Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Dhya Qistiyah

Merasa Banyak Orang Yang Memperhatikanmu? Yuk, Kenali Istilah Spotlight Effect

Eduaksi | 2021-12-16 22:08:03

Pernahkah kamu berpikir bahwa kamu sedang menjadi pusat perhatian orang-orang di sekitarmu? Atau ketika cara berpakaianmu agak berbeda dengan orang-orang di sekitarmu, kemudian kamu merasa diperhatikan? Padahal, kenyataannya itu hanya bentuk kecemasan dan ketakutan saja. Peristiwa ini dinamakan Spotlight Effect.

Istilah ini mengarah pada bentuk umum dari kecemasan sosial yang menyebabkan seseorang memiliki kecenderungan untuk melebih-lebihkan bagaimana orang lain di sekitarnya memperhatikan penampilan atau perilakunya, dan sejauh mana orang lain menyadari hal itu. Lebih tepatnya, hal ini mengacu pada isi pikirannya yang mengira mereka mengamati segala tingkah laku, kekurangan, dan kesalahan dirinya.

Ilustrasi Spotlight Effect. Desain oleh Canva.com
Ilustrasi Spotlight Effect. Desain oleh Canva.com

Spotlight Effect dan Gangguan Kecemasan Sosial

Keadaan ini bisa menyebabkan seseorang mengalami gangguan kecemasan sosial. Lebih parahnya lagi, seseorang yang mengalami spotlight effect bisa sampai berpengaruh terhadap kemampuan dirinya untuk melakukan suatu kegiatan dan sering merasa tidak nyaman atau bahkan malu berada di dekat orang lain.

Contoh nyata yang seringkali terjadi yaitu, ketika guru atau dosen bertanya di kelas dan kamu merasa bisa menjawab, tetapi kamu terlalu malu untuk mengangkat tangan dan menjawab, karena kamu merasa teman-teman sekelasmu akan memperhatikanmu. Lalu kamu berpikir bahwa teman-temanmu akan mengejekmu jika jawabanmu salah. Biasanya sebagian orang merasakan hal ini, atau bahkan kamu juga merasakannya? Nah, dari situlah muncul rasa ketidaknyamanan saat berada di tempat itu.

Kamu tahu gak, sih? Hal ini sebenarnya wajar terjadi. Namun, bagi penderita gangguan kecemasan sosial hal ini bisa menjadi sangat tidak wajar. Penasaran gak, kenapa kondisi ini bisa terjadi? Simak bacaan di bawah ini, yuk!

Apa sih, yang bisa menyebabkan spotlight effect terjadi?

Sebab terjadinya spotlight effect belum ada pengetahuan yang pasti. Tetapi, adanya efek ini dipercaya karena perasaan terlalu sadar diri dan tidak bisa memposisikan diri pada pandangan orang lain hanya agar mereka sadar bahwa pandangan setiap orang berbeda.

Diambil dari studi yang berjudul Does Self-Focused Attention in Social Anxiety Depend on Self-Construal? Evidence from a Probe Detection Paradigm yang diterbitkan dalam J Exp Psychopathology, disebutkan bahwa semua orang, terutama mereka yang memiliki kecemasan sosial sangat fokus pada diri mereka sendiri, tindakan mereka, dan penampilan serta percaya bahwa semua orang juga memiliki pikiran yang sama.

Oleh karena itu, orang yang mengalami kondisi ini selalu memikirkan bagaimana pandangan orang lain terhadap dirinya. Sebenarnya, orang yang mengalami spotlight effect ini sadar lantaran hal ini tidak rasional. Namun sangat disayangkan, para penderita juga tidak bisa mengatasi adanya perasaan ini.

Jangan khawatir, jika kamu mengalami kondisi ini, saya akan membahas cara mengatasinya.

Apa yang harus dilakukan untuk menangani spotlight effect?

Terlalu banyak memikirkan pandangan orang lain terhadap dirimu bisa mengurangi tingkat percaya dirimu, kamu juga akan lebih cepat merasa terintimidasi. Sebenarnya, jika kamu menyadari kalau tidak ada orang yang benar-benar memperhatikanmu, kamu bisa berhenti cemas dengan hal itu.

Untuk mengatasi spotlight effect, seperti yang dilansir dari laman Verywell Mind, Terapi Perilaku Kognitif dengan terapis bisa membantu memperbaiki pola pikir negatifmu. Kamu juga bisa praktik latihan tingkat percaya diri yang lebih dan mengurangi rasa malu.

Cobalah posisikan dirimu pada sudut pandang orang lain. Kalau ada seseorang yang penampilannya sedikit berbeda dengan yang lainnya, apakah kamu akan selalu memperhatikan orang itu? Ketika kamu tahu kalau orang-orang di sekitarmu hanya fokus dengan situasi mereka, maka akan terbayang bahwa sebenarnya perhatian mereka bukan kepada penampilanmu atau bahkan kekuranganmu.

Kamu harus mencoba untuk bersikap sedikit lebih cuek. Jika kamu terus-terusan merasa malu, hal ini bisa lebih menambah beban pikiranmu dan kamu akan sulit melupakan kejadian di saat kamu mengira orang-orang memperhatikanmu. Jadi, jangan lupa untuk sedikit bersantai dengan tidak terlalu memikirkan pandangan orang terhadap apa yang kamu lakukan.

“But more importantly, there’s no need to be obsessed with what others think of us. The reality is that everyone has greater concerns — themselves. So, speak your mind. Take some risks. Be the man in the arena.”

― Lois Chew (Medium)

Seperti quote di atas, keluarkan apa yang kamu pikirkan, beranilah dalam mengambil resiko. Menurut saya, memikirkan pandangan dan mendengar pendapat orang lain tentang dirimu memang penting, karena sebenarnya kita juga belajar dari orang lain. Tetapi, setelah kamu memutuskan apa yang ingin kamu lakukan, kamu hanya harus lebih percaya lagi dengan dirimu, dan lakukanlah apa yang diinginkan. Kamu melakukan suatu hal dan berpenampilan untuk dirimu sendiri, bukan untuk orang lain. Do it for yourself, not for anyone else. Jadi, tingkatkanlah percaya dirimu supaya kamu tidak lagi merasa malu dan cemas. Apabila kamu rasa spotlight effect ini sudah terlalu mengganggu, kamu bisa menemui terapis untuk mengatasinya.

Sumber :

https://www.halodoc.com/artikel/benarkah-spotlight-effect-picu-gangguan-kecemasan-sosial

https://www.verywellmind.com/what-is-the-spotlight-effect-3024470

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image