Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ali Efendi

Ingat Jemblem, Kue Langkah Pengantar Berbuka

Kuliner | Wednesday, 27 Mar 2024, 12:58 WIB
Kue Jemblem dengan Bahan Dasar Singkong dan Gula Jawa Siwalan (Dokumen Pribadi)

Setiap suku bangsa terdapat beragam kepercayaan, adat istiadat, dan budaya yang dihasilkan, itulah Indonesia yang terdiri dari pulau-pulau (nusa) tergabung dalam Nusantara. Salah satu hasil kebudayaan yang dihasilkan adalah beraneka ragam kuliner, kue atau jajanan tradisional, dan minuman sehingga Indonesia dikenal dengan sebutan “Surga Kuliner”.

Kekayaan kuliner Indonesia beragam jenis, seperti; makanan dan minuman berupa olahan hasil karya suku bangsa yang membentang dari Sabang sampai Meraoke. Setiap kali singgah di desa/kecamatan/kota/kabupaten/provinsi yang dilewati, pasti akan menemukan jenis kuliner dan citra rasa yang berbeda antara satu dengan lainnya.

Lamongan merupakan salah satu kabupaten di Jawa Timur yang memiliki hasil karya kuliner, kue, dan minuman yang khas dan berbeda dengan daerah lain. Seperti; Pecel Lele, Soto Lamongan, Garang Asem Manyung, Kare Rajungan, dan Dawet Siwalan, Jumbreg, Jemblem, dan sebagainya.

Berjalan melintasi pasar desa Sendangagung, Paciran masih ada penjual kue tradisional bernama “Jemblem”, seketika berhenti untuk membeli 5 biji untuk mengobati rasa kangen yang lama tidak menikmati. Jembleng tergolong kue yang langkah dan jarang dijual di pasar traisional, karena pembuatnya terbatas sehingga tidak banyak memproduksi.

Selain itu, bagi generasi Z (lahir tahun 1996 - 2010) dan generasi Alpha (lahir tahun 2011 - Sekaran) nama Jembleng terasa sangat asing di telinga, apalagi melihat wujunya. Tetapi bagi seorang yang lahir dibawah tahun 1995, Jemblem merupakan makanan sederhana yang rasanya nikmat alias maknyus.

Di bulan Ramadan, Jemblem bisa menjadi pengantar suguhan untuk berbuka puasa, setelah minum air putih, es, atau minuman hangat. Terasa sangat nikmat, apabila Jemblem dihidangkan masih hangat. Surprise saat makan Jemblem, Gula Jawa di dalam bisa “meletus” kalau tidak berhati-hati.

Kebahagian berbuka terasa istimewa bagi orang yang berpuasa sehingga disiapkan menu makanan dan minuman yang spesial. Bahkan selama sebulan menu yang disuguhkan selalu berganti-ganti sesuai dengan jadwal yang direncanakan dan sesuai dengan selera lidah, maka sekali waktu untuk mencoba kue Jemblem sebagai pembuka awal bertakjil sebelum manak nasi dan lauk.

Kue Jemblem termasuk salah satu makanan tradisional yang istimewa dan hampir punah, namun demikian terkadang masih dapat ditemui di pasar-pasar tradisional desa. Di daerah Paciran Lamongan, kue Jemblem terbuat dari bahan dasar singkong dan Gula Jawa, serta garam secukupnya.

Singkong direbus sampai masak, menunggu hingga dingin. Kemudian singkong diaduk dan diberi garam sedikit, serta dibentuk menjadi bulat seperti bola pimpong. Sebelum masuk pengorengan di tengah-tengah Jemblem diberi Gula Jawa, saat menggoreng diaduk-aduk (dibolak-balik) supaya Jemblem tidak gosong.

Jemblem siap dihidangkan, terasa nikmat disuguhkan pada saat Jemblem masih hangat. Silahkan mencoga kue tradisional Jemblem untuk pengantar berbuka puasa bagi yang menjalankan,selamat berbuka dan semoga mendapat berkah. Amin. (*)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image