Mengenal Konsep Multiple Intelligences dalam Pembelajaran
Pendidikan dan Literasi | 2023-04-10 06:03:25Multiple intelligence theory adalah sebuah teori yang dikemukakan oleh Howard Gardner pada tahun 1983. Menurut teori ini, setiap orang memiliki lebih dari satu jenis kecerdasan, yaitu kecerdasan verbal-linguistik, kecerdasan logika-matematika, kecerdasan visual-ruang, kecerdasan kinestetik-tubuh, kecerdasan musikal, kecerdasan interpersonal, dan kecerdasan intrapersonal.
Setiap orang memiliki tingkat kecerdasan yang berbeda-beda pada masing-masing jenis kecerdasan tersebut, dan kecerdasan tersebut dapat dikembangkan melalui pendidikan dan latihan. Misalnya, seseorang yang memiliki kecerdasan kinestetik-tubuh yang tinggi, dapat menjadi atlet yang handal dengan latihan yang teratur dan tekun.
Teori ini berbeda dengan konsep general intelligence(kecerdasan umum) yang menyatakan bahwa kecerdasan seseorang dapat diukur melalui tes IQ yang mengukur kecerdasan secara menyeluruh. Gardner berpendapat bahwa kecerdasan manusia jauh lebih kompleks daripada hanya tes IQ, sehingga teori multiple intelligences dapat membantu pengembangan potensi individu secara lebih holistik.
Dalam dunia pendidikan, konsep multiple intelligences dapat diaplikasikan untuk membantu pengajar merancang metode pembelajaran yang lebih bervariasi dan menarik, serta memungkinkan setiap siswa untuk belajar sesuai dengan potensi kecerdasannya masing-masing.
Misalnya, seorang guru dapat menerapkan konsep multiple intelligences dalam pembelajaran di kelasnya dengan memberikan berbagai macam aktivitas yang mengeksplorasi jenis kecerdasan yang berbeda. Sebagai contoh, pada saat mengajarkan konsep matematika, seorang guru dapat memasukkan elemen-elemen musikal atau kinestetik-tubuh dalam pembelajaran.
Guru dapat menggunakan alat peraga matematika yang berbentuk mainan atau benda-benda yang dapat dipindahkan untuk mengajarkan konsep matematika secara kinestetik-tubuh, seperti melatih siswa untuk menghitung jumlah dan pengurangan dengan menggunakan bola atau mainan yang berbentuk angka.
Selain itu, guru juga dapat memainkan musik untuk memotivasi siswa ketika belajar matematika. Musik dapat membantu meningkatkan konsentrasi dan daya ingat siswa saat mereka mempelajari konsep matematika yang kompleks.
Dengan menerapkan konsep multiple intelligences dalam pembelajaran, guru dapat membantu siswa untuk belajar dengan cara yang lebih menyenangkan dan bervariasi, sehingga siswa dapat mengembangkan potensi kecerdasan mereka secara lebih efektif.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
