Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Kang Guru

Korupsi VS Zakat, Mana yang Lebih "Menggiurkan"?

Pendidikan dan Literasi | Monday, 03 Apr 2023, 05:48 WIB

Mana yang Lebih "Menggiurkan"?

Assalamualaikum pembaca yang budiman! Kali ini kita akan membahas tentang dua hal yang pasti sering menjadi topik perbincangan di kalangan masyarakat kita, yaitu korupsi dan zakat. Kedua hal ini seringkali dianggap sama-sama "menggiurkan" oleh sebagian orang. Tapi, mana yang sebenarnya lebih "menggiurkan"?

Kita mulai dengan membahas korupsi. Seperti yang kita ketahui, korupsi adalah tindakan melawan hukum yang dilakukan oleh oknum pejabat yang memiliki kekuasaan untuk mengambil keuntungan pribadi atau kelompok dari suatu proses atau kebijakan publik. Korupsi seringkali dilakukan dengan cara memberikan atau menerima suap, memperkaya diri sendiri, atau merugikan negara.

Nah, bagaimana dengan zakat? Zakat adalah kewajiban bagi setiap orang muslim yang mampu membayar sebagian harta yang dimiliki kepada orang yang membutuhkan. Zakat merupakan salah satu dari lima rukun Islam, dan sangat dianjurkan untuk dilakukan oleh setiap Muslim.

Lalu, mana yang lebih "menggiurkan"? Kita bisa melihat dari sudut pandang yang berbeda-beda. Bagi mereka yang terjerumus dalam dunia korupsi, tentu saja korupsi adalah yang lebih menggiurkan karena bisa memberikan keuntungan besar dalam waktu singkat. Namun, bagi mereka yang memiliki kebersihan hati dan jiwa, zakat adalah yang lebih menggiurkan karena memberikan kepuasan dan pahala yang besar di sisi Allah.

Selain itu, ada juga fakta bahwa korupsi dapat merugikan banyak orang, sedangkan zakat justru memberikan manfaat bagi orang yang membutuhkan. Dalam Islam, zakat juga merupakan salah satu cara untuk mengurangi ketegangan sosial dan membantu sesama yang membutuhkan.

Nah, untuk menyelesaikan masalah ini, kita tidak perlu mencari jauh-jauh. Sudah jelas bahwa korupsi merupakan tindakan yang dilarang oleh agama dan negara kita, sedangkan zakat adalah kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap muslim yang mampu. Jadi, mari kita berjuang untuk menghindari korupsi dan lebih giat dalam berzakat sebagai wujud kepedulian kita terhadap sesama.

Itulah pembahasan singkat kita tentang Korupsi VS Zakat. Semoga artikel ini dapat memberikan manfaat dan pemahaman yang lebih baik bagi pembaca. Jangan lupa, tetap jaga kebersihan hati dan jiwa, serta selalu bermanfaat bagi orang lain. Terima kasih!

Salam Literasi

Kota Hujan, 12 Ramadhan 1443H

Referensi:

Kholifah, Siti. (2021). Zakat dalam Mengurangi Ketimpangan Sosial. Jurnal Sosial Humaniora, 14(1), 58-66.

Umar, Abdul Qodir. (2020). Korupsi dan Pengaruhnya terhadap Pembangunan Nasional. Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, 9(2), 245-259.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image