
O, Saya Cemburu
Sastra | Monday, 13 Mar 2023, 22:33 WIBDia tahu bahwa saya PENCEMBURU.
Namun, KECEMBURUAN saya terhadapnya
tak sampai menyebabkan CEMBURU BUTA.

Saya BERCEMBURU saat dia berbincang dengan orang itu.
Ya, saya akui orang itu menarik, cerdas,
ceria, humoris, dan modis.
Jauh berbeda dengan diri saya.
Dia begitu akrab dengan orang itu.
Wajar bila saya MENCEMBURUI orang itu.
Bagaimana mungkin saya dapat menahan CEMBURU ini?
Tak pernah saya SECEMBURU ini,
kecuali saat orang itu
dekat dengan dia.
Lalu, dia mendekat.
"Jangan cemberut.
Tolong jangan MENCEMBURUI saya.
Kita ini sama-sama PENCEMBURU.
Bahkan, ada kalanya kita BERCEMBURUAN bukan?"
Saya berusaha tersenyum mendengarnya.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.