Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Muhammad Arief Rahman Hakim

Tim Kedisiplinan MTsN 1 Bantul Tertibkan Jalur Pengantaran Siswa

Pendidikan dan Literasi | Tuesday, 02 Apr 2024, 21:37 WIB

Bantul (MTsN 1 Bantul) – Sistem pendidikan formal di Indonesia sudah menerapkan 5 hari sekolah dari jenjang SD, SMP, dan SMA. Seiring kemajuan zaman, jika dahulu siswa berangkat ke sekolah menggunakan sepeda, maka sekarang lebih dominan antar jemput dengan kendaraan bermotor yang didominasi oleh sepeda motor baik oleh orang tua/wali maupun ojek online. MTsN 1 Bantul salah satu sekolah yang berada dekat dengan jalur utama lalu lintas kendaraan bermotor, dan siswa berangkat ke sekolah dominan antar jemput, tentunya hal ini menjadikan suatu hal yang harus diatur agar tidak terjadi penumpukan kendaraan yang menjadikan macet jalan terutama di depan gerbang madrasah.

Tim kedisiplinan MTsN 1 Bantul ikut mengatur siswa sejak dari awal masuk sampai pulang dan keluar dari madrasah sesuai dengan tata tertib yang berlaku, termasuk dalam hal pengaturan kendaraan saat antar jemput siswa. Menjadi fokus utama adalah jalur penurunan dan penjemputan siswa, dimana jika tidak ada yang mengatur akan terjadi titik kemacetan yang akan menghambat lalu lintas, bahkan sering para pengantar dipagi hari menurunkan siswa jauh dari gerbang madrasah sehingga mereka harus jalan agak jauh untuk sampai di madrasah. “Kami sudah berulangkali mengingatkan untuk menurunkan siswa di depan gerbang madrasah, terutama saat pengajian ahad kliwon bersama orang tua/wali siswa. Ini agar tidak terjadi keruwetan saat antar jemput.” terang Sugiyono selaku kepala madrasah saat ikut membantu mengatur lalu lintas pengantaran siswa pada Selasa (02/04).

Senada dengan itu, Arief selaku tim kedisiplinan mengatakan bahwa perlu rekayasa lalu lintas secara internal madrasah dalam mengatur titik antar jemput siswa, sehingga bisa mempercepat siswa masuk ke madrasah karena tidak terganggu keruwetan kendaraan. “Mungkin akan kami atur, untuk menurunkan siswa langsung masuk ke halaman gedung barat sehingga kendaraan tidak menumpuk di jalan depan gerbang” tutur Arief saat menerangkan rekayasa lalu lintas yang akan diterapkan. Tentunya, perlu tanda atau rambu penunjuk lalu lintas agar para pengantar bisa mengikuti rekayasa lau lintas yang diterapkan madrasah, seperti rambu penunjuk arah kendaraan, rambu titik penurunan, rambu penyebrangan, kerucut lalu lintas, dan juga zebra cross.Untuk penjemputan siswa relatif lebih tertata karena ada perbedaan jam pulang kelas 7 dengan kelas 8 dan 9 sehingga penumpukan kendaraan terminimalisir. (ARF)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image