Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ludiah Zenada

Pentingnya Privasi Bagi Anak

Eduaksi | 2021-12-17 11:35:20

Anak bagi orang tuanya akan tetap menjadi sosok kecil berapapun usianya. Kasih sayang orang tua memang tidak ada batas waktunya, namun terkadang karena anggapan ini orang tua sering tidak sadar ketika anak sudah mulai tumbuh remaja. Remaja memang tidak dapat dinyatakan sudah dewasa, mandiri dan sudah dapat melakukan segalanya sendiri. Tapi orang tua perlu mengerti dimasa remaja ini anak sedang belajar menjadi individu yang lebih dewasa.

Bolehkah orang tua memeriksa ponsel anak secara diam-diam

Salah satu cara orang tua membantu anak untuk dapat menjadi dewasa adalah dengan memberikan ruang privasi bagi anak. Ruang privasi secara garis besar dapat kita artikan sebagai ruang sendiri atau ruang pribadi, dimana didalamnya tidak terdapat campur tangan orang lain. Orang tua memang bukan orang lain bagi anaknya, namun dalam ruang pribadi selain individu tersebut pihak lain termasuk orang tua, saudara, ataupun teman dapat dianggap sebagi orang lain.

Dengan pertumbuhan anak menjadi remaja, anak mulai membutuhkan ruang pribadi untuk dirinya sendiri sebagai sarana membangun kepercayaan diri, juga sebagai bagian dari cara belajar anak untuk dapat bertanggung jawab pada pilihannya sendiri. Orang tua tetap dapat mengawasi anak, namun orang tua juga harus dapat mengontrol diri agar tidak terlalu kepo atau menganggu privasi dari anak, agar anak dapat merasa nyaman dengan orang tua.

Menurut Ani Mardatila (2020) ciri- ciri dan karakter khas yang perlu orang tua tahu tentang remaja adalah adanya perubahan fisik, sosialisasi lebih cenderung kepada teman, perkembangan kognitif yang tinggi, terbentuknya karakteristik pribadi, emosional, independen, pemberontakan, moodiness ekstrim, pencarian identitas diri, hubungan sebaya atau tumbuh hubungan asmara, mulai mandiri dan rasa ingin tahu yang besar, serta adanya sikap egois.

Berdasarkan karakter tersebut semakin remaja ditekan ia akan semakin memberontak, semakin remaja dilarang maka ia merasa semakin tertantang untuk melanggar aturan tersebut. Maka dengan ini orang tua perlu untuk dapat menyikapi perubahan yang terjadi pada anak remaja dengan bijak, agar anak dapat menjadi individu yang baik dan juga tidak menyimpang. Dengan ini dapat kita ambil kesimpulan hal yang akan terjadi jika anak merasa privasinya terganggu oleh orang tuanya adalah sebagai berikut:

1. Anak akan menjadi sulit percaya kepada orang tuanya

2. Anak lebih banyak menyimpan rahasia dari orang tuanya

3. Anak akan menjadi sulit untuk percaya diri

4. Ketika anak mendapat masalah, ia akan lebih memilih menyimpannya sendiri

5. Anak tidak dapat menentukan pilihan dengan tepat

Kemudian bagaimana cara orang tua dapat tetap mengawasi tumbuh kembang anak tanpa harus mengganggu privasi anak adalah sebagai berikut:

a. Menjadikan anak sebagai teman

Karakteristik sosialisasi anak remaja yang lebih cenderung kepada temannya, maka dengan ini orang tua diharuskan untuk dapat menyesuaikan diri dengan karakter anak remaja tersebut. Cara bersosialisai dengan anak menjadi seperti dengan teman, dangan ini anak akan menjadi lebih nyaman untuk bersosialisasi dengan orang tua. Tidak sungkan untuk bercerita tentang masalahnya ataupun bertanya tentang rasa penasarannya yang tinggi akan suatu hal.

b. Membiasakan diri berdiskusi dengan anak

Dengan membiasakan diri berdiskusi dengan anak orang tua dapat melihat perkembangan kognitif serta cara berpikir anak. Jadi jika terdapat pola pikir yang dirasa oleh orang tua agak menyimpang, orang tua dapat mengarahkan anak kepada pola pikir yang lebih baik. Selain itu berdiskusi dengan anak mengajarkan anak untuk mengatur masalah kehidupannya sendiri. Misalnya berdiskusi tentang pemilihan sekolah atau universitas anak.

Keinginan dan bakat dari anak belum tentu sama dengan orang tuannya, dan orang tua pastinya tidak akan memberikan arahan yang buruk kepada anaknya. Namun jika tidak didiskusikan maka orang tua dan anak tidak dapat menentukan keputusan terbaik, dalam diskusi ini orang tua dapat mengajarkan anak untuk dapat berpikir secara logis dalam menentuka suatu pilihan, membedakan anatara keinginan dengan kebutuhan, dan lain sebagainya.

c. Menentukan batasan atau aturan berdasarkan kesepakatan bersama

Menentukan batasan atau aturan berdasarkan kesepakat bersama disini berkaitan dengan jam malam, atau apa saja hal memerluka izin dari orang tua, apa saja yang dapat anak lakukan tanpa izin orang tua, kosekuensi apa yang diterima anak jika melanggar batasan atau aturan yang sudah ditentukan. Hal tersebut harus diputuskan berdasarkan kesepakan bersama agar anak dapat belajar untuk membuat atau menentukan suatu keputusan, serta dapat memiliki rasa tangung jawab akan pilihannya, dan orang tua dapat tahu masalah apa saja yang dihadapi oleh anaknya.

Orang tua yang bijak adalah orang tua yang dapat membantu anaknya yang sedang belajar menjadi dewasa, mengarahkan tanpa harus menjadi beban, menjaga pertumbuhan anak dengan cara yang menyenangkan. Menjaga kedekatan dengan anak, tidak kehilangan masa perkembangan dan pertumbuhan anak. Anak merasa nyaman dengan orang tuanya, tumbuh menjadi pribadi dewasa yang membanggakan bagi orang tuanya dan dapat menyenagkan orang tuanya dengan caranya.

Referensi:

Mardani, Ani. 2020. 10 Ciri- Ciri Remaja dan Karakter Khasnya yang Perlu Dipahami Orang Tua. https://m.merdeka.com/sumut/10-ciri-ciri-remaja-dan-karakter-khasnya-yang-perlu-dipahami-orang-tua-kln.html. Diakses pada 16 Desember 2021 waktu 15.38 WIB

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image