Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Guru BK

Menabung Kebaikan Menuai Makna Hidup

Curhat | Thursday, 16 Feb 2023, 11:46 WIB
Foto: Freepik.com

SEDIKIT DEMI SEDIKIT, LAMA-LAMA MENJADI BUKIT. Sebuah peribahasa atau pepatah sederhana yang sudah kita kenal sejak belajar di Sekolah Dasar.

Dulu, ketika saya SD, bahkan mungkin bagi Anda juga, pepatah ini dimaknai dengan hidup hemat atau menabung.

Jika kita menabung, meskipun sedikit, kalau dilakukan secara terus menerus maka uang kita akan bertambah, mendapatkan hasil yang besar.

Makna ini mungkin sudah terpatri di memori otak kita. Namun pepatah ini sesungguhnya bukan sekedar hidup hemat atau kebiasaan menabung.

Lebih dari itu, pepatah ini dapat dimaknai pada semua aspek kehidupan. Apapun yang kita lakukan, meskipun hal-hal yang kecil jika kita lakukan secara terus menerus akan menghasilkan makna yang besar dalam hidup kita, bahkan juga untuk orang-orang di sekitar kita.

Menurut Toto Tasmara (1999), makna hidup adalah sesuatu yang dinamis, yang harus secara konsisten ditingkatkan kualitasnya dari waktu ke waktu, melalui perbuatan terpuji, sikap dan perilaku disiplin yang akan menumbuhkan tanggung jawab moral yang tinggi.

Makna hidup adalah kebutuhan setiap orang, kebutuhan yang mesti dipenuhi dan ditemukan oleh orang itu sendiri hingga seseorang benar-benar menemukan makna yang paling dalam pada kehidupannya.

Artinya, makna hidup itu tidak ditemukan melalui proses yang insidental, tetapi melalui suatu proses yang panjang dan berliku.

Seseorang yang merasa kesepian di dalam keramaian, adalah tanda bahwa orang tersebut berada dalam kondisi hidup tidak bermakna hingga seolah-olah orang yang berada disampingnya seakan tidak mampu memberikan pengaruh apa-apa.

Sebaliknya, seseorang yang telah menemukan makna penting dalam hidupnya selalu merasa tenang, aman dan tenteram walaupun berada dalam kondisi sepi tak ada orang.

Ini menunjukkan bahwa, makna hidup tidak bisa dicari atau didapatkan dari orang lain, melainkan muncul karena rutinitas atau aktivitas sehari-hari, juga karena pengalaman tertentu yang tidak dialami orang lain.

Dalam kehidupan, sering didapati banyak orang yang melakukan sesuatu dengan gigih untuk memaknai hidupnya, banyak pula yang santai, bahkan tidak sedikit yang tidak berbuat apa-apa.

Marilah kita refresh memori otak kita. Marilah kita maknai ulang peribahasa “sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit” ini, karena sesungguhnya menyiratkan sesuatu yang lebih berharga dari sekedar sekeping uang atau hidup hemat.

Marilah kita maknai “sedikit demi sedikit” itu dengan sedikit kebaikan, marilah kita jadikan “bukit” itu menjadi bukit kebaikan, yang saat ini, mungkin, sudah menjadi barang langka dalam kehidupan sehari-hari di sekitar kita.

Bagaimana saudara kita menjadi beringas karena kelompok lain yang tidak selaras.

Bagaimana saudara kita bisa bertindak nekat hanya karena kepentingan sesaat.

Bagaimana sudara kita kehilangan kendali karena nafsu untuk memiliki.

Bagaimana saudara kita kehilangan kesetiakawanan karena nafsu untuk menekan.

Bagaimana saudara kita kehilangan nurani karena keinginan untuk menguasai.

Puncaknya, bagaimana saudara kita kehilangan jiwa besar karena sebuah ambisi besar.

Dalam kehidupan kita, jika kita mampu mengumpulkan kebaikan dalam setiap tindakan kita, sekecil apapun tindakan itu, maka dalam diri kita akan kita dapati kebesaran jiwa.

Kebaikan-kebaikan dalam tindakan kecil yang kita lakukan sesungguhnya mencerminkan kebesaran jiwa yang ada dalam diri kita, jika kita lakukan dengan keikhlasan, cinta, dan penuh kasih sayang.

Sebuah tindakan kecil, yang mungkin kita anggap sepele, seperti sapaan ramah, ucapan terima kasih, senyuman, jabatan tangan, atau bahkan sebuah pelukan yang bersahabat, jika kita lakukan dengan ikhlas, penuh cinta dan kasih sayang, sesungguhnya jauh lebih berharga dari sekedar tabungan kita yang berbukit-bukit.

Marilah kita mulai kebaikan itu dari diri sendiri, berbuat baiklah kepada diri sendiri, orang-orang terdekat kita, keluarga kita, sekecil apapun kebaikan itu. Jadikan semua itu sebagai virus kebaikan.

Maka, virus kebaikan itu akan menyebar dan menjadi bukit-bukit kebaikan, yang membuat kita, dan saudara-saudara kita memiliki kebesaran jiwa dalam segala aspek kehidupan yang kita jalani.

Menjadikan hidup lebih berarti. Menjadikan hidup kita lebih bahagia. Inilah seseungguhnya arti dari makna hidup. [GURUBK.COM]

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image