Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Siti Meirisa Dani

Potensi Sayur Hidroponik di Kawasan Industri Gunung Putri

Bisnis | 2023-03-13 20:43:12

Bogor (25/02/2023) – Gunung putri biasanya dikenal dengan kawasan industri yang jarang akan ditemukannya pertanian, tapi siapa sangka pertanian hidroponik memiliki potensi yang besar di kawasan tersebut. Sayur hidroponik di Gunung Putri khususnya di desa Ciangsana sangat diminati oleh masyarakat. Telah terbukti dari omset yang di dapat berkali-kali lipat dari modal awalnya.

Seperti halnya Samsudin, seorang warga desa Ciangsana yang mengelola Hidroponik Sayur Berkah atau yang dikenal dengan Hidroponik Center. Lebih tepatnya hidroponik ini berlokasi di Jl. Raya Ciangsana no.3, Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. “penamaan Hidroponik Sayur Berkah ini bertujuan agar usaha sayur hidroponik ini berkah” ucap Samsudin selaku pengelola Hidroponik Sayur Berkah, sabtu (25/02/2023).

Hidroponik ini berdiri saat pandemi pada bulan November 2020. Sudah hampir tiga tahun hidroponik ini berdiri dan sukses dalam menghasilkan sayur yang berkualitas. Pada tahun pertama Samsudin hanya membuat satu greenhouse dengan lobang tanam sebanyak 1400 lobang. Pada tahun berikut membuat greenhouse yang kedua dengan lobang tanam sebanyak 1200 lobang. “sekarang Hidroponik Sayur Berkah ini mempunyai dua greenhouse dengan jumlah lobang tanam sebanyak 2600 lobang. Dengan dua greenhouse itu, kami memakai tanah kurang lebih seluas 200 meter” ujar Samsudin selaku pengelola Hidroponik Sayur Berkah.

Hidroponik ini bisa menanam berbagai macam jenis sayuran. “iya disini kami menanam banyak jenis sayuran, saat ini sedang gada sayur bayam, kangkung, selada, pakcoy, dan sawi putih” tutur Samsudin. Dalam penanaman biasanya setiap jenis sayuran dibedakan selama satu minggu. Hal ini bertujuan agar pada saat panen yaitu setiap minggu, dapat menghasilkan sayur yang berbeda-beda. Umur panennya sendiri, sayur hidroponik ini hanya membutuhkan waktu selama empat minggu dengan cuaca yang panas. Dari sekian banyaknya jenis sayuran, hanya kangkung yang memiliki masa panen paling cepat yaitu selama 12 hari saja dari masa tanam jika cuaca panas, tetapi jika cuaca mendung masa panen kangkung bisa sampai tiga minggu” jelas Samsudin selaku pengelola Hidroponik Sayur Berkah.

“Kelebihan sayur hidroponik ini yaitu terdapat pada masa panennya yang dimana masa panen dari dari sayuran hidroponik lebih cepat dari sayuran yang ditanam ditanah, selain itu sayuran dari hidroponik ini juga lebih renyah sabab memanen pada masa muda” jelas Samsudin selaku pengelola Hidroponik Sayur Berkah, sabtu (25/02/2023).

Untuk perawatan sendiri Samsudin menggunakan pupuk ab-mix dalam takaran pemberian pupuk tersebut akan diukur menggunakan alat yaitu tds meter. Untuk usia baru tanam biasanya akan diberikan 400 sampai 500 ppm, selang usia satu minggu tujuh sampai 14 hari naik menjadi 800 sampai 900 ppm, selanjutnya untuk umur 15 hari sampai panen maka akan diberikan 1200-1300 ppm. Penggunaan pupuk sekali panen atau pemupukan biasanya dilakukan tergantung dengan keadaan cuaca dan habis air dalam tong, jika cuaca sedang panas biasanya satu tong habis satu hari dan akan dilakukan pemupukan satiap harinya.

Budidaya hidroponik tentu tidak terlepas dari serangan hama. “untuk penanganan hama hidroponik ini biasa kami menggunakan bawang putih atau daun papaya tanpa menggunakan bahan kimia” ungkap samsudin. Dalam mendapat ilmu mengenai hidroponik ini Samsudin hanya belajar sendiri dan banyak literasi yang dilakukannya.

Hidroponik ini juga memiliki beberapa anggota dalam membantu proses keberhasilannya, seperti ada bagian marketing hingga bagian panen. Bagian – bagian ini biasanya akan berkumpul pada saat akan panen. Untuk hari biasa hanya akan diurus oleh Samsudin saja. Sistem penjualan dari Hidroponik Sayur Berkah ini dilakukan sistem pre-order terlebih dahulu. Sebab sebelum panen biasanya sudah ada yang memesan. Nah, jika seandainya hasil panen tersebut masih ada maka akan dijualkan ke pasar.

Selain menanam sayur hidroponik disana juga ada tananam sayur konvensional. Akan tetapi tentu terdapat perbedaan yang dirasakan mulai biaya atau modal hingga waktu panen. “Untuk tanaman sayur konvensional masa panennya yaitu bisa sampai empat puluh hari dan untuk biaya pun tanaman sayur hidroponik lebih irit, untuk dua greenhouse yang kami miliki itu kurang lebih dengan modal 500 ratus ribu perbulan yang sudah termasuk perawatan, pupuk, hingga listrik. Hasil penjualan dari sayur hidroponik ini biasanya menghasilkan omsert sekitar enam sampai tujuh juta perbulannya” kata Samsudin. Tentu dengan modal segitu dan mendapatkan omset sampai berkali – kali lipat potensi sayur hidroponik ini memang benar – benar besar.

Menurut beberapa anggota dari Hidroponik Sayur Berkah ini pun hidroponik ini sangat berdampak bagi masyarakat sekitar dan membuka peluang kerja. Seperti pada saat memanen yang pastinya membutuhkan banyak orang.

Hidroponik Sayur Berkah ini juga akan bisa berpotensi menjadi tempat agrowisata. Sebab daya tarik sayuran hidroponik di kawasan industri tanpa bahan kimia tentu sangat besar. “Jika ada peluang untuk melakukan itu kenapa tidak” ucap Samsudin selaku pengelola Hidroponik Sayur Berkah, sabtu (25/02/2023).

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image