Hati-hati dengan Tipu Daya Setan
Agama | 2023-01-24 17:38:14Berawal dari kesombongan dan kedengkiannya terhadap Nabi Adam as., Iblis memaklumatkan permusuhan sebab ia merasa terhina. Iblis bersumpah dengan keperkasaan Allah Swt untuk menyesatkan manusia. Karena itu, Iblis dan keturunannya berusaha menyesatkan umat manusia agar terjerumus pada lubang kehancuran dan kenistaan.
Di antara cara untuk menjerumuskan manusia adalah menyebarkan benih perselisihan dan permusuhan di antara manusia. Imam Muslim meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda, "Sesungguhnya, setan telah berputus asa untuk menjadikan orang-orang yang suka shalat agar menyembahnya di Jazirah Arab. Namun, masih tersisa tipu dayanya, yaitu menyebarkan benih perselisihan di antara kalian.”
Bukan hanya itu, lagi-lagi dengan tipu muslihatnya, ia berusaha menggelincirkan anak cucu keturunan Nabi Adam as. Tanpa sadar bisa jadi muncul rasa UJUB, rasa bangga terhadap diri sendiri. "Betapa solehnya aku bisa bangun setiap malam dan tak pernah meninggalkan sholat tahajjud, di saat banyak orang tertidur pulas". Memang boleh jadi manusia terhindar dari sikap Riya’ namun siapa sangka ia terjatuh pada sifat Ujub?
Belum lagi tipu muslihat setan lainnya, manakala muncul kebanggan diri terhadap perbuatan kebatilan dan kemaksiatan, termasuk dengan berbangga-bangga terhadap harta, ilmu, rupawannya wajah, dan kelebihan fisik atau materi lainnya yang pada akhirnya melalaikan dan mengakibatkan munculnya kesombongan. Dari sombong itulah lalu timbul percikan-percikan dosa yang tak disadari. Lambat laun, muncul sifat merasa lebih baik, lebih suci dan lebih alim dari orang lain.
Tentunya agar manusia selamat dari godaan Iblis, setan dan bangsanya maka setiap diri harus berjuang dengan keimanan, ketakwaan, ilmu dan kesabaran. Dalam kitab Zaad Al Ma'aad, Ibnu Qayyim Al Jauziyyah mengatakan bahwa terdapat dua tingkat dalam jihad melawan setan. Pertama, menolak syubhat atau keraguan yang diciptakan setan dalam hati manusia. Kedua, menolak syahwat dan kehendak-kehendak yang merusak. Jihad dengan ilmu melahirkan keyakinan, sedangkan jihad yang kedua akan melahirkan kesabaran.
Berikut beberapa cara untuk melawan godaan setan berdasarkan Qur’an Asy-Syifaa’, yaitu:
(1) banyak berzikir dengan mengingat Allah Swt;
(2) membaca ayat kursi ketika akan tidur, lalu dua ayat terakhir dari surah Al-Baqarah, kemudian membaca laa ilaaha illallaah, wahdahuu laa syaniikalah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa' ala kulli syai-in qadiir seratus kali;
(3) memperbanyak membaca Al-Qur'an;
(4) memperkaya diri dengan ilmu agama, dan
(5) berdoa memohon perlindungan Allah Swt. dari segala tipu daya setan, seperti doa Rasulullah saw. yang terdapat dalam hadits riwayat Abu Dawud.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.