjutan dari program Bidikmisi yang berjalan sejak tahun 2010. Sampai 2022, Program Bidikmisi dan KIP Kuliah telah membiayai lebih dari 1 juta mahasiswa.

Program beasiswa Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) tengah viral di medsos. Banyak warganet yang protes dengan mengeluhkan pemberian KIP Kuliah yang dinilai salah sasaran. Pasalnya saat ini viral bahwa KIP Kuliah ini digunkan dengan sembarangan oleh penerima beasiswa. Salah satunya karena ditemukan bahwa penerima beasiswa justru sanggup membeli produk elektronik mahal yang sifatnya tersier. Bahkan ada yang beli tablet baru, padahal sudah memiliki laptop. Bahkan ada penerima beasiswa KIP Kuliah yang malah suka nonton konser. Padahal, terdapat mahasiwa lain yang harus mencari uang lantaran tidak mendapatkan bantuan dana dari pemerintah.

Program KIP Kuliah ini sebenarnya sudah bagus. Banyak yang terbantu dengan program KIP Kuliah ini yang awalnya tidak bisa kuliah jadi bisa kuliah dan melanjutkan masa depannya yang lebih baik lagi. Jika program KIP Kuliah ini di hapus kasihan mereka yang benar-benar membutuhkan biaya kuliah karena biaya kuliah yang memang mahal. Yang menjadi pokok permasalahan disini adalah gaya hidup penerima beasiswa KIP kuliah. Kalau anak ini menerima KIP Kuliah berarti untuk memenuhi kebutuhan primer (pendidikan) butuh bantuan, tetapi kenapa malah buat kebutuhan tersier uangnya ada, kenapa tidak dipakai atau disimpan buat kebutuhan primer lainnya.

Untuk memperoleh KIP Kuliah diadakan seleksi untuk memberikan bantuan kepada mahasiswa yang tidak mampu untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Sayangnya, tetap ada mahasiswa yang kurang mampu yang gagal mendapatkan bantuan ini. Selama ini, beasiswa KIP jadi solusi bagi orang yang tidak mampu membayar pendidikan, terlebih orang yang tidak mampu tetapi berprestasi. Meski sistem seleksi KIP Kuliah ini menggunakan sistem tetapi penerima beasiswa KIP Kuliah ini masih dari deretan orang kaya. Beasiswa KIP Kuliah kerap kali salah sasaran.

Pelaku yang memanipulasi data pemberkasannya. Mulai dari surat-surat yang dibuat sendiri biasanya hal ini dilakukan oleh orang yang ingin memperoleh dana gratis untuk memenuhi hasrat pribadi bahkan tidak malu untuk menunjukkan secara langsung kalau mereka mampu. Mereka malah menghambur-hamburkan uang negara yang seharusnya tak mereka terima. Sedangkan mereka yang berhak menerima KIP Kuliah ini malah terpaksa menjalani nasib yang sepedih-pedihnya.

Yang menjadi pertanyaan saya adalah tidak malukah mereka memakan bahkan berfoya-foya dengan memakan hak orang lain demi biaya kuliah yang sebenarnya masih bisa orang tua mereka penuhi. Sangat disayangkan nyatanya masih banyak orang yang rela melakukan ini semua demi kepuasan sendiri dan mengabaikan kesusahan temannya di luar sana. Lalu bagaimana dengan pemerintah sendiri? Meski persoalan ini sering terjadi dan sudah banyak bukti yang sejelas-jelasnya, kenapa hal ini masih sering terjadi dan tidak ada pemberesan ? bagaimana bisa dengan persyaratan yang segunung itu masih bisa salah sasaran ? jika pemerintah tidak mampu menyeleksi maka serahkan saja kepada yang lebih mampu.

Sungguh sangat disayangkan dengan program yang sangat bagus dan membantu mereka yang tidak mampu dan punya segudang prestasi untuk terus melanjutkan pendidikan tinggi untuk membangun bangsa yang lebih baik kedepannya terpaksa harus menelan kepahitan hidup yang tidak adil bagi mereka. Dimana KIP Kuliah yang harusnya mereka terima malah diterima oleh teman mereka yang merupakan kalangan atas. Tidakah kalian malu akan tindakan kalian yang rela memakan hak teman kalian, bahkan hingga memalsukan data ? bagaimana dengan pemerintah mengapa hal ini sering kali terjadi ? mengapa harus sering salah sasaran ? kenapa selalu kecolongan dengan banyaknya persyaratan yang harusnya meminimalisir kesalahan sasaran KIP Kuliah ini.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image