Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Citra Ningrum

Menjaga Suasana Keimanan Agar Tetap 'On'

Agama | Thursday, 02 Feb 2023, 05:21 WIB

Keimanan merupakan bagian terpenting dalam hidup seorang Muslim. Darinya akan tercipta ketenangan dan ketentraman diri dalam menjalani kehidupan di dunia. Sehingga, wajib bagi setiap Muslim untuk menjaga dan mengatur suasanan keimanan agar tetap berada di jalan yang lurus.
Sayangnya, begitu sulit untuk menjaga suasana keimanan di zaman ini, terutama bagi generasi zillenial. Generasi yang lahir sekitar tahun 2000-an memiliki gairah hidup yang bebas dan sulit diatur. Akibatnya, mereka terjebak pada pergaulan bebas.
Sebut saja, banyaknya anak remaja yang berusia dibawah 19 tahun mengajukan dispensasi nikah ke Pengadilan Agama setempat. Ternyata sudah mencapai 564 perkara yang dikabulkan oleh hakim sepanjang tahun 2022. Belum lagi, banyaknya korban HIV/AIDS semakin meningkat setiap tahunnya, tawuran pelajar yang hampir terjadi setiap harinya, dan diperparah dengan terlibatnya ke jurang narkoba.
Inilah potret kondisi generasi yang merusak suasana keimanan pada awalnya. Pergaulan bebas memang telah mengikis aqidah generasi muda. Seharusnya mereka fokus pada perubahan yang hakiki, tetapi malahan terlena dengan kondisi yang ada.
Tentu ini bermula dari pendidikan yang berperan didalamnya, yaitu ada keluarga, masyarakat, dan pemerintah. Keluarga menjadi benteng pertama dalam perilaku anak. Dari keluargalah akan tercermin karakter yang menempel dalam dirinya. Baik buruknya tergantung dari pendidikan ayah dan ibunya.
Belum lagi masyarakat, semakin kesini semakin individualis. Mereka acuh tak acuh terhadap generasi saat ini. Nampak dari diamnya masyarakat, ketika melihat anak muda berpacaran atau tidak menutup aurat. Karena jika dilarang, maka saat itu telah melanggar hak orang lain dalam berekpresi.
Selain itu, adapula pemerintah yang tidak lagi bergigi tatkala menghadapi serbuan budaya asing yang merusak generasi. Semua ini secara akumulatif merupakan dampak dari sistem yang berlaku. Akhirnya, muncullah nilai-nilai liberal yang serba permisif, tidak lagi menghiraukan norma dan agama.
Lantas, bagaimanakah menjaga generasi dari serangan pergaulan bebas? Dan bagaimana menjaga suasana keimanan agar tetap istikamah?
Ya, Islam telah mengatur seluruhnya bagi kemaslahatan umat manusia, karena Islam merupakan agama yang sempurna. Sehingga, ada beberapa tips agar generasi zillenial terhindar dari pergualan bebas dan istikamah dalam menjaga keimanan, yaitu:
Pertama, selalu berpegang teguh pada Al-Quran. Karena Al-Quran adalah petunjuk bagi umat manusia. Didalamnya terdapat aturan-aturan yang akan menyelamatkan manusia dari kehinaan duniawi.
Kedua, mempelajari Islam secara sempurna. Sehingga mengetahui batasan-batasan hukum pergaulan antara laki-laki dan perempuan. Karena, pada hakikatnya, seorang laki-laki dilarang bertemu dengan seorang perempuan, kecuali si perempuan ditemani mahram-nya.
Ketiga, berkumpul dengan orang-orang yang soleh/solehah. Ini sangat penting untuk mencari lingkungan yang kondusif atau komunitas dengan pergaulan yang baik. Sebab, generasi muda cenderung ikut-ikutan dengan gaya hidup teman-temannya. Dan teman pun dapat mempengaruhi pemikiran, pemahaman, dan perilaku.
Keempat, kewajiban bagi seorang perempuan yang sudah baligh untuk menutup aurat secara sempurna. Begitupula wajibnya untuk menundukkan pandangan bagi laki-laki dan perempuan.
Kelima, Islam melarang antara laki-laki dan perempuam bertemu secara sengaja. Apalagi terjadi khalwat (berduaan) ataupun ikhtilat (campur baur).
Akhirnya, kekuatan iman dan keterikatan dengan syariat Islam akan mendorong muslim menjauhi pergaulan bebas. Dan akan menjaga suasana keimanan agar selalu terpaut dengan Allah Swt. Serta, selalu takut kepada Allah Swt., ketika melakukan maksiat. Sebab, akan dipertanggungjawabkan di akhirat. Wallahu'alam bishshawab.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image