Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Darkim

Puisi: Ramadhan Bagian 5

Sastra | Thursday, 30 Mar 2023, 05:15 WIB
pixabay.com

Detik detik berlalu

Merambat dalam bayangan waktu

Secngkir kopi hangat

 

Sepiring kecil irisan martabak madu

Teronggok beku

Nyaris tak tersentuh

Diam

Padam

Dengus nafas perlahan menghilang

Monitor bersuara tiiiiiiiiitttttt........menegangkan

Ketika nyawa melewati tenggorokan

Segala amal di perlihatkan

Segala salah menjelma tayangan kengerian

Iringan dosa membusuk membentuk nyeri menyadarkan

Tiada sempat waktu kembali

Tiada kesempatan memperbaiki diri

Lusinan mata menyaksikan

Ribuan suara menangis mengiringkan

Sendiri

Merintih

Memanggil namun tiada peduli

Menjerit, meraung, tapi diri telah berada di dimensi sunyi

Menjeritlah di tepian bumi

Merontah mengharap kehidupan kembali

Berharap kematian bisa di tunda barang sehari

Di bungkus kafan

Di timbun tanah

Hilang pengharapan

Hanya amal kebajikan menjadi sandaran

Bila waktu itu datang

Siapkah kita untuk mempertanggungjawabkan

#####

Baganbatu, maret 2023

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image