Menghindari Takdir dengan Doa, Bisakah?
Agama | 2023-02-05 09:27:31Semua hal yang terjadi kepada kita adalah takdir yang telah ditetapkan oleh Allah SWT. Nasib baik itu datangnya dari Allah, begitu pula keburukan yang menimpa kita juga termasuk takdir dari Allah. Misalnya kita menggembalakan sapi ke sebuah perkebunan yang, terkadang di sana akan ada banyak rumput, namun terkadang hanya ada sedikit rumput yang bisa dimakan oleh sapi. Semua keadaan tersebut sudah ditetapkan skenarionya oleh Allah. Namun apakah ada hal yang bisa merubah takdir? Apakah bisa doa menggeser takdir yang seharsnya terjadi? Kita perhatikan terlebih dahulu hadis riwayat Ahmad no.22386 berikut ini:
حَدَّثَنَا وَكِيعٌ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عِيسَى عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي الْجَعْدِ عَنْ ثَوْبَانَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ الرَّجُلَ لَيُحْرَمُ الرِّزْقَ بِالذَّنْبِ يُصِيبُهُ وَلَا يَرُدُّ الْقَدَرَ إِلَّا الدُّعَاءُ وَلَا يَزِيدُ فِي الْعُمُرِ إِلَّا الْبِرُّ
Dari Waki’, dar Sufyan, dari Abdillah bin Isa, dari Abdillah bin Abi Ja’d, dari Tsauban, Rasulullah SAW Bersabda: “Sesungguhnya seseorang terhalang rezekinya karena dosa yang ia perbuat, ia tidak bisa mengubah takdir kecuali dengan doa, dan tidak bisa menambah umur kecuali dengan berbuat baik (kepada orang tua).
Ada tiga hal yang bisa diambil dari hadis di atas, Pertama rezeki bisa terlahang akibat dosa yang diperbuat. Mungkin kita sudah merasa bekerja dengan maksimal namun rezeki yang datang seolah tak sesuai dengan yang kita harapkan. Bisa jadi itu semua karena dosa yang menahan rezeki untuk sampai ke kita. Oleh sebab itu, istighfar terlebih dahulu dan mohon ampun kepada Allah supaya dosa kita diampuni. Dengan begitu rezeki akan mengalir dengan lancar insyaAllah.
Kedua, takdir dan doa adalah dua hal yang saling mengejar sampai hari kiamat. Artinya doa bisa mencegah takdir buruk yang seharusnya menimpa kita, menundanya sampai usia kita habis. Doa merupakan sebuah takdir, nasib buruk juga merupakan takdir. Sebelum takdir buruk datang, kita bisa memilih berada dalam takdir “berdoa” untuk mencegah takdir buruk tersebut. Karena menghindari takdir akan membawa kita ke takdir lain. Simpelnya, kita bisa memilih untuk berdoa kepada Allah supaya keadaan buruk yang seharusnya menimpa kita menjadi batal karena terdahuli oleh doa yang kita panjatkan. Di antara doa yang bisa kita praktikkan adalah doa nabi Nuh yang diabadikan dalam QS Hud ayat 47:
رَبِّ اِنِّيْٓ اَعُوْذُ بِكَ اَنْ اَسْـَٔلَكَ مَا لَيْسَ لِيْ بِه عِلْمٌ وَاِلَّا تَغْفِرْ لِيْ وَتَرْحَمْنِيْٓ اَكُنْ مِّنَ الْخٰسِرِيْنَ
“Ya Tuhanku, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu untuk memohon sesuatu yang aku tidak mengetahui (hakikatnya). Kalau Engkau tidak mengampuniku dan (tidak) menaruh belas kasihan kepadaku, niscaya aku termasuk orang-orang yang merugi.”
Ada juga doa yang diajarkan nabi Muhammad SAW:
بِسْمِ اللهِ الَّذِي لَا يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
Dengan nama Allah yang atas sebab nama-Nya tidak ada sesuatu pun di bumi dan di langit yang bisa membahayakan. Dan Dia maha mendengar lagi mengetahui.
Ketiga, berbuat baik kepada orang tua akan memanjangkan umur. Hadis ini menjelaskan bahwa sebab umur panjang yang diberikan kepada manusia adalah karena dia berbakti kepada orangtuanya. Sehingga, kita wajib memuliakan kedua orang tua baik itu dengan membantu, mengasihi, sampai mendoakan mereka.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.