Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Nur Hilmia

Tips Mengatur Keuangan Selama Ramadan

Agama | Sunday, 02 Apr 2023, 15:08 WIB

Suatu kesyukuran masih diberi kesempatan mengecap bulan suci Ramadan. Bulan mulia penuh berkah dan ampunan. Bulan turunnya Al-Qur’an dan bulan kumpul bersama keluarga. Sahur dan buka bersama, tarawih, tadarus, dan melakukan amalan-amalan sunnah lainnya.

Sebagai seorang ibu menjalani tanggung jawab mengurusi keluarga, wifi rumah, di bulan puasa, memiliki sejumlah tantangan, termasuk mengatur keuangan selama Ramadan. Berikut pengeluaran khas yang biasanya butuh pengaturan anggaran belanja rumah tangga.

1. Punggahan

Punggahan berasal dari bahasa Jawa yang berarti naik, diibaratkan manusia yang akan memasuki bulan Ramadan naik derajatnya menjadi orang yang bertakwa. Di berbagai daerah istilah ini cukup beragam walaupun ada yang mirip-mirip. Seperti tradisi unik menyambut Ramadan di Aceh, meugang. Hampir sama dengan penyebutan dari Tanjungbalai, Sumatra Utara, mamogang.

Biasanya punggahan, khususnya di Sumatera, tidak lengkap jika tidak masak besar alias menyajikan hidangan istimewa untuk sahur hari pertama. Menu-menunya antara lain, rendang daging sapi, tauco udang, ayam goreng, mihun, ada pula yang memasak roti jala dan kari kambing, semur ayam, sambal teri kacang, tak lupa menggoreng kerupuk udang. Wah, banyak sekali ya, yang mana yang mau disantap duluan nih.

2. Takjilan

Berburu makanan dan minuman takjil sepertinya sudah menjadi kebiasaan umat Islam selama Ramadan. Meski makna takjil dalam bahasa Arab berarti menyegerakan, maksudnya untuk menyegerakan berbuka, kata takjil terlanjur identik dengan makanan/minuman untuk membatalkan puasa saat azan magrib berkumandang.

Lazimnya saat ngabuburit dan melihat banyak penjaja takjilan di tepi jalan, tanpa pikir panjang langsung membeli sebab sudah lapar mata. Padahal riilnya ketika berbuka, makan sedikit saja sudah langsung kenyang. Ujung-ujungnya jatuh kepada perbuatan mubazir.

3. Buka puasa di luar

Akrab ditemui saat Ramadan, memenuhi janji dengan teman-teman untuk berbuka puasa bersama di tempat tertentu yang disepakati. Terutama buat yang temannya banyak, mengikuti beberapa komunitas pergaulan, akhirnya lupa bahwa buka puasa di luar membutuhkan anggaran tersendiri. B

Berbeda dengan buka puasa di rumah bersama keluarga, anggaran untuk memasak sendiri pastinya lebih ekonomis ketimbang makan di restoran atau kafe.

4. Membayar zakat fitrah

Zakat fitrah wajib dibayarkan oleh setiap umat muslim, meskipun ia baru saja dilahirkan ke dunia. Karena kewajiban membayar zakat merupakan rukun Islam yang ketiga, yang jika tidak dilaksanakan akan berdosa.

Jangan sampai karena keasyikan membeli baju baru dan kue lebaran, membayar zakat fitrah dinomorsekiankan. Tentunya tindakan ini adalah salah kaprah. Perlu penempatan prioritas agar zakat dapat terbayarkan sesuai ajaran agama.

5. Persiapan lebaran

Menjelang hari raya idulfitri, banyak hal yang harus disiapkan, pakaian terbaik untuk keluarga, hidangan pada saat hari H, benah-benah rumah yang tak jarang juga membutuhkan biaya. Baik untuk perbaikan, maupun penggantian agar tidak bosan dengan suasana yang itu-itu saja.

Tips Mengatur Keuangan Selama Ramadan

· Memberi batasan tegas antara keinginan dengan kemauan. Misalnya saat punggahan mau masak apa saja, keluarga sukanya dimasakkan apa, jangan sampai keinginan masak macam-macam eh yang makan tidak ada atau anak hanya mau menikmatinya sedikit.

· Tetapkan anggaran takjil harian. Hal ini penting sebab jika mengajak anak-anak memilih takjil sendiri masing-masing dan menunya berbeda-beda, bisa-bisa sekali belanja habis seratus ribuan. Dikalikan sebulan selama Ramadan, waduh, nilainya sangat besar dan sekiranya dialihkan untuk kebutuhan yang lebih prioritas, pasti akan bermanfaat.

· Sebisa mungkin buka puasa di rumah bersama keluarga. Memenuhi janji dengan rekan-rekan boleh saja asalkan tidak terlalu sering. Ingat keluarga juga memiliki hak bersama-sama. Lebih khidmat dan bikin bahagia berbuka puasa bersama keluarga di rumah. Jangan sampai seperti yang pernah diviralkan di media sosial. Bukber di luar bareng teman, akhirnya malah meninggalkan salat magrib yang wajib.

Nonton bareng acara Ramadan di rumah juga menjadi keseruan tersendiri. Banyak tayangan berfaedah selama Ramadan, seperti tausiah agama oleh ustad kondang, muraja’ah Al-Qur’an, film kartun religi, hingga kompetisi da’i. Semuanya bisa ditonton menggunakan jaringan internet cepat IndiHome dari Telkom Indonesia.

· Menyisihkan dana untuk zakat fitrah di awal Ramadan. Utamakan dana untuk membayar zakat fitrah ketika memasuki Ramadan. Jangan diletakkan di akhir, bisa-bisa terpakai untuk persiapan lebaran. Zakat fitrah tidak terlalu menghabiskan anggaran keluarga, hanya beberapa ratus ribu rupiah saja disesuaikan dengan jumlah kepala di dalam keluarga.

· Berhari raya dengan sederhana. Sudah saatnya masyarakat muslim Indonesia merayakan masuknya Idulfitri dengan kesederhanaan. Tak perlu show force apalagi flexing pakaian baru, branded, semua serba baru, gorden rumah baru semua, sprei, taplak meja, furnitur, hingga mobil baru. Mensyukuri nikmat Ramadan dan Idulfitri dengan banyak bersedekah dan berbagi pada sekitar, justru lebih berarti bagi kita.

Demikian tips mengatur keuangan selama Ramadan, mudah-mudahan puasa kita diterima Allah SWT, dan pada hari raya lebaran, kita semua menjadi hamba-Nya yang kembali fitri dan bertakwa. Amin.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image