Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ayla Tasya Khairani

Fast Food: Kenyamanan yang Mengancam Kesehatan Anda

Gaya Hidup | 2024-11-25 14:47:42

Fast food atau yang biasa dikenal dengan makanan siap saji (instan) merupakan makanan yang sangat mudah dan cepat diolah sebagai pengganti makanan rumahan. Makanan ini menggunakan zat aditif berupa bahan pengawet, penyedap, pemanis mapun suplemen. Penggunaan zat aditif pada makanan yang tidak bijaksana dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan misalnya keracunan, kerusakan syaraf, ginjal, hati, cacat kelahiran, gangguan gastroenteritis, kejang-kejang, anomalia kaki, kelainan pertumbuhan, kemandulan bahkan kematian. Sehubungan dengan hal tersebut, untuk menghindari dan mengurangi dampak negatif tersebut perlu mendapat perhatian dari akademisi dari perguruan tinggi untuk menyampaikan informasi mengenai ancaman keracunan oleh adanya bahan-bahan tambahan dalam makanan dalam rangka meningkatkan kesadaran dan kesehatan masyarakat agar tetap sehat dan kuat untuk melaksanakan pembangunan bangsa.

Penggunaan zat aditif berupa bahan pengawet, penyedap, pemanis maupun suplemen pada makanan dewasa ini tidak dapat dihindari untuk menjamin persediaan dan peningkatan mutu makanan. Sejalan dengan berkembang dan berubahnya kondisi lingkungan hidup manusia serta ilmu pengetahauan. Pada tahun 1980, Holdgate telah mengkategorikan “food additives” sebagai pencemar lingkungan, karena dengan adanya bahan tambahan dalam makanan baik yang dimasukan secara sengaja untuk tujuan tertentu, tetapi karena sesuatu sebab atau proses yang tidak disengaja, bahkan mungkin tanpa sepengetahuan manusia baik sebagai produsen maupun sebagai konsumen.

Budaya makan makanan cepat saji (fast food) sekarang ini semakin meluas pada masyarakat khususnya di negara Indonesia sekarang ini. Makanan cepat saji seperti pizza, burger, mie instan, fried chicken dan lain sebagainya. Namun perlu diketahui makanan cepat saji tersebut sangatlah berbahaya jika dikonsumsi terlalu sering, karena mengandung kadar garam, gula, lemak dan kalori yang sangat tinggi. Selain itu minuman bersoda yang biasa mendampingi makanan cepat saji juga sangat berbahaya. Efek soda bagi kesehatan lainnya adalah dapat menyebabkan kerapuhan tulang dan membuat pertumbuhan tulang tidak sempurna. Satu hal yang harus dipertimbangkan adalah kondisi kesehatan karena menurut sebuah penelitian makanan cepat saji sangatlah merugikan bagi kesehatan. Untuk mengatasi hal ini maka setiap keluarga perlu dibekali pengetahuan dampak makanan cepat saji bagi Kesehatan.

Pengetahuan dan informasi sangatlah penting bagi remaja untuk menyadarkan efek bahaya dari asupan makanan siap saji (Mirkarimi et.al. 2016). Faktor yang mempengaruhi kebiasaan konsumsi junk food yaitu Pengetahuan, sikap dan ajakan teman, dapat mempengaruhi perilaku seseorang. Pengetahuan tentang gizi yang dapat mempengaruhi perilaku mengkonsumsi makanan (Mastalina,2013). Ajakan teman sebaya juga menjadi penyebab tingginya konsumsi makanan cepat saji pada remaja. Padahal remaja tersebut sudah mengetahui bahaya makanan cepat saji bagi kesehatan. Selain itu, remaja lebih senang makan bersama teman-temannya daripada makan di rumah, sehingga dapat menyebabkan remaja memiliki kebiasaan makan yang buruk (Masdalina, 2015).

Kesadaran diri juga harus dimunculkan pada remaja agar remaja dapat mengupayakan kesehatannya secara mandiri tanpa tergantung pada orang lain (Weni dkk,2015). Berdasarkan data diatas pentingnya dilakukan penelitian tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan kebiasaan konsumsi makanan siap saji pada remaja

Hubungan pengetahuan dengan kebiasaan mengkonsumsi makanan siap saji

Pengetahuan tentang gizi yang baik pada remaja dapat memberikan dampak positif terhadap kebiasaan konsumsi makanannya. Peran pengetahuan gizi dalam mempengaruhi konsumsi makanan yang yang kemudian dapat berpengaruh pada status gizinya. Konsumsi makanan yang baik akan memberikan dampak pada status gizi yang baik pula (Lestari, 2020).

Hubungan sikap dengan kebiasaan mengkonsumsi makanan siap saji

Sikap merupakan reaksi atau respons seseorang yang masih tertutup terhadap stimulus atau objek tertentu, yang sudah melibatkan actor pendapat dan emosi yang bersangkutan (senang-tidak senang, setuju tidak setuju, baik-tidak baik, suka-tidak suka terhadap makanan. Remaja lebih menyukai makan fast food (Emilia,2021). Makanan fast food yang paling sering dikonsumsi adalah hamburger, pizza, french fries, fried chicken, mie instan, mie ayam,dan bakso (Nurlela, 2015).

Hubungan faktor teman sebaya dengan mengkonsumsi makanan siap saji

Pergaulan dengan teman sebaya pada masa remaja sangat besar dalam munculnya keinginan untuk perilaku makan yang tidak baik. Anak muda jaman sekarang lebih sering berada di luar rumah dan bersama dengan teman-teman sebayanya sehingga memungkinkannya untuk mengkonsumsi makanan cepat saji yang menyebabkan salah satu aspek yang menimbulkan penyimpangan perilaku makan pada remaja (Afifah, 2017).

Edukasi kesehatan dalam bentuk penyuluhan mengenai bahaya makanan cepat saji telah dilaksanakan. terbukti efektif Penyuluhan ini membawa dampak positif kepada peserta, terutama para siswa, dengan meningkatkan pengetahuan dan kesadaran mereka mengenai bahaya fast food bagi kesehatan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image