Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Fall Season07

Tahun Baru Masih Stress?

Agama | Saturday, 11 Mar 2023, 20:57 WIB

Hari demi hari, bulan demi bulan sampai tidak terasa kini sudah mulai memasuki tahun yang baru. Nggak nyangka ya? Perasaan kayak baru kemarin banget ngerasain yang namanya liburan eh udah mulai masuk awal tahun lagi.

Acara tahun baru yang biasanya diisi dengan hiruk pikuk anak muda yang main bareng ataupun berpesta pora kali ini kembali ramai terutama setelah kondisi virus Covid-19 sudah mulai menurun kembali. Yah, walaupun sempat tersebar kabar soal munculnya mutasi virus baru pada nyatanya aktivitas kita saat ini pun sudah mulai normal kembali.

Menyinggung soal anak muda pastinya kita tidak akan pernah asing dengan berbagai macam istilah kekinian banget nggak sih? Semisal soal viralnya lagi permainan latto-latto, Dylan kawe bahkan maraknya toko es krim penghuni ruko kosong yang menjadi candaan anak-anak muda saat ini. Namun terlepas dari hal-hal seru tadi tentunya kita juga tidak bisa menutup mata dari persoalan anak-anak muda lainnya loh termasuk juga masalah mental illness yang semakin buanyakk menimpa anak muda saat ini.

Kok bisa? Separah itukah sampai udah nggak asing lagi yang namanya konsultasi ke psikolog?

Yess, bener banget! Broken home, bullying, bahkan suicide adalah tiga dari sekian banyak kasus yang ditimpa jutaan remaja saat ini.

Belum lagi persoalan-persoalan bercabang lainnya seperti social anxiety, social media anxiety, pacaran, bahkan persoalan finansial juga tidak jauh dari menghinggapi anak muda sekarang. Maka dari itu, tidak jarang kita akan mendengar anak-anak muda yang rela melakukan apa saja agar dapat mencapai hal-hal yang disukainya, masa depan yang ingin diraih dan resolusi tahun baru yang dibuat pun tidak akan jauh-jauh deh dari usaha penyelesaian problematika di atas.

Padahal.. sudah banyaaak sekali orang-orang yang menyadari, bahwa anak muda memiliki potensi yang sangaaat besar. Tapi, sayang banget nggak sih kalau potensi ini hanya dimanfaatkan untuk persoalan itu-itu aja? Jangankan, potensi untuk menyelesaikan problematika pribadi dan mengatur mood saja masih susah, apalagi menjadi agent of change untuk negara?

Terus, apa yang harus dilakukan sebagai seorang pemuda terkhusus pemuda muslim untuk bisa terlepas dari rantai problematika ini?

Yang pertama sudah pasti dengan menyadari potensi diri sebagai seorang muda beserta perannya bagi diri sendiri dan lingkungan di sekitarnya dengan memperbaiki mindset atau pola pikir yang sesuai, yakni terbentuk dari proses belajar Islam secara intensif. Sehingga berdasarkan itulah akan terbentuklah syaksiyah Islam atau sikap dan pemikiran yang sesuai dengan Islam. Namun, hal ini tentunya tidak akan cukup jika negara juga tidak memberikan dukungan kepada anak muda bangsa, salah satunya adalah dengan memperbaiki berbagai macam persoalan sistematika kehidupan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image