Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ali Efendi

Rujak Khas Paciran LA, Nikmatnya Dijamin Ketagihan

Kuliner | 2023-04-28 09:14:55
Pembeli Rujak Paciran Sabar Menunggu Antrian Untuk Dilayani. Warung Rujak Paciran Terletak di Jalur Pantura Lamongan, Jawa Timur

1 Syawal dalam kalender hijriyah dikaitkan dengan hari besar dalam Islam, yaitu Hari Raya Idul Fitri yang diperingati setelah menjalankan puasa Ramadhan sebulan penuh. Gema takbir menggema di penjuru dunia sebagai tanda umat Islam merayakan hari kemenangan dengan cara dan tradisi negaranya masing-masing, tentu saja setiap negara memiliki keunikan dan ciri khas.

Hari Raya Idul Fitri di Indonesia dikenal dengan istilah “Lebaran”, secara subtansi kata lebaran mempunyai makna yang sama. Lebaran berkaitan dengan tradisi sebelum dan sesudahnya, seperti mudik dan silaturrahim. Dalam silaturrahim berkaitan dengan kuliner yang disuguhkan berupa makanan dan minuman khas masing-masing daerah.

Menikmati liburan di hari lebaran dan tradisi arus mudik tidak lepas dari kegiatan kuliner, ketupat dipadukan dengan bumbu masakan sesuai pilihan keluarga. Baik ketupat yang dibuat sendiri maupun yang dijual di warung tradisional dan rumah makan. Di samping itu, beragam jenis minuman khas daerah yang menggoda tenggorakan di musim panas seperti saat ini.

Salah satu jenis makanan olahan khas daerah yang disukai dan familier dengan lidah orang Indonesia adalah rujak. Dalam KBBI Daring, rujak merupakan makanan yang dibuat dari buah-buahan kadang-kadang disertai dengan sayuran yang diiris (ditumbuk dan sebagainya), kemudian diberi bumbu yang terdiri atas asam, gula, cabai, dan sebagainya (https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/rujak).

Mengenal Rujak Paciran

Kecamatan Paciran salah satu wilayah Lamongan yang terletak di Pantai Utara (Pantura) Jawa Timur. Paciran dikenal sebagai kota kecamatan dengan wisata berbasis kelautan dan relegi, seperti; Wisata Bahari Lamongan (WBL), Maharani Goa dan Zoo Lamongan (Mazola), situs pemakaman Sunan Drajat dan Sunan Sendang, dan sebagainya.

Selain sebagai destinasi wisata favorit, Paciran dikenal memiliki beragam jenis kuliner khas perikanan laut (seafood) dan hasil olahan dari pohon siwalan yang sangat masyhur. Di antaranya; kare rajungan, lodeh manyung, pepes cumi-cumi, bakar togek, dawet siwalan, legen siwalan, rujak, dan sebagainya.

Rujak merupakan makanan olahan tradisional yang dibuat sendiri atau dijual, tetapi rujak Paciran mempunyai citra rasa yang khas dibandingkan dengan rujak di daerah lain. Bumbu rujak Paciran terdiri dari; asam, trasi (sudah dimasak), petis (sari air ikan), gula jawa (dari air legen pohon siwalan), dan lombok (cabai) secukupnya.

Bumbu yang tersedia kemudian dicampur dan diratakan (Jawa: diuleg) sampai halus di atas cobek yang terbuat dari tanah merah. Adapun buah-buahan yang disiapkan di antaranya; blungko/krai (harus ada), mentimun (harus ada), pepaya setengan masak, semangka, nanas, bengkoang, blimbing, kedondong, dan terong.

Buah-buahan diiris tipis disebut dengan istilah “klatak-an”, siap untuk dicampur dengan bumbu yang sudah disiapkan. Rujak siap untuk dihidangkan di wadah daun pisang yang bentuk segitiga lancip (Jawa: takir). Terkadang pembeli minta disendirikan atau dipisah antara bumbu dengan buah-buahan (klatak-an).

Tiga kunci utama yang membuat rujak Paciran bumbunya khas, di antaranya; 1) petis, sari pati air ikan pindang layang yang dimasak sampai kental, 2) trasi khas Paciran, asli terbuat dari ebi (udang kecil) tanpa campuran, 3) gula jawa yang terbuat dari nira/air legen pohon siwalan yang dimasak sampat mengetal dan dicetak sesuai dengan kebutuhan.

Kenikmatan rujak Paciran disukai berbagai lapisan masyarakat, mulai dari rakyat, wakil rakyat, pejabat, dan bahkan artis pernah mampir untuk menikmati. Di Paciran banyak nama penjual rujak yang dikenal warga tahun 1980-1990-an, sebut saja; Wak Suweni, Bek Sup, Bek Su. Tetapi yang paling viral adalah Rujak Wak Tas, semua nama-nama penjual tersebut sudah dilanjutkan generasi kedua.

Rujak Paciran dijual di sepanjang jalan Pantura Paciran Lamongan dengan harga merakyat alias terjangkau. Perlu dicatat untuk menikmati rujak Paciran, anda harus bersabar karena setiap kali meracik untuk diuleg maksimal dua porsi rujak. Di saat menunggu lidah anda seolah-olah sudah merasakan rujak karena melihat proses dan aromanya lidah sudah tidak sabar terasa bergoyang-goyang.

Mudik melintasi jalur Pantura Lamongan atau liburan di hari lebaran, sempatkan untuk mampir dan menikmati sensasi rujak Paciran. Jika anda mampir, jangan lupa bawa pulang oleh-oleh bumbu rujak Paciran. Sekarang telah tersedia kemasan bumbu rujak untuk buah tangan bagi sanak kerabat dan teman sejawat, buahnya siap dibelikan di rumah masing-masing.

Selamat menikmati liburan bersama keluarga, semoga liburan lebaran tahun ini bahagia dan menyenangkan. Ingat ya, jika melewati jalur Pantura Lamongan mampir sejenak di Paciran untuk menikmati rujak khas. (*)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image