Mengenal ChatGPT dan Cara Kerjanya
Teknologi | 2023-01-27 09:33:43Tahukah Anda, kalau ada orang yang repot ketika bertanya di Google? Sebab setelah mereka bertanya, malah disuruh memilih deretan website yang sebegitu banyak.
Untuk itulah ChatGPT mengambil alih. Orang-orang hanya mengetik pertanyaan, kemudian oleh ChatGPT diberikan jawaban yang sesuai. Ya, hanya ada satu jawaban yang disediakan.
Lantas untuk menguji apakah ChatGPT ini pintar, biasanya orang-orang juga cenderung mengajukan pertanyaan yang dia sudah tahu jawabannya.
Maka mereka pun takjub ketika mendapati ChatGPT bisa menjawab pertanyaan tersebut dengan lengkap. Bahkan dengan penjelasan tambahan yang menjadi wawasan baru bagi si penanya.
Ya, hebat. Namun apa sih ChatGPT ini? Dan bagaimanakah cara kerjanya? Mari kita ulas secara singkat.
Mengenal ChatGPT
ChatGPT merupakan kecerdasan buatan yang dibuat oleh OpenAI, sebuah perusahaan rintisan teknologi yang berbasis di San Fransisco, Amerika Serikat. ChatGPT merupakan salah satu produk kecerdasan buatan dari OpenAI.
Sebetulnya pengembangan OpenAI dan rilisnya sudah jauh-jauh hari, namun banyak yang mengulasnya sehingga robot percakapan ini viral belum lama ini.
ChatGPT nyaris bisa menjawab apa saja pertanyaan yang diajukan. Bahkan untuk soal matematika yang rumit sekalipun, robot ini bisa menjawabnya.
Untuk menggunakannya, Anda hanya perlu mendaftar di situs OpenAI, kemudian jika selesai dan memiliki akun di situs tersebut, Anda bisa langsung mengajukan pertanyaan di kolom yang sudah disediakan.
Ada beberapa hal yang memang tidak bisa mereka jawab. Dan mereka meminta maaf untuk itu. Nah, lebih sopan ini ya daripada manusia. Kadang manusia itu kalau tidak tahu, mereka tetap menjawab dengan sok tahunya. Duh, curhat.
Misalnya Anda mencari lirik lagu Hati-Hati di Jalan dari Tulus. Maka alih-alih menghadirkan sederet website yang merujuk kata kunci 'lirik lagu hati hati di jalan tulus', ChatGPT langsung memberikan jawaban tunggal pada kolom yang tersedia.
Orang-orang yang tak mau pusing dengan alternatif tentu menyukainya.
Lantas bagaimana cara kerja ChatGPT ini?
Cara Kerja ChatGPT
Eh, mohon maaf jika apa yang saya tulis ini bukan persoalan teknis coding yang rumit. Sebab saya hanya akan memberikan gambaran secara umum bagaimana cara kerja ChatGPT sehingga bisa menjawab pertanyaan yang diajukan manusia.
Langsung saja, ChatGPT memiliki cara kerja yang mirip atau berusaha dimiripkan dengan manusia. Yakni, ketika manusia menjawab pertanyaan di bidang A, tentu ia akan belajar tentang bidang A itu terlebih dahulu. Ya, mirip dengan ujian.
Sama halnya dengan ChatGPT. Robot ini 'belajar' terlebih dahulu sebelum menjawab pertanyaan yang diajukan. Berarti kalau pertanyaannya nyaris semua bidang kehidupan, berarti robot ini belajar semuanya dong? Iya, kira-kira begitu.
Tapi, bagaimana ChatGPT bisa menghubungkan antara pertanyaan dengan pengetahuan yang dimilikinya? Nah, ini yang menarik. Mari kita ulas.
ChatGPT itu berasal dari 'chat' dan GPT. Ya kita tahu dong 'chat' itu apa. Iya, percakapan. Nah, mari kita bahas GPT saja.
GPT merupakan kependekan dari Generative Pre-trained Tranformer. Generative yang dimaksud adalah kemampuan ChatGPT untuk menghasilkan teks bahasa manusia secara alami.
Kemudian Pre-trained adalah yang sudah kita bahas sebelumnya, yakni robot ini memang sudah 'dilatih' terlebih dahulu. Pola pelatihannya ada dua, yakni pelatihan terbimbing dan penguatan.
Dan terakhir, T adalah Transformer. Ini merupakan arsitektur pembelajaran mesin dasar yang mendukung GPT.
Bagaimana ChatGPT Menjawab Pertanyaan?
Mari kita fokus pada P dari GPT itu. P adalah Pre-trained alias sudah terlatih sebelumnya. lantas bagaimana ChatGPT dilatih?
Ada dua jenis pelatihan yang diberikan ilmuwan OpenAI pada ChatGPT. Yang pertama adalah pelatihan yang dibimbing, dan kedua adalah pelatihan penguatan lewat Reinforcement Learning through Human Feedback (RLHF).
RLHF ini merupakan istilah yang kurang lebih berarti pelatihan untuk menyelaraskan antara pengetahuan yang sudah didapatkan dengan respon terbaik sesuai dengan yang diterima manusia.
Pada proses pelatihan awal, ChatGPT diberikan sejumlah data besar yang diambil dari internet. Data ini tentu ada yang salah dan ada yang benar. Sekali lagi, seluruh data yang diambil tidak semuanya benar dan sesuai dengan apa yang bakal diinginkan oleh manusia.
Ibarat satu kelas siswa yang diberikan seluruh contoh esai untuk dipelajari. Mereka akan melihat esai-esai tersebut dan menirunya. Tentu ada yang baik, karena meniru esai yang baik. Ada juga yang sebaliknya. Maka begitu juga ChatGPT.
Itulah gunanya pelatihan terbimbing dalam GPT. Jadi ilmuwan OpenAI memasang algoritma agar ChatGPT mampu menyaring data yang benar saja untuk diajukan dalam jawaban.
Untuk memberikan jawaban yang benar-benar sesuai, maka masuklah pelatihan penguatan lewat RLHF. Ini berguna untuk menyelaraskan jawaban benar yang dimiliki dengan kata kunci yang diajukan dalam pertanyaan.
Sehingga bisa disimpulkan, ChatGPT ini sebetulnya tidak tahu bahwa jawabannya itu benar dan sesuai. Namun karena ia dilatih untuk merespon sesuai kata kunci tertentu, maka jawaban yang dihasilkan juga persis dengan apa yang diinginkan oleh manusia.
Jawaban-jawaban ChatGPT sebetulnya hanya prediksi saja. Mirip Google. Namun bedanya ChatGPT dengan Google, kalau ChatGPT tidak memberikan alternatif lain sehingga jawaban yang muncul hanya satu-satunya. Google tidak begitu.
Oleh karenanya, buat yang tidak membutuhkan alternatif jawaban, ChatGPT merupakan alat yang tepat.
Sumber:
1. OpenAI
3. Republika.id
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.