Fungsi Masjid Dalam Kacamata Islam
Info Terkini | 2023-01-14 10:40:24Oleh : Novita - Muslimah Brebes
DPD Partai Ummat Kota Cirebon meminta maaf atas kejadian yang telah menuai polemik di tengah masyarakat. Kejadian bermula dengan dikibarkannya bendera Partai Ummat di Masjid At-Taqwa, Kota Cirebon, Jawa Barat pada Minggu 1/1/2023 lalu. (Kompas.com)
Berkaitan dengan hal tersebut Rahmat Bagja selaku ketua Bawaslu ikut menanggapinya, Ia mengatakan akan melakukan investigasi terkait pembentangan bendera partai di dalam masjid tersebut.
Satu tahun yang akan datang kita memang akan dihadapkan dengan pemilihan Presiden terbaru. Sehingga saat ini para anggota parpol mulai menggeliat untuk mendulang suara sebanyak-banyaknya meskipun dengan berkampanye secara ilegal, termasuk dengan memanfaatkan masjid.
Selain itu, Wakil Presiden Ma'aruf Amin pun menegaskan bahwa masjid ataupun rumah ibadah lainnya harus bebas dari kepentingan parpol ataupun lainnya.
Sehingga seluruh parpol peserta pemilu harus menaati UU 7/2017 tentang pemilu, yang didalamnya menjelaskan bahwa pelaksana, peserta dan tim kampanye pemilu di larang menggunakan fasilitas pemerintah, tempat ibadah, dan tempat pendidikan untuk kampanye. (Republika)
Memang dalam sistem sekularisme saat ini peran dan fungsi masjid kian dibatasi. Kini masjid hanya dijadikan sebagai tempat ibadah saja,atau sebatas tempat yang mengatur hubungan manusia dengan Penciptanya. Sedangkan dalam ranah publik, agama seolah dihilangkan atau bahkan hanya dijadikan sebagai formalitas belaka.
Berbeda dengan peran dan fungsi masjid pada saat Rasulullah SAW menjabat dan memimpin negara Islam di Madinah. Masjid tidak hanya dijadikan sebagai tempat sholat atau ibadah saja, melainkan masjid juga dijadikan sebagai tempat untuk mengurusi kepentingan kaum muslimin.
Di dalam Sirah disebutkan bahwa masjid memiliki 10 fungsi pada Zaman Nabi Muhammad SAW diantaranya :
1.Masjid sebagai tempat ibadah ritual seperti shalat, dzikir,tilawah Al-Qur'an.
2.Masjid sebagai tempat konsultasi dan komunikasi umat tentang berbagai problematika kehidupan.
3.Masjid sebagai tempat pendidikan
4.Masjid sebagai tempat pembagian zakat, ghanimah, sedekah dan lain-lain.
5.Masjid sebagai sarana bermusyawarah Rasulullah dengan para sahabat terkait strategi bernegara dan sebagainya.
6.Masjid sebagai tempat latihan militer/perang.
7.Masjid sebagai tempat pengobatan dan perawatan korban perang.
8. Masjid sebagai tempat pengadilan sengketa, tempat menjamu tamu dan lain-lain.
9.Masjid sebagai tempat menawan tahanan.
10.Masjid sebagai pusat penerangan Islam.
Oleh sebab itu, peran dan fungsi masjid tidak berubah walaupun Rasulullah sudah tiada, karena peran dan fungsi masjid tetap di laksanakan untuk mengurusi kepentingan kaum muslimin, atau dalam kitab fiqih dikenal dengan istilah Siyasah Islam.
Namun saat ini, kaum muslimin hanya menjadikan masjid sebagai sarana ibadah saja, tidak ada lagi aktivitas mengurusi kepentingan umat sebagaimana yang telah Rosulullah SAW ajarkan.
Begitu pula dengan sistem politik saat ini, tidak lagi menggunakan sistem politik yang berasal dari Islam. Melainkan politik sekularisme demokrasi. Dimana dalam sistem demokrasi memaksa manusia dan menjadikan nya berdaulat atas hukum. Sehingga mereka menjadikan kekuasaan yang mereka miliki untuk menguasai yang lain dan memuluskan kepentingan mereka sendiri. Sehingga mereka seolah bermuka dua, karena mereka akan begitu manis ketika berusaha mendulang suara, dan mereka akan lupa ketika mereka menjabat/berkuasa.
Hal ini memang menjadi suatu kewajaran karena dalam sistem demokrasi legalitasnya dinilai dari suara mayoritas masyarakat. Sehingga masyarakat akan melihat bahwa politik itu kotor, tidak seperti politik dalam Islam yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Jika ada kekhawatiran umat akan terpecah belah karena aktivitas politik yang muncul didalam masjid, maka hal itu dikarenakan lemahnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat akan politik.
Pada hakikatnya saat ini umat memang sudah terpecah belah, karena banyak parpol Islam yang terus berupaya mengejar kepentingan pribadi dan golongan ketimbang memikirkan urusan umat.
Oleh karena itu, harusnya umat mulai bangkit dan berusaha menerapkan kembali sistem kehidupan Islam dalam kehidupan sehari-hari. Dan berusaha tegakkan kembali pedoman hidup yang sudah Rasulullah SAW ajarkan agar masjid dapat kembali fungsinya sebagaimana mestinya.
Karena Islam tak hanya mengatur perihal ibadah mahdhah saja, namun sistem Islam telah mengatur bagaimana cara untuk membentuk keluarga hingga membentuk negara. Dan hanya Islam satu-satunya ideologi yang mampu memecahkan semua problematika kehidupan, tentunya dengan cara menerapkan semua aturan Islam secara kaffah. Wallahu alam
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.