Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Adhyatnika Geusan Ulun

Masjid di Atap Dunia

Kabar | Saturday, 01 Apr 2023, 14:32 WIB
Masjid Agung Lhasa Tibet. (istimewa)

Oleh: Prof. Dr. Dinn Wahyudin
(Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia

"Datanglah ke Tibet. Nikmati keunikan dan sensasinya". Demikian tulis seorang sahabat, penjelajah sejati yang sering berpetualang tadabur alam ke berbagai pelosok dunia.

Tibet kawasan unik. Negeri itu merupakan wilayah dengan lokasi geografis tertinggi di Dunia. Rata rata ketinggian 4.900 meter dari permukaan air laut. Bandingkan dengan Dataran Tinggi Dieng yang hanya mencapai 2.093 meter dan puncak gunung Semeru yang tertinggi di Jawa yang mencapai 3.676 meter. Atau bandingkan dengan rata rata ketinggian Kota Bandung yang hanya mencapai rata rata 650 -700 meter.

Di tengah tradisi umat Budha yang mendominasi penduduk di Tibet yang berjumlah 2.740.000 (2019), kaum muslimin Tibet merupakan minoritas yang berjumlah hanya 0,4 % dari total warga Tibet. Muslim Tibet dikenal dengan sebutan Kachee yang secara harfiah dimaknakan sebagai kasmhiri atau orang yang berasal dari Kashmir India.

Menelusuri sejarah panjang Tibet, awalnya Tibet merupakan negara Monarki dengan agama Budha sebagai agama negara. Pemimpin negara juga merangkap sebagai pemimpin tertinggi agama Budha dengan gelar Dalai Lama. Kini Tibet sebagai wilayah otonom khusus China. Kebudayaan dan peradaban Tibet masa lalu bisa dilihat dari peninggalan berbagai bangunan bersejarah dengan arsitektur unik dan megah. Peninggalan sejarah tersebut antara lain Potala Palace (Istana Potala). Istana monumental peninggalan situs sejarah yang terletak di jantung kota Lhasa.

Potala is the highest palace in the World. The 1300 years old structure was originally built as a gesture of love, commisioned by Tibetan king of Songsten Gambo for his marriage to Princess Wencheng of Chinese Tang Dinasty. (National Geographic, 2019).

Awalnya Istana Potala yang dibangun 1300 tahun lalu, sebagai ungkapan rasa cinta dari Raja Tibet Songsten yang menikahi salah seorang putri cantik Wenchen keturunan Dinasti Tang China.

Pada tahun 1994, istana berarsitektur unik dengan jumlah kamar lebih dari 1000 dinyatakan UNESCO sebagai World Heritage sites. Warisan Budaya takbenda. Malahan, Istana spektakuler ini juga dinyatakan sebagai tujuh keajaiban dunia yang diakui lembaga Dunia bidang pendidikan dan kebudayaan UNESCO. A Seven wonders of the a World. (ABC News, 2016).

Masjid Agung Lhasa

Di kota Lhasa (ibukota Tibet), berdiri sebuah Rumah Allah yaitu Masjid Agung Lhasa. Standing at more than 3650 meters above sea level, the Lhasa Great Mosque as known Hebalin Mosque is considered one of the highest mosques in the World.(About Islam.Net, 2017).

Masjid Agung Lhasa Tibet yang dibangun di atas hamparan tanah 3.560 meter merupakan salah satu masjid yang tertinggi di permukaan Bumi. Masjid ini dibangun pada tahun 1716 dan mengalami renovasi total pada tahun 1959. Arsitektur bangunan Masjid memadukan arsitektur Zang yang tradisional dipadukan dengan arsitektur Tibet yang penuh ciri lengkungan melingkar dengan ornamen bercirikan religius islami dan lokal Tibet.

The mosques is a three entrance countyard with several main building. The total area of 2,600 square metres including contructed area of 1,300 metres. The entire hall building is built in traditional islamic style with blue as its basic colour. (Muslim2china, 2019).

Pada tahun 1444 H sekarang ini, umat muslim di Lhasa Tibet melaksanakan ibadah shaum dan ibadah lainnya, seperti dilakukan komunitas Muslim lain dari belbagai penjuru Dunia. Menurut Islamic Prayer Time in Lhasa (2023), waktu Imsak hari ini pukul 06.16 dan waktu Magrib 20.23. Artinya warga Muslim di Lhasa melaksanakan ibadah shaum tahun ini rata rata 14 jam per hari dari mulai terbit fajar sampai dengan tenggelamnya Matahari.

Itulah sekilas masyarakat muslim di Lhasa. Mereka bangga dengan Masjid Agung Lhasa yang megah di Pusat Kota. Masjid tertinggi di permukaan Bumi. Masjid yang berada di atap Dunia.

Seperti umat Islam lainnya, warga muslim Lhasa menjadikan masjid Lhasa sebagai tempat berdzikir dan beri'tikaq, tempat sholat dan tempat membicarakan urusan hidup dan perjuangan.

Sesuai dengan Firman Allah SWT QS An-Nur 36-37 : "Bertasbihlah kepada Allah di masjid masjid yang telah diperintahkan untuk dimuliakan dan disebut nama-NYA di dalamnya pada waktu pagi dan petang, orang orang yang tidak dilalaikan oleh perniagaan, dan tidak pula oleh jual beli, atau aktifitas apapun dan mengingat Allah, dan (dari) mendirikan sholat, membayar zakat, mereka takut pada suatu hari yang ( di hari itu) hati dan penglihatan menjadi guncang."

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image