Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Amalia Armyandiva

Makna Kebhinekaan Bagi Generasi Muda Penerus Bangsa

Gaya Hidup | Saturday, 25 Mar 2023, 22:18 WIB
sumber gambar: freepik.com

Tulisan ini berawal dari saya sebagai generasi muda yang sering mengonsumsi sosial media merasakan kekhawatiran yang mendalam dari ancaman-ancaman luar karena faktor globalisasi yang berdampak pada generasi muda. Sosial media memiliki pengaruh besar dapat menimbulkan perubahan besar di dalam masyarakat dan interaksi generasi muda, bisa dilihat saat berkunjung di tempat anak-anak muda berkumpul contohnya kafe dan mal. Saya pun mengakui terjadi perbedaan yang spesifik antara generasi muda di zaman tradisional dengan zaman modern saat ini.

Pengaruh Budaya Asing Bagi Indonesia Muda

berkembangnya teknologi dan seiring berkembangnya zaman, menimbulkan pola kehidupan masyarakat modern. Dituntut untuk mahir dalam bidang teknologi, maka dari itu berkembangnya teknologi yang ada di Indonesia semakin pesat tidak hanya mesin-mesin canggih, tetapi juga internet dan sosial media yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat Indonesia. Dapat menimbulkan kekhawatiran pada spirit kebinekaan khususnya generasi muda penerus bangsa.

Masuknya budaya asing memiliki dampak negatif dan positif bagi generasi muda. Dampak positifnya, seperti kemudahan untuk mempromosikan bisnis, sarana untuk belajar, dan mempermudah komunikasi satu sama lain. Dampak negatif bagi generasi sudah mencapai tahap memprihatinkan, dengan mencoba tren baru berupa cara berpakaian, penggunaan bahasa, dan lebih menyukai produk asing dari pada buatan Indonesia. Gaya hidup yang semakin berlebihan, para generasi muda tidak ingin dikatakan kuno, maka dari itu generasi muda selalu mengikuti tren di sosial media.

Mencoba budaya asing dengan meninggalkan budaya bangsa, berperilaku ikut-ikutan tanpa selektif menyaring budaya yang tidak sesuai dengan nilai dan norma. Generasi muda beranggapan bahwa kebudayaan di negerinya sendiri terkesan jauh dari modernisasi dan ketinggalan zaman. Sehingga generasi muda lebih menyukai budaya asing, dibanding budaya bangsa Indonesia meskipun bertentangan dengan nilai kebinekaan.

Memperkuat Makna Kebinekaan

Sebagai generasi muda tentunya lebih paham akan teknologi yang ada saat ini. Harus pintar-pintar memilah budaya asing yang dapat merusak generasi muda. Dengan penggunaan sosial media yang baik, misalnya membuat video atau pengetahuan tentang kebinekaan, mengampanyekan atau memberi seruan kepada generasi muda untuk mencintai budaya bangsa, dan memperkenalkan suatu barang buatan Indonesia agar para generasi muda mengetahui bahwa produk Indonesia bagus kualitasnya.

Tidak hanya di sosial media, lingkungan keluarga juga memiliki peran penting dalam mendidik generasi penerus bangsa yang seharusnya diajarkan nilai-nilai agama dan norma. Bukan dengan membiarkan tumbuh begitu saja tanpa bekal nilai kebinekaan. Lalu peran lingkungan akademik yang menjadi acuan generasi muda karena interaksi sesama yang menimbulkan perbedaan suku, bahasa, dan agama. Hal ini sebagai bentuk pengajaran bahwa Indonesia memiliki keanekaragaman namun, tetap bisa bersatu dalam perbedaan yang ada dengan berpedoman kebinekaan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image