Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Edo Segara Gustanto

Penerapan Konsep AIDA Dalam Memasarkan Zakat

Ekonomi Syariah | Wednesday, 01 Mar 2023, 14:46 WIB
Sumber: Republika.co.id

Pemasaran zakat merupakan bentuk perencanaan memperkenalkan program-program organisasi pengelola zakat kepada masyarakat dalam rangka menghimpun dana zakat dari masyarakat. Pemasaran zakat berbeda dengan pemasaran- pemasaran perusahaan. Kalau dalam pemasaran perusahaan adalah bentuk perencanaan untuk distribusi barang dan jasa kepada masyarakat. Salah satu konsep pemasaran yang bisa dipakai untuk memasarkan zakat adalah konsep AIDA.

AIDA adalah model marketing yang dapat mengidentifikasi tahapan kognitif yang dialami seseorang dalam proses pembelian untuk suatu produk dan layanan. Secara garis besar, konsep AIDA menyatakan bahwa konsumen akan memberi respons terhadap pesan pemasaran, sesuai urutan atau tahapan kognitif (berpikir), afektif (perasaan), serta konatif (melakukan).

Apa itu kepanjangan AIDA? AIDA adalah Awarness (konsumen menyadari adanya suatu produk), Interest (konsumen menunjukkan ketertarikan terhadap sebuah produk), Desire (konsumen memulai keinginan untuk membeli), Action (konsumen mengambil langkah untuk membeli produk).

Menurut Kotler dan Keller, keempat poin dalam AIDA saling berkaitan satu sama lain dengan aktivitas promosi. Dari sekian banyak konsep tentang promosi yang dipaparkan oleh para ahli, konsep AIDA dipandang lebih mudah, khususnya dalam mencari tahu pengaruh khalayak pada promosi yang dilakukan perusahaan/lembaga/institusi.

Tahapan Kognitif, Afektif, dan Konatif Dalam Konsep AIDA

Konsep AIDA menjelaskan bahwa ada tiga tahapan konsumen bisa memahami suatu promosi, yakni tataran kognitif, afektif, serta konatif.

Tahapan kognitif dapat dipahami sebagai apa yang ada dalam benak konsumen. Tingkatan kognisi yang paling rendah ialah awareness dan yang paling tinggi attention. Pada tahapan ini, konsumen (muzzaki) hanya tahu tentang program yang ditawarkan, namun tidak menyadari penuh makna pesan yang dibawa dari program-program yang ditawarkan lembaga zakat melalui iklan.

Tahapan afektif adalah tahapan di mana konsumen (muzzaki) sudah terpengaruh pesan iklan. Walau begitu, masih ada sejumlah faktor pertimbangan muzzaki untuk melakukan donasi/zakat ke lembaga zakat. Tahapan ini menandakan bahwa konsumen (muzzaki) akan mencapai tahap interest serta desire.

Tahapan konatif pada tahapan ini, konsumen (muzzaki) yang menjadi target pesan promosi sudah tercapai atau terwujud. Umumnya, muzzaki akan langsung terpengaruh dan mengubah sikapnya akibat promosi yang dilakukan oleh lembaga zakat. Pengukuran perubahan sikap dan pengaruhnya bagi muzzaki, bisa dilihat dari konversi muzzaki dengan tanpa ragu melakukan donasi atau menyerahkan zakatnya ke lembaga terkait.

Penerapan AIDA dalam Lembaga Zakat

Attention (perhatian). Dalam tahap ini, lembaga zakat harus berupaya menarik perhatian calon konsumen. Contohnya, menciptakan inovasi kreatif guna memperkuat karakteristik produk yang dipasarkan. Artinya aktivitas pemasaran harus bisa dikemas semenarik mungkin agar memunculkan attention dari calon konsumen (muzzaki) atau masyarakat umum.

Interest (ketertarikan). Selanjutnya, institusi zakat harus mampu menumbuhkan rasa ketertarikan dalam diri konsumen (muzzaki), yang nantinya diharapkan bisa menghadirkan keinginan muzzaki untuk mencari tahu informasi lebih lanjut mengenai program apa saja yang ditawarkan oleh lembaga zakat.

Desire (minat). Apabila muzzaki mulai menunjukkan rasa ketertarikan, lembaga zakat harus mampu menggerakkan calon muzzaki agar terdorong untuk menyalurkan zakat, infak, dan sedekahnya ke lembaga anda.

Action (tindakan). Tahapan terakhir ini merupakan hasil dari tiga tahap sebelumnya. Action dalam konsep AIDA dapat dibuktikan dengan aktivitas penyaluran zakatnya oleh muzzaki.

Ada juga beberapa jenis promosi yang bisa dilakukan oleh lembaga zakat, promosi secara fisik misalnya di event-event tertentu, promosi melalui media tradisional (koran, radio, TV, reklame, papan bliboard), dan ada promosi melalui media sosial (YouTube, Facebook, Instagram, TikTok, dll). Untuk promotion (communication) tools ada beberapa di antaranya adalah (1). Personal Selling; (2). Iklan (advertising); (3). Sales Promotion; (4). Sponsorship Marketing; (5). Publisitas; (6). Direct Marketing. Wallahua’lam.[]

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image