Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Aufal Ghifari

Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Karakter dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Politik | Monday, 17 Apr 2023, 12:32 WIB

A. Pendahuluan

Perubahan social merupakan sesuatu yang natural dalam kehidupan manusia. Perubahan tersebut tidak hanya tejadi dalam aspek social dan ekonomi saja, namun juga dapat terjadi dalam aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal tersebut dilatarbelakangi oleh pesatnya pertumbuhan ilmu Pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang tumbuh pesat dengan tidak terkendali, selain itu juga masuknya budaya asing yang masuk dengan media globalisasi yang marak dan kian menghiasi arus kebebasan karakter yang ada di Indonesia.

Dewasa ini, terdapat banyak kasus pelajar yang memiliki karakter menyimpang dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Dasar karakter yang mencakup segala aspek kehidupan rakyat Indonesia dalam bernegara yang tertanam dalam nilai-nilai Pancasila bekernaan dengan kehidpan kian pudar dimakan perkembangan zaman. Selalu saja yang menjadi dasar dalambertingkah laku adalah “kebebasan berekspresi” yang digaung-gaungkan masyarakat khususnya kaum milenial.

Hal tersebut telah menodai fungsi da peranan Pancasila sebagaimana tertuang dalam BP7 Pusat (1993) yang tterlah diuraikan sedemikian rupa terdapat sepuluh yaitu : Pancasila sebagai jiwa bangsa, Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia, Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia, Pancasila sebagai sunber dari segala sumber hukum di Indonesia, Pancasila sebagai perjanjian luhur, Pancasila sebagai pandangan hidup yang mempersatukan bangsa Indonesia, Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia, Pancasila sebagai satu-satunya asas dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa, dan bernegera, Pancasila sebagai moral Pembangunan dan Pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila.

Polemik kian terjadi mulai dari kegiatan belajar mengajar yang merampas hak istirahat anak, kasus penganiayaan, hingga kasus kriminalitas di usia remaja ian terjadi belakangan ini. Hal tersebut diyakini karena terdapat banyak nilai moral yang terkandung dalam Pancasila yang telah pudar dimakan pesatnya perkembangan zaman yang dimediai arus globalisasi.

Penulis meyakini dengan adanya nilai nilai Pancasila yang terkandug di dalam kegiatan sehari hari generasi muda khususnya pelajar khususnya dalam kegiatan belajar mengajar antunya dapat sedikit demi sedikit memupuk nilai nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Dibumbui media dan cara yang baik serta menarik perhatian generasi muda, seperti konten yang berbau pendidikan kebangsaan, hingga berbagai macam kegiatan yang memiliki ketertarikan bagi para generasi muda yang ditanamkan nilai-nilai Pancasila di dalamnya.

B. Indentifikasi Masalah

Adapun identifikasi masalah yang di bahas peneliti pada artikel ini antara lain :

1) Penyebab kehilangan karakter Pancasila pada generasi muda

2) Urgensi pencasila dalam ilmu Pengetahuan berkenaan dengan karakter generasi muda

3) Hubungan Pancasila dengan ilmu Pengetahuan

4) Manfaat Pancasila dalam ilmu Pengetahuan

C. Pembahasan

1. Penyebab lunturnya karakter Pancasila pada generasi muda

Setelah melakukan analisis dari beberapa sumber mengenai penyebab lunturnya karakter Pancasila dalam kehidupan generasi muda, penulis menyimpulkan bahwa penyebab lunturnya karakter Pancasila dalam kehidupan generasi muda disebabkan beberapa faktor, diantaranya :

Pertama, pesatya perkembangan ilmu Pengetahuan dan teknologi yang masuk ke Indonesia karena arus globalisasi juga didukung oleh revolusi industry 4.0 sebagai pemicunya menndatangkan berbagai kemmajuan serta kemudahan budaya lain yang masuk ke Indonesia sehingga dapat memicu perubahan budaya yang telah ada menjadi budaya yang datang dengan revolusi tersebut. Seperti halnya lunturnya budaya yang sejalan dengan nilai Pancasila sila ke-tiga mengenai persatuan Indonesia, kini masyaraat cenderung hidup individualis dan sibuk dengan urusannya sendiri sehingga tak jarang orang sekelilingnya yang membutuhkan uluran tangan pun tidak dapat ditolongnya.

Kedua, hilangnya kesadaran dan kurangnya pendidikan mengenai Pancasila yang menjadi ideology serta pandangan hidup bangsa. Contohnya hilangnya kesadaran akan beragama dan menjalankan syariat agama yang dipeluk rakyat Indonesia secara tidak langsung telah melanggar nilai nilai moral dan etika beragama yang termaktub dalam Pancasila sila pertama.

2. Urgensi Pancasila dalam pendidikan

Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang telah termaktub melalui serangkaian peristiwa bersejarah yang telah tercatat dalam sejarah Indonesia. Pancasila menjadi sebuah gagasan yang mencakup seluhur aspek kehidupan rakyat bangsa Indonesia. Hal tersebut disebabkan karena Pancasila merupakan dasar rakyat indosesia bernegara.

Karenanya, pentingnya Pancasila dalam ilmu pengetahuan adalah untuk mengembangkan sekaligus menghidupkan kembali nilai-nilai Pancasila yang telah pudar dalam diri generasi muda khususnya kaum milenial yang telah terjerat arus globalisasi dan termakan budaya weterninsasi. Seyogyanya sebagai warga negara Indonesia lebih mengedepankan nilai-nilai kebangsaan dan tidak melupakan Pancasila yang telah dirumuskan sebagai ideology bangsa juga pandangan hidup bangsa Indonesia.

3. Hubungan Pancasila dengan Ilmu Pengetahuan

Menurut Kaelan (2000) bahwa Pancasila merupakan satu kesatuan dari sila-silanya harus merupakan sumber nilai, kerangka berpikir serta asas moralitas bagi pembangunan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu sila-sila dalam Pancasila menunjukkan sistem etika dalam pembangunan iptek yakni :

1) Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, mengimplementasikan ilmu pengetahuan, menciptakan perimbangan antara rasional dengan irrasional, antara akal, rasa, dan kehendak. Berdasarkan sila pertama ini iptek tidak hanya membahas apa yang ditemukan, dibuktikan, dan diciptakan, tetapi juga dipertimbangkan maksudnya dan akibatnya apakah merugikan manusia juga sekitarnya.

2) Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab, memberikan dasar-dasar moralitas bahwa manusia dalam mengembangkan iptek haruslah secara beradab. Iptek adalah bagian dari proses budaya manusia yang beradab dan bermoral. Oleh sebab itu, pembangunan iptek mesti didasarkan pada hakikat tujuan demi kesejahteraan umat manusia. Iptek harus dapat dipergunakan untuk peningkatan harkat dan martabat manusia, bukan menjadikan manusia sebagai makhluk yang angkuh dan sombong akibat dari penggunaan iptek.

3) Sila Persatuan Indonesia, memberikan kesadaran kepada bangsa Indonesia bahwa rasa nasionalisme bangsa Indonesia akibat dari sumbangan iptek, dengan iptek persatuan dan

kesatuan bangsa terbantu untuk dapat terwujud dan terpelihara, persaudaraan dan antar daerah terjalin karena tidak lepas dari faktor kemajuan iptek. Oleh sebab itu, Iptek harus dapat dikembangkan untuk memperkuat rasa persatuan dan kesatuan bangsa dan selanjutnya dapat dikembangkan dalam hubungan manusia Indonesia dengan masyarakat di luar Indonesia .

4) Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, mendasari pengembangan iptek secara demokratis. Maksudnya, setiap ilmuwan mesti memiliki kebebasan untuk mengembangkan iptek. Selain itu dalam pengembangan iptek setiap ilmuwan juga harus menghormati dan menghargai kebebasan orang lain dan harus memiliki sikap yang terbuka artinya terbuka untuk dikritik, dikaji ulang maupun dibandingkan dengan penemuan teori lainnya.

5) Sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, kemajuan iptek harus dapat menjaga keseimbangan keadilan dalam kehidupan kemanusiaan, yaitu keseimbangan keadilan dalam hubungannya dengan dirinya sendiri, manusia dengan Tuhannya, manusia dengan manusia lain, manusia dengan masyarakat bangsa dan negara serta manusia dengan alam lingkungannya.

D. Simpulan

Sebagai warga negara Indonesia kita harus mempertimbangkan mengenai apa yang kita lakukan haruslah sejalan dengan nilai nilai yang terkandung dalam Pancasila. Karena Pancasila merupadan ideologi serta pandangan hidup bangsa. Lunturnya karakter bangsa Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor seperti pesatnya ilmu Pengetahuan dan komunikasi, juga kurangnya kesadaran akan hidup berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu, pentingnya nilai-nilai Pancasila dalam pengembanhan ilmu Pengetahuan dan komunikasi adalah agar dapat tetap menghidupkan nilai-nilai Pancasila yang akan selalu menuntun setiap perkembangan, khususnya ilmu Pengetahuan dan komunikasi. Tidaklah suatu hak dapat terlupakan apabila hal ersebut selalu diamalkan dalam setiap aspek kehidupannya.

DAFTAR PUSTAKA

Kaelan, (2000), Pendidikan Pancasila, Edisi Reformasi, Yogyakarta: Penerbit paradigma.

BP-7 Pusat, 1993, Bahan Penataran P-4, Undang-Undang Dasar 1945, Jakarta

Mohamad Irfan dan Matsuki HS, Teknologi Pendidikan : Tauhid sebagai Paradigma Pendidikan Islam (T.tp : Friska Agung Insani, 2003), h. 79-80.

Oktari, Devyanne dan Dewi, Dinie Anggraeni. 2021. Pemicu Lunturnya Nilai Pancasila Pada Generasi Milenial. Bandung : Jurnal Pekan Universitas Pendidikan Indonesia Cibiru.

Surajiyo. 2021. Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu Dan Teknologi di Indonesia. Jakarta: Universitas Indraprasta PGRI

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image