Suatu Niscaya
Sastra | 2023-01-24 22:46:24Ini adalah sebuah kumpulan puisi religi tentang hubungan manusia dengan Tuhan.
Suatu Niscaya
Tuhan tidak pernah salah menciptakan takdir
Bahkan bagi siapa saja yang terlahir
Kadang kita bertanya perihal kehadirannya
Seseorang itu hadir karena takdirnya
Mari kawan menyapa dunia dengan senyuman
Apapun yang terjadi, itu adalah sebuah perjalanan
Kita tidak bisa bertanya kepada siapa saja
Sebab itu merupakan suatu niscaya
Bersimpuh
Tuhan, aku bersimpuh dihadapanmu
Mohon ampun akan segala salahku
Tuhan, tak kuasa tangis ini ku bendung
Beberapa kali sulit dan sakit sempat merundung
Malam ini dahiku gemetar Tuhan
Aku memanggilmu Tuhan
Malam ini basah lagi pipiku
Ku panjatkan permohonanku kepadamu
Ku Lukis Senyumku
Seusai tangisan malam itu
Ku percaya segala takdir ada ditanganmu
Tuhan, tuntun aku menuju ridhomu
Tuhan, jangan biarkan aku tersesat keluar dari jalurmu
Hari ini ku lukis senyumku kembali
Ku lukis senyumku berkali-kali
Hari ini mataku tampak berbinar
Percaya bahwa takdir Tuhan selalu benar
Tangga Kebahagiaan
Entah pada tangga ke berapa aku menemukan keberuntungan itu
Entah pada tangga ke berapa aku menemukan kebahagiaan itu
Usahaku tak pernah terhenti
Ku percaya akan ada hasil yang tak akan mengkhianati
Hadir
Kesedihan akan hadir
Kebahagiaan akan selalu hadir
Tatkala tak pernah dihadirkan
Tapi, keduanya adalah sebuah kenyataan
Hakikat dua perasaan
Sedih dan bahagia adalah kehidupan
Tentang sebuah rasa yang kian sirna
Menjelma menjadi untaian kata yang penuh makna
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.