Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Amelia Arum Ramadhani

Kopi Joss, Pelepas Dahaga atau Pengundang Bahaya?

Kuliner | Thursday, 06 Apr 2023, 12:01 WIB
Ilustrasi kopi joss. sumber: doktersehat.com

Selain terkenal dengan gudegnya yang maknyus, kopi joss menjadi magnet tersendiri bagi wisatawan untuk terus berkunjung ke Kota Yogyakarta. Berbeda dengan kopi kebanyakan yang hanya diseduh dengan menggunakan air hangat, kopi joss disandingkan dengan bara arang yang masih membara di dalam secangkir gelas, mengeluarkan suara “joss” saat bara dicemplungkan. Suara inilah menjadi asal usul penamaan kopi joss. Tambahan arang pada minuman kopi menimbulkan pertanyaan bagi penikmatnya, apakah minuman ini tidak berbahaya untuk melampisakan hasrat dahaga?

Hartanto dan Wijanarti dalam penelitiannya yang berjudul “Menikmati Kopi, Memaknai Joss” menyebutkan bahwa arang terbaik yang digunakan dalam kopi joss menggunakan kayu samba dari Kalimantan. Berdasarkan pengertiannya, arang merupakan bahan padatan yang memiliki pori-pori dan merupakan hasil pembakaran bahan yang mengandung unsur karbon. Arang yang digunakan dalam kopi joss dapat dikategorikan sebagai arang aktif. Arang aktif (activated charcoal) merupakan arang yang mengalami pemanasan tinggi, sehingga pori-pori arang terbuka dan mampu menjadi adsorben (penyerap cairan beracun, penjernihan air, filter air minum dan lain sebagainya). Beberapa peneliti berpendapat bahwa arang aktif memiliki manfaat yang signifikan, salah satunya penelitian yang dilakukan oleh Kalensun yang memuat mengenai adsorbsi arang aktif pada strobilus pinus. Klensun berpendapat bahwa arang aktif dapat digunakan sebagai detoksifikasi, namun penggunaannya perlu diberikan di bawah pengawasan medis. Detoksifikasi ditujukan untuk menghilangkan racun dari tubuh akibat overdosis obat-obatan. Namun perlu ditegaskan bahwa menyeruput kopi arang bukanlah definisi detoksifikasi yang sebenarnya. Jika seseorang ingin mendetoksifikasi tubuhnya, makan dengan benar dan mengubah gaya hidup tidak sehat adalah caranya. Meskipun beberapa penelitian mendukung pernyataan bahwa arang aktif bermanfaat bagi kesehatan, namun tidak ada penelitian yang spesifik membahas mengenai manfaat kopi yang telah dicelupkan bara arang.

Tidak hanya Yogyakarta yang menggunakan arang sebagai pendamping dalam minumannya, ternyata di luar negeri ada yang melakukan hal serupa dengan nama latte arang. Latte arang muncul pertama kali dari Australia, disusul dengan London dan Inggris. Latte arang merupakan campuran susu murni atau sari kacangan-kacangan (alternatif pengganti susu) dengan bubuk arang aktif. Warna hitam atau abu yang dihasilkan dari latte ini sangat mencuri perhatian dan cukup instagrammable. Sama seperti kopi arang, latte arang juga diperdebatkan mengenai manfaat kesehatannyakesehatannya. Hanya dosis tertentu (arang aktif) yang dapat diperkenankan untuk dikonsumsi dengan jangka waktu tertentu apabila tujuannya untuk menyerap racun atau mengobati masalah pencernaan, menyeruput latte arang secara acak tidak sesuai dengan tujuan ini. Secara keseluruhan tidak ada penelitian yang pasti mengenai manfaat kesehatan dari minuman ini.

Ilustrasi latte arang. sumber: menstylefashion.com

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image