Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image UCare Indonesia

4 Keistimewaan Menunggu Waktu Shalat di Masjid

Agama | 2023-01-20 14:29:02
sumber gambar: freepik.com

Diam-diam mengandung keistimewaan bagi seorang muslim yang duduk dengan khusyu dalam rangka menunggu waktu ibadah. Tahukah Anda bahwa duduknya seseorang di masjid setelah shalat untuk menunggu waktu shalat yang lain memiliki keutamaan yang besar dan pahala yang berlimpah? Di antaranya:

1. Dia akan tetap dituliskan sebagai orang yang shalat. Dalam sebuah hadis dinyatakan, "Salah seorang dari kalian senantiasa berada dalam shalatnya, selama dia masih dibelenggu oleh shalat. Tidak akan ada yang menghalanginya untuk kembali kepada keluarganya kecuali shalat."

2. Hal itu termasuk bentuk perang di jalan Allah. Dalam sebuah hadis dinyatakan, "Menunggu waktu shalat setelah selesai melaksanakan shalat, maka dia adalah perang" (HR Muslim).

Ibn Rajab berkata, "Inilah keutamaan duduk di masjid sebelum shalat untuk menunggu pelaksanaannya, karena orang yang duduk untuk menunggu pelaksanaan shalat, lalu dia pergi, maka masa penantiannya pendek. Berbeda dengan orang yang shalat, lalu dia duduk untuk menunggu shalat yang lain, maka masa penantiannya itu adalah panjang. Jika setiap kali selesai melaksanakan shalat dia duduk untuk menunggu waktu shalat berikutnya, maka dia telah menghabiskan umurnya untuk mengerjakan ketaatan. Hal itu sama kedudukannya dengan berperang di jalan Allah."

sumber gambar: freepik.com/yusefendy

3. Malaikat akan selalu mendoakannya. Abu Hurairah r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw. berdoa, "Orang yang menunggu waktu shalat setelah dia selesai melaksanakan satu shalat, layaknya penunggang kuda yang berperang di jalan Allah. Para malaikat akan mendoakannya, selama dia tidak berhadas atau pergi dari tempat duduknya."

4. Perbuatan itu merupakan sarana untuk menghapuskan kesalahannya dan mengangkat derajatnya di sisi Allah. Dalam sebuah hadis Rasulullah Saw. bersabda, "Maukah kalian aku tunjukkan kepada amal yang bisa menghapus- kan kesalahan kalian dan mengangkat derajat kalian di sisi Allah?" (HR Muslim).

Kemudian beliau menyebutkan salah satu di antaranya, yaitu menunggu waktu shalat setelah selesai melaksanakan shalat. Dalam hadis lain dinyatakan bahwa kifarat dosa itu antara lain berjalan kaki menuju ke masjid, duduk di masjid untuk menunggu waktu shalat, dan menyempurnakan wudhu.

Ali ibn Abu Thalib r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw. bersabda, "Barang siapa mengerjakan shalat fajar, lalu dia duduk di masjid untuk menunggu waktu shalat berikutnya, niscaya malaikat akan mendoakannya. Doa para malaikat itu adalah, 'Ya Allah, ampunilah dosanya. Ya Allah, kasihanilah dirinya."

Dengan demikian, di masjid itu ada yang dinamakan mihrab. Yaitu, suatu tempat untuk melaksanakan ibadah, bukan tempat untuk imam semata. Makna dari mihrab adalah tempat apa saja yang digunakan seorang muslim bermunajat kepada-Nya. Karenanya, kata mihrab disebut dalam Al-Quran sebanyak empat belas kali, semuanya menunjukkan kepada makna ibadah. Yakni beritikaf kepada Allah dengan menghadirkan hati, bermunajat dengan zikir, doa, shalat, dan berbagai bentuk ketaatan lainnya.

Referensi: ‘Iwadh, Ahmad ‘Abduh, 2008, Mutiara Hadis Qudsi Jalan Menuju Kemuliaan dan Kesucian Hati, Bandung: PT Mizan Pustaka

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image