Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image nurhidayatullah romadhon

Tokek korban mitos

Eduaksi | Thursday, 09 Mar 2023, 14:28 WIB

Pada saat saya kecil saya sering merasa takut jika mendengar suara tokek hal ini terjadi karena mindset di otak kita bahwa tokek merupakan hewan yang dekat dan disenangi oleh jin hingga tokek merupakan makhluk yang dianggap menjijikkan. Namun dibalik cerita tersebut banyak kontroversi yang terjadi dengan tokek ini ( Gecko )

Tokek merupakan salah satu spesies gecko terbesar kedua di bumi ini dengan panjang hingga 38 cm. tubuh tokek berbentuk slinder dengan bentuk ceper dan agak pipih dibagian atas. Kaki tokek memiliki postur yang baik dengan ukuran yang sama sehingga memudahkan untuk berjalan di tembok . kepala tokek meiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan badannya dengan tulang rahang yang menonjol dari leher. Sedangkan mata mereka besar dan menonjol namun tidak memiliki kelopak mata namun memiliki brille semacam soflen yang bisa membantu dari sinar matahari maupun debu. Brille ini akan berganti seiring pergantian kulit mereka.

Warna tokek berperan dalam kamuflase dimana mereka mampu merubah warna semakin cerah atau gelap tergantung tempat tinggalnya. Hal ini bertujuan untuk menyamarkan badannya sehingga aman dari predator pemangsanya. Perbedaan anatara tokek jantan dan betina bisa dilihat dari warna yakni tokek jantan mempunyai warna yang lebih cerah dibandingkan dengan betina. Dan jantan juga berukuran lebih besar

Tren Gecko Morph

Nama tokek sebenarnya terjadi karena bunyi tokek. Istilah ini disebut onomatope dimana nama yang dipakai diambil dari sumber yang digambarkan. Onomatope berasal dari Bahasa yunani yang berarti membuat / menciptakan nama sendiri. Tokek merupakan hewan arboreal yang hidup di hutan hujan tropis. Mereka hidup di hutan , celah celah batu hingga taman buatan manusia.

Sebenarnya tokek hanya ditemukan di wilayah asia namun seiring berjalannya waktu populasi ini menyebar keseluruh dunia melalui penjualan hingga tak sengaja ikut kapal kapal chargo antar benua. Disebagian wilayah eropa tokek merupakan hama sebab mereka banyak membunuh serangga endemic hingga burung burung kecil disana.

Dibeberapa daerah tokek memiliki hubungan mutuaslitik dengan manusia dimana tokek akan membunuh serangga kecil penggangu di daerah rumah. Selain itu karena warnanya yang mencolok dan ukurannya relative besar tokek juga dipilih sebagai hewan peliharaan. Kebanyakan dari mereka impor dari tankapan liar walaupun ada juga yang sudah ternakan.

Tokek peliharaan ini yang selanjutnya dilakukan pembiakan secara selektif pada reptil ini yang memiliki warna ukuran dan pola kulit berbeda. Morph yang diternakkan diambil dari tokek yang memiliki warna berbeda dialam liar kemudian di kawinkan untuk mencoba menciptakan warna atau pola tertentu pada kulit reptile yang berbeda. Hasil dari morph ini menciptakan banayak variasi tokek dengan warna dan corak yang indah sehingga peminat gecko semakin meningkat.

Mitos tentang khasiat

Tokek merupakan hewan dengan tingkat trofik kedua yakni selain menjadi predator tokek juga meruapakan mangsa bagi hewan yang lebih besar. Dan sebenarnya manusia merupakan ancaman utama bagi tokek. Sejumlah besar reptile ini ditangkap di seluruh dunia, sebagian besar ditangkap sebagai hewan peliharaan namun sebagian besar lagi hewan ini diexpor ke negara asi untuk digunakan sebagai obat tradisional. sebagian besar dikirim ke china dimana sebagian besar tokek dipakai untuk mengobati penyakit asma, diabetes, penyakit kulit dan banyak lagi.

Banyak mitos yang beredar tentang tokek di seluruh dunia . di beberapa negara eropa di percaya bahwa bunyi tokek bisa meramal masa depan. Sedangkan di jepang tokek dianggap sebagai hewan sacral karena tokek dipercaya sebagai hewan rengkarnasi dari naga. Dan masih banyak mitos lainnya mulai dari hrewan beracun hingga mahluk jin.

Namun mitos sebagai obatlah yang paling banyak di seluruh dunia mulai dari penyakit kulit, asma , impotensi, diabetes hingga kangker atau AIDS. Namun sayangnya clam tersebut tidak pernah terbukti secara medis. Menurut awal riyanto “ tokek tidak memiliki kandungan zat tertentu untuk melawan virus HIV. Mitos ini diturunkan dari pengobatan tradisonal tiongkok yang percaya kalua tokek memiliki khasiat sebagai obat dan kebugaran.

Tokek Garis tengah diambang kepunahan

Tokek memang belum masuk dalam data hewan terancam punah namun karena adanya penurunan populasi yang drastis. Beberapa negara sudah mulai melindungi tokek dari perburuan liar. Di vietanam sudah melakukan regulasi dalam penangkapannya sedangkan di Malaysia masyarakat boleh memburu atau memanen tokek dengan izin dari pemerintah. Namun komunikasi yang buruk hingga rendahnya kesadaran masyarakat telah menyebabkan banyak penyelewengan penggunaan izin.

Di Indonesia tokek tidak termasuk delam satwa dilindungi sesuai dengan surat kepres no 43 tahun 1978. Dalam sebuah artikel National Geograpihc menghimbau Indonesia untuk segera melindungi reptile ini. Hanya masalah waktu untuk menjadikan reptile ini menjadi spesies yang terancam punah.

Tokek mungkin tidak dianggap karena bentuk dan warna mereka tidak menarik, namun sebagai spesies umum yang bertindak sebagai predator dan mangsa mereka memainkan peran dalam ekosistem. Tanpa merendahakan hewan yang berstatus langka kita justru harus lebih peduli dengan spesies umum. Sebab sesungguhnya spesies umumlah yang menjaga ekosistem di bumi ini agar terus dan tetap berfungsi.

Mitos telah menyengsarakan hidup tokek yang mengakibatkan terbantainya miliaran tokek yang sebenarnya belum tentu mempunyai fungsi medis sebab penelitian yang meneliti tokek tidak ada kandungan khusus pada daging tokek.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image