Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image MOH ALI FAIS

Digital Marketing dan Pengembangan Sistem Sumber Daya Manusia

Bisnis | Tuesday, 17 Jan 2023, 20:09 WIB
source.pixabay.com

Berkembangnya teknologi digital membuka banyak jenis lapangan baru, pekerjaan yang sebelumnya dipandang sebelah mata, justru kini menjadi sasaran para pelamar karena prospeknya yang menjanjikan. Salah satunya ialah digital marketing.

Saat ini sudah memasuki era revolusi industri 4.0, dimana ini ditandai dengan masuknya teknologi digital di berbagai aspek kehidupan manusia, baik di sektor Ekonomi,Bisnis,Perbankan,Infrastruktur,maupun Komunikasi. Seiring dengan perkembangan teknologi yang berkembang pesat ini, media pemasaran pun kini telah beralih peran, dari semula yang memanfaatkan media cetak, radio ataupun televisi beralih ke digital marketing.

Ditambah lagi dengan fenomena pengguna media sosial di negara kita, yang didominasi oleh kaum milenial, tentunya saat akan pengeposan iklan/ pemasaran secara digital, harus dikemas sebaik mungkin baik dari segi gambar, warna dan juga video yang menarik. Di dalam dunia usaha, pengusaha yang tidak bisa mengikuti arus perkembangan atau perubahan zaman akan ketinggalan, semakin jauh, bisa saja usahanya tetap stagnan atau mungkin malah bangkrut,

sama halnya dengan pemanfaatan teknologi yang ada karena saat ini sudah masuk pada era digital, bagi bisnis start-up yang mencoba menggeluti dunia bisnis Online bisa di katakan cukup mudah, oleh karena itu setiap pengusaha wajib mengikuti arus digital agar tidak semakin tergerus dengan cepatnya arus digitalisasi termasuk di dunia bisnis. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang masif melahirkan era baru yang membutuhkan banyak adaptasi dari sumber daya manusia. Kontribusi sumber daya manusia dengan keterampilan dan kemampuan yang tinggi sangat diperlukan untuk mengimbangi perkembangan teknologi, informasi,dan komunikasi.

Saat ini kualitas sumber daya manusia di Indonesia masih tergolong rendah.Data BPS (badan pusat statistik) menunjukkan bahwa tenaga kerja di Indonesia masih di dominan oleh tamatan SD (tidak/belum pernah sekolah/belum tamat sd/tamat sd) yaitu sebesar 39,10 persen (februari 2022)

Tenaga kerja dengan Pendidikan terakhir SMP sebesar 18,23 persen,SMA 18,23 persen Sementara tenaga kerja dengan Pendidikan akhir diploma I/II/III dan universitas hanya sebesar 12,60 persen. Padahal salah satu faktor penting dalam peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia adalah Pendidikan dan pelatihan yang bisa beradaptasi dengan perubahan sosial masyarakat.

Pemerintah Indonesia saat ini sedang gencar dalam mencetak kualitas sumber daya manusia yang unggul sebagai modal utama dalam mencapai tujuan pembangunan nasional dan dapat bersaing pada semua bidang di ranah global, selain itu dengan kualitas sumber daya manusia unggul, taraf hidup masyarakat dan roda perekonomian juga akan mengalami peningkatan, tantangan lain dalam hal kualitas tenaga kerja adalah keterbatasan balai-balai pelatihan tenaga kerja yang siap untuk memberikan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan di era digital ini.

Sebuah perusahaan yang hebat tentu membutuhkan sumber daya manusia yang hebat pula. Pada masa sekarang ini, persaingan bisnis semakin ketat, maka produktivitas sumber daya manusia harus di tingkatkan untuk menjaga keberlangsungan perusahaan, untuk program pelatihan dan perkembangan sumber daya manusia harus dilaksanakan agar dapat mengatasi permasalahan ini. Pelatihan sumber daya manusia merupakan usaha yang dilakukan untuk membentuk personal yang berkualitas dengan memiliki keterampilan, kemampuan kerja,dan loyalitas kerja kepada suatu perusahaan ataupun organisasi.

Adapun Jenis-jenis pelatihan sumber daya manusia

Pertama: Skill Training (pelatihan keahlian sumber daya manusia) pelatihan keahlian atau Skill Training merupakan jenis pelatihan yang sering dilakukan pada setiap perusahaan. Program Skill training relatif sederhana seperti menilai kebutuhan atau kekurangan dan kemudian diidentifikasi melalui penilaian yang teliti

Kedua: Retraining (pelatihan ulang sumber daya manusia) pelatihan ulang atau Retraining yaitu memberikan keahlian yang dibutuhkan oleh karyawan untuk menghadapi tuntutan kerja yang berubah-ubah, melalui hal ini, karyawan dapat lebih percaya diri dalam menyelesaikan pekerjaan.

Ketiga: Cross Functional Training (pelatihan lintas fungsional) pelatihan yang melibatkan sumber daya manusia atau karyawan untuk melakukan aktivitas kerja dalam bidang lainnya Latihan ini bertujuan untuk meningkatkan komunikasi dan juga sinergisitas atau fungsional satu dengan lainnya.

Keempat: Team Training (pelatihan tim) yang terdiri dari sekelompok individu untuk menyelesaikan pekerjaan demi tercapainya tujuan Bersama dalam sebuah tim kerja. Pelatihan tim biasanya dilakukan diluar ruangan dengan menerapkan beberapa permainan namun tidak jarang pelatihan tim juga di lakukan di dalam kantor.

Kelima: Language Training (pelatihan Bahasa) pelatihan Bahasa bagi sumber daya manusia menjadi penting karena di masa depan bahkan saat ini beberapa perusahaan lokal sudah terhubung dengan perusahaan asing, dengan adanya pelatihan Bahasa maka karyawan dapat meningkatkan komunikasi Bahasa asing dan dapat memberikan tambahan pada karyawan.

Keenam: Technology training (pelatihan teknologi) beberapa perusahaan pasti menerapkan teknologi, misalnya saja digital Marketing, developer, dan juga administrasi. Pelatihan teknologi bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan keahlian karyawan.

Ketujuh: Creativity training (pelatihan kreativitas sumber daya manusia) pelatihan sumber daya manusia dengan memberikan peluang untuk mengeluarkan gagasan sebebas mungkin berdasarkan pada nilai rasional. Gagasan tersebut nantinya dapat dikembangkan untuk membangun perusahaan yang lebih baik.

Harapannya.Penguasaan digital marketing sehingga dapat membantu menerima segala bentuk informasi, ilmu pengetahuan dan teknologi untuk meningkatkan perekonomian bagi kesejahteraan di masa yang akan datang.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image