Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Muhammad Redho Kristianto

Energi Surya Pilihan Utama dalam Pengembangan Energi Baru Terbarukan

Eduaksi | Friday, 17 Feb 2023, 16:59 WIB
Foto : Pemanfaatan PLTS 1 MWp di Institut Teknologi Sumatera untuk kebutuhan riset dan suplai listrik gedung kuliah

Energi surya semakin populer sebagai pilihan utama dalam pengembangan energi baru terbarukan. Dalam beberapa dekade terakhir, teknologi yang berkaitan dengan energi surya terus mengalami kemajuan pesat, dan kini banyak negara sedang beralih dari energi fosil ke sumber energi yang lebih ramah lingkungan. Energi surya adalah sumber daya alam yang tidak terbatas dan tersedia di seluruh dunia. Proses konversi energi surya menjadi listrik dilakukan melalui panel surya, yang mengubah sinar matahari menjadi arus listrik melalui efek fotovoltaik. Teknologi fotovoltaik telah berkembang pesat selama beberapa tahun terakhir.

Alasan Mengapa Pentingnya Beralih Ke Energi Baru Terbarukan (Surya)

Perlu adanya mitigasi mengenai kenaikan suhu akibat emisi gas rumah kaca (GRK) yang dihasilkan oleh energi fosil, Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) merekomendasikan percepatan dan peningkatan ambisi dalam melakukan aksi pengurangan emisi untuk membatasi kenaikan suhu global 1,5 derajat C, hal ini dilakukan sebagai respon terhadap bencana perubahan iklim. Emisi karbon dioksida yang dihasilkan sudah sangat banyak. Berdasarkan data IEA, sebanyak 33 Gt CO2 dilepas ke atmosfer pada tahun 2021.

Selain ancaman bencana perubahan iklim, ketahanan dan ketersediaan energi fosil, seperti minyak bumi semakin memprihatinkan, dimana pada tahun 2003, jumlah produksi lebih rendah yaitu kurang lebih 612 ribu bopd dibandingkan dengan jumlah konsumsi yaitu 1,5 juta bopd. Kenaikkan konsumsi tersebut tentu saja akan mempengaruhi peningkatan impor dan deficit neraca perdagangan, sehingga untuk mengatasi ketergantungan dan meminimalisir impor, diperlukan transisi energi fosil menuju energi alternatif yang lebih berpotensi seperti energi surya.

Kondisi Energi di Indonesia

Hingga saat ini, dibidang kelistrikan, bahan bakar primer yang digunakan untuk pembangkit listrik masih didominasi oleh energi fosil, akan tetapi emisi karbon yang dihasilkan oleh pembangkit dengan bahan bakar batubara sangat besar dan tidak ramah lingkungan, dilain sisi pemanfaatan EBT sebagai sumber energi ramah lingkungan masih rendah. Dalam Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) pada tahun 2025 bauran EBT ditargetkan mencapai 23% dan 31% pada tahun 2050.

Potensi Energi Surya

Peluang pengembangan energi surya yang besar terletak pada potensi energi matahari yang tersedia di seluru penjuru dunia. Matahari memancarkan energi yang cukup besar dan dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi yang bersih dan terbarukan. Negara-negara yang memiliki penyinaran matahari yang baik dapat memanfaatkan energi surya sebagai energi utama. Indonesia memiliki potensi energi surya yang sangat besar yaitu sebesar 3,295 GW karena terletak di garis khatulistiwa dan memiliki iklim tropis yang bersinar sepanjang tahun.

Menurut data dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Indonesia memiliki rata-rata 4,8 jam sinar matahari per hari dengan intensitas sinar matahari sekitar 4,5 - 6,5 kWh/m²/hari. Meskipun demikian, pengembangan potensi energi surya di Indonesia masih tergolong rendah. Berdasarkan data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada saat ini, potensi energi surya yang dihasilkan di Indonesia sekarang baru sekitar 0,24 GW dari total potensi energi surya nasional.

Keuntungan Menggunakan Energi Surya

Pengembangan energi surya dan pemanfaatan energi surya dapat mengefektifkan penggunaan listrik dan meningkatkan efisiensi pemakaian listrik. Selain efisien, energi surya juga bersifat bersih dan tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca yang berbahaya. Hal ini sangat penting mengingat dampak pemanasan global yang semakin terasa di seluruh dunia. Dengan menggunakan energi surya, kita dapat mengurangi dampak negatif dari emisi karbon dioksida dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil yang semakin menipis.

Pemanfaatan energi surya juga membawa banyak manfaat ekonomi. Produksi dan pemasangan panel surya terus berkembang dan memicu pertumbuhan industri energi surya. Hal ini menciptakan lapangan kerja baru dan menghasilkan pendapatan bagi banyak orang. Selain itu, dengan semakin terjangkaunya teknologi energi surya, masyarakat yang lebih banyak memiliki akses ke listrik dapat memperbaiki kualitas hidup mereka.

Tantangan Dalam Pengembangan Energi Surya

Kendala yang masih dihadapi dalam pengembangan energi surya adalah biaya dan ketersediaan lahan yang luas. Biaya produksi panel surya dan infrastruktur pendukungnya masih cukup tinggi, sehingga membatasi akses orang ke teknologi ini. Selain itu, pemasangan panel surya memerlukan lahan yang luas, yang tidak selalu tersedia di kawasan perkotaan.

Kendati demikian, kita dapat melihat bahwa potensi energi surya sebagai sumber energi terbarukan sangat besar dan terus berkembang. Dalam beberapa dekade ke depan, energi surya diharapkan dapat menjadi sumber energi utama dalam menyediakan kebutuhan listrik dunia. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan industri untuk terus mengembangkan teknologi dan infrastruktur pendukung dalam pengembangan energi surya, sehingga dapat menjadi pilihan utama dalam pengembangan energi baru terbarukan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image