Kopi dan Mahasiswa
Gaya Hidup | 2023-04-30 11:05:22Mengonsumsi kopi telah menjadi rutinitas oleh sebagian besar mahasiswa. Minuman yang digemari oleh banyak anak muda itu memiliki warna, rasa, dan ciri khas tersendiri. Minuman ini biasanya menjadi sajian wajib bagi generasi muda saat beraktivitas. Pasalnya, kopi digandrungi oleh sebagian besar mahasiswa karena digadang-gadang mempunyai efek yang bisa menambah stamina.
Melalui banyak sumber penelitian, mahasiswa cenderung ketergantungan terhadap kafein dikarenakan asumsi menambah energi, meningkatkan stamina, mempertahankan fokus, dan menjaga produktivitas diri. Alih-alih melihat sisi positif, mahasiswa cenderung mengabaikan dampak negatif dari kafein bagi tubuh. Faktanya, sebagian besar mahasiswa hanya mengetahui manfaat kafein jika dibandingkan dengan efeknya. Ini berakibat pada konsumsi kafein lebih dari dosis yang disarankan oleh BPOM.
Terlalu sering mengonsumsi kopi juga menimbulkan dampak bagi tubuh. Hal ini cukup disepelekan oleh sebagian besar mahasiswa. Kandungan kopi salah satunya seperti kafein bisa menyebabkan kerusakan sistem tubuh. Selain itu, kafein memiliki beberapa pengaruh bagi metabolisme dan kinerja obat.
Kafein merupakan stimulan alami yang memiliki rasa pahit dan bentuk seperti bubuk kristal putih. Zat tersebut biasa digunakan karena memberikan efek stimulan pada sistem saraf pusat (SSP). Kafein termasuk di dalam senyawa methylated xanthine yang memiliki empat buah gugus metil. Untuk itu, kafein juga dipercaya sebagian besar orang sebagai zat psikostimulan.
Pada sebagian mahasiswa, kopi cenderung dikonsumsi dalam batas tidak wajar. Reaksi tubuh saat meminum kopi mencapai maksimal pada kurun waktu 30 menit hingga 2 jam. Namun, karena dampak yang dirasakan sangat cepat, kafein juga memiliki dampak buruk terhadap metabolisme tubuh. Hal tersebut pada penerapannya banyak dilakukan dengan kebiasaan merokok.
Gangguan metabolisme bagi tubuh timbul dalam berbagai macam kelainan. Hal ini disebabkan karena proses kimiawi tidak bekerja maksimal dalam mendapatkan zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh. Kekurangan zat-zat pembentuk menyebabkan kerusakan sel dan jaringan tubuh. Akibatnya, jika kafein dikonsumsi terlalu banyak bisa menyebabkan timbulnya penyakit seperti kencing manis, peningkatan detak jantung, gangguan cemas, dan lainnya.
Kafein juga turut mempengaruhi kualitas dan kuantitas tidur seseorang. Kurangnya kuantitas tidur bisa menimbulkan banyak keluhan seperti gangguan mood, kesulitan berpikir, dan masalah sistem organ lainnya. Penggunaan kafein pada mahasiswa juga cenderung mempengaruhi kuantitas tidur. Penelitian dari Birmingham, Inggris, menyatakan bahwa gangguan tidur bisa berdampak kepada emosi yang tidak stabil sehingga menimbulkan kemampuan berpikir yang buruk dan menurunkan kompetisi akademik.
Selain itu, studi lain menunjukkan bahwa konsumsi kafein secara terus menerus dapat menurunkan performa dan kemampuan bekerja pada siang hari. Berkaitan dengan performa, mengonsumsi kafein pada malam hari juga menyebabkan muncul kebiasaan bangun lebih siang. Bagi mahasiswa, hal ini akan sangat mengganggu sebab pada waktu pagi hingga siang hari semua aktivitas berlangsung. Dengan demikian, konsumsi kopi yang berkelanjutan bisa menimbulkan peningkatan dampak negatif dan penurunan kinerja tubuh bagi mahasiswa.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.