Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Trimanto B. Ngaderi

Pertimbangkan Ulang Jika Ingin Makan di Restoran Fast Food

Kuliner | Tuesday, 14 Feb 2023, 19:06 WIB

PERTIMBANGKAN ULANG JIKA INGIN MAKAN DI RESTORAN FAST FOOD

Beberapa puluh tahun lalu, menu fast food (makanan cepat saji) hanya tersedia di mal-mal di kota-kota besar. Itupun harganya cukup mahal dan di waktu-waktu tertentu harus mengantri. Hanya golongan kelas menengah-atas yang mampu membelinya. Jika ada golongan menengah-bawah yang mampu membelinya, itu sesuatu yang “luar biasa”.

Namun, kini semuanya telah berubah. Pertumbuhan dan perkembangan ekonomi begitu pesat, terutama di daerah-daerah. Restoran makanan cepat saji telah menjamur hingga ke ibukota kecamatan, bahkan di daerah terpencil sekalipun. Dan harganya kian murah dan menunya pun semakin bervariasi. Golongan kelas menengah-bawah bisa mengonsumsinya tanpa takut mahal atau bakal menguras kantong. Bahkan, ada kecenderungan makan di restoran fast food menjadi sebuah gaya hidup.

Orang-orang yang makan di restoran cepat saji tak lagi didasarkan oleh rasa lapar murni, akan tetapi lebih dari itu. Ada yang ingin dianggap lebih modern. Ada yang tak mau dianggap ketinggalan zaman. Ada yang mau menunjukkan eksistensi diri. Atau bahkan ada yang hanya ingin berkata kepada orang lain, “saya juga pernah lho makan di sana!”.

Salah satu faktor seseorang memilih untuk makan di restoran fast food adalah selain cepat pelayanannya adalah harganya yang terjangkau. Ciri-ciri menunya yaitu renyah, gurih, manis, ada cokelat, digoreng, berbahan daging, dll. Dan sudah barang tentu sangat disukai terutama oleh anak-anak atau remaja.

Pertimbangan kebanyakan orang makan di restoran cepat saji adalah dari faktor rasa (enak, lezat). Jarang sekali mereka mempertimbangkan dampaknya terhadap kesehatan jangka panjang. Mereka juga belum bisa membedakan mana restoran dengan menu sehat dan mana restoran dengan menu tidak sehat.

sumber gambar: https://jagel.id

Oleh karena itu, beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk makan di restoran cepat saji, yaitu:

1. Menu fried chicken

Makanan ini dimasak dengan minyak panas suhu tinggi. Apabila sering mengonsumsinya akan dapat menyebabkan kegemukan dan meningkatkan risiko terkena kanker. Sepotong ayam goreng dari dua perusahaan fast food ternama di Indonesia mengandung 200-300 kalori, 15-22 gram minyak jenuh 50-150 mg kolesterol, dan 400-500 mg natrium. Di Amerika, dua perusahaan fast food ini sudah diberi peringatan keras oleh pemerintah untuk mengurangi kandungan minyak jenuh dan natrium dalam produk-produknya.

2. Menu french fries

Rasanya tak lengkap jika makan di restoran cepat saji tidak memesan french fries (kentang goreng). Perlu diketahui bahwa makanan ini sangat tidak sehat, bukan karena kentangnya itu sendiri, melainkan karena minyaknya dipakai berkali-kali. Selain itu, kentang goreng juga tidak mengenyangkan sehingga kita cenderung makan dalam jumlah yang banyak. Kentang goreng ukuran kecil dengan berat 113-142 gram mengandung 250 kalori dan minyak jenuh 14 gram.

3. Menu burger

Lemak jenuh dalam cheese burger dapat meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, dan kanker. Setangkup cheese burger (216 gram) dari salah satu restoran fast food ternama di Indonesia mengandung 315-350 kalori, 13 gram lemak jenuh, 85 mg kolesterol, dan 700-800 mg natrium. Burger juga mengandung daging sapi, mayones, dan keju yang kaya lemak jenuh.

Cara menyiasatinya adalah pesanlah burger yang rotinya dari gandum, pilih fillet O’fish burger dan bukan beef atau cheese burger, juga minta sayur lebih banyak.

4. Menu pizza dan daging olahan

Pizza yang dipanggang tentu sehat karena bebas minyak. Namun, keju dan daging sebagai topping mengurangi nilai sehat pada pizza. Hampir semua daging olahan mengandung natrium nitrit sebagai bahan pengawet yang berpotensi menimbulkan kanker. Saran: pilihlah pizza yang banyak sayurnya.

Chicken nugget juga padat kalori. Enam potong chicken nugget mengandung mengandung 300 kalori, 17 gram lemak, dan 800 mg natrium.

5. Jajanan manis: es krim, cokelat, dan donat

Es krim manis yang dingin lembut terbuat dari kuning telur dan gula yang seharusnya dihindari. Es krim 50 gram mengandung 125 kalori, 4 gram minyak jenuh, 20 mg kolesterol, dan 15 gram gula. Pilihlah es krim yang rendah lemak dan bebas gula.

Donat pun demikian. Sebuah donat 52 gram mengandung 200 kalori, 3 gram minyak jenuh, 5 gram kolesterol, dan 10 gram gula. Mengonsumsi banyak gula dapat meningkatkan kadar gula dalam darah.

Sedangkan cokelat berbahan baku gula dan susu full cream yang mengandung lemak jahat. Sebatang cokelat almond 39 gram mengandung 215 kalori, 7 gram minyak jenuh, dan 17 gram gula. Gantilah cokelat dengan dark chocolate tanpa gula.

Demikian semoga bermanfaat.

Referensi:

Dr. Samuel Oetoro, MS, SpGK dkk, Smart Eating, 1.000 Jurus Makan Pintar dan Hidup Bugar, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image