Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Dwinitha Ayudyah

Menjelajahi Ragam Tradisi Ramadhan yang Unik di Bali

Agama | Sunday, 02 Apr 2023, 13:55 WIB

Bulan yang di dalamnya wajib dijalankan puasa bagi seluruh umat Muslim yang mampu. Bulan Ramadhan juga menjadi momen bagi umat Muslim untuk meningkatkan kegiatan sosial, seperti memberikan sedekah dan zakat kepada yang membutuhkan menjadi momen yang tepat untuk memperbaiki hubungan dengan orang lain dan memperbanyak amal kebaikan. Dalam bulan yang penuh berkah ini, umat Muslim diajarkan untuk lebih sabar, lebih banyak beribadah, serta lebih memperhatikan sesama manusia.

Di Indonesia, Ramadhan biasanya dirayakan dengan berbagai tradisi dan kegiatan sosial yang berbeda-beda serta unik di setiap daerahnya. Beberapa tradisi yang umum dilakukan selama bulan Ramadhan di berbagai daerah Indonesia antara lain adalah sahur bersama, buka puasa bersama, serta menggelar pasar malam atau bazar makanan khas Ramadhan. Salah satu daerah di Indonesia yang memiliki serba-serbi Ramadhan unik yaitu Bali.

Bali, yang dikenal dengan sebutan pulau dewata, merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki jumlah umat Muslim yang relatif kecil dibandingkan dengan provinsi-provinsi lainnya di Indonesia. Namun, meskipun jumlah umat Muslim yang relatif kecil, bulan Ramadhan tetap dirayakan dengan penuh kekhidmatan di Bali. Selama bulan Ramadhan, orang-orang Muslim di Bali tetap melaksanakan ibadah seperti biasa, seperti berpuasa dan shalat tarawih.

Meskipun umat Muslim di Bali hanya minoritas, namun umat Muslim dan Hindu di Bali tetap memperlihatkan sikap toleransi dan saling menghargai dengan lingkungan sekitarnya. Hal ini tercermin dalam sikap saling menghormati antar umat beragama yang menjadi ciri khas masyarakat Bali secara umum. Dalam konteks sosial dan budaya, bulan Ramadhan di Bali dijadikan momen untuk mempererat hubungan antar umat beragama dengan saling bermaafan dan mengadakan kegiatan-kegiatan yang bersifat sosial seperti santunan dan bakti sosial.

Bulan Ramadhan di Bali memiliki nuansa yang unik dan berbeda dengan bulan Ramadhan di daerah-daerah lain di Indonesia. Hal ini dikarenakan adanya pengaruh budaya Hindu yang kuat di Bali, sehingga beberapa tradisi Ramadhan di Bali memiliki nuansa Hindu yang bercampur dengan tradisi Islam.

Macam-macam tradisi Ramadhan yang unik di Bali antara lain:

 

  1. Tradisi Ngejot, yaitu tradisi yang dilakukan oleh umat Muslim Bali untuk menjalin silaturahmi kepada sesama. Tradisi Ngejot dilakukan dengan cara mengunjungi rumah-rumah tetangga dan keluarga untuk memberikan hidangan berbuka puasa yang disebut dengan sebutan Takir. Pertemuan Hindu-Islam ini terwujud dalam bentuk mengantarkan makanan kepada sanak saudara maupun tetangga yang berbeda agama, terutama saat hari besar keagamaan, seperti Galungan atau Idul Fitri.
  2. Tradisi Megibung, merupakan istilah Bali yang memiliki arti makan bersama. Tradisi ini dilakukan dengan berkumpul dan duduk bersama-sama di atas tikar atau meja yang dikelilingi oleh berbagai jenis hidangan khas Bali, seperti nasi campur, sate lilit, lawar, bebek betutu, dan lain sebagainya. Tradisi Megibung dilakukan seusai khataman Al-Qur'an, dilanjutkan berbuka puasa, dan setelah itu melaksanakan salat Maghrib. Biasanya, pada bulan puasa Ramadhan, tradisi megibung ini dilaksanakan khusus pada tanggal 10, 20, dan 30 bulan Ramadhan, karena tanggal tersebut bertepatan dengan acara khataman Al-Qur'an.
  3. Tradisi Ngotek, merupakan bentuk kebersamaan dan kerukunan antar umat beragama di Bali. Melalui tradisi ini, masyarakat Bali menunjukkan bahwa meskipun mereka berbeda agama, namun mereka tetap menjaga persaudaraan dan kebersamaan sebagai satu kesatuan yang utuh. Tradisi ngotek ini merupakan istilah festival irama musik sahur yang digelar oleh warga Loloan, Jembrana, Bali. Masyarakat memanfaatkan barang bekas, baskom, galon mineral, dan barang bekas lainnya sebagai alat musik. Peserta ngotek yang terdiri dari anak-anak muda kampung akan membangunkan orang-orang berpuasa untuk sahur dengan memainkan musik. Ngotek akan berhenti apabila adzan subuh telah berkumandang dan anak-anak berhamburan pulang ke rumah masing-masing.

Selain itu, pada saat Lebaran tiba, umat Muslim di Bali akan melakukan tradisi saling mengunjungi antar keluarga dan teman-teman sebagai bentuk rasa syukur dan kebersamaan di hari raya. Demikian artikel mengenai Serba-Serbi Ramadhan di Bali. Semoga bermanfaat!

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image