Peranan Orang Tua Dalam Pengembangan Karakter Anak
Edukasi | 2023-01-14 10:26:03PERAN ORANG TUA DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ANAK
Pendahuluan
Pada pandangan Islam, anak merupakan anugerah yang diberikan oleh Allah SWT. Dengan anugerah tersebut maka orang tua berkewajiban bertanggung jawab, mendidik, dan menafkahi anak supaya anak menjadi selamat di dunia dan akhirat. Bahkan kesejahteraan dan keselamatan keluarga juga menjadi tanggung jawab orang tua. Di sisi lain tidak sedikit yang beranggapan bahwa peran ayah hanya sebagai pencari nafkah untuk memberi kehidupan keluarga dan juga ibu berperan mendidik anak-anaknya, akan baiknya ayah-ibu wajib bekerja sama untuk perkembangan anak. Keseimbangan peran orang tua untuk pengembangan jiwa/karakter seorang anak diharapkan dapat menerapkan nilai-nilai karakter dan perilaku mulia agar terbentuknya sikap baik di kehidupan sehari-hari. (2017 M. Hidayat Ginanjar). Pada intinya anak memiliki potensi yang baik jika orang tua mengerti dan bisa mengarahkan apa yang dibutuhkan anak untuk menerapkan kemampuan positif yang dimilikinya. Peran orang tua sangat begitu penting dan berpengaruh terhadap perilaku anak, sehingga harus lebih diperhatikan dan bertanggung jawab atas segala tindakan yang dilakukan. Pengembangan potensi anak alangkah baiknya digiring mulai dini. (Anik Lestariningrum & dkk, 2021). Karakter anak dan potensi anak bisa terbentuk jika orang tua lebih fokus untuk perkembangan anak.
Pembahasan
Kata kemampuan banyak digunakan dalam menetapkan berbagai hal semacam untuk dapat diketahui kecerdasan, bakat, prestasi, dan lain-lain. Jika terdapat anak yang memiliki potensi public speaking yang baik atau pandai di bidang akademik lalu anak itu bisa dibilang dengan anak yang memiliki bakat. Ada dua jenis keahlian yaitu aktual dan potensial, yang dimaksud keahlian aktual ialah keahlian yang nyata alias terjadi masa kini. Sedangkan keahlian potensial adalah keahlian yang belum nyata atau masih belum dilakukan atau direalisasikan. (Makmun Zahruddin, 2018). Bakat juga keahlian bawaan yang harus dikembangkan oleh anak sejak dini dan perlu untuk diperhatikan juga. Terwujudnya bakat yang telah dicapai bisa berperan penting terhadap anak di masa yang akan datang. Jika bakat anak sudah sesuai dengan apa yang diinginkannya maka orang tua bisa mengarahkan lebih baik untuk tidak terjadi hal yang salah. Anggraini dkk., 2020). Peran keluarga dapat membantu anak untuk mengetahui masa kembang yang sesuai dibutuhkan oleh anak. Keluarga menjadi pengaruh dalam berbudi luhur seorang anak, etika dan norma harus ditanamkan sejak dini kepada anak. Contoh ketika anak sedang bertemu dengan teman atau saudara harus saling sapa menyapa dan senyum. Adalagi ketika anak sedang berbicara terhadap orang yang lebih tua harus menggunakan etika sopan santun yang baik. Maka dari itu orang tua harus memperhatikan tingkah laku anaknya dan selalu memberi semangat belajar. Menanamkan rasa percaya diri sehingga anak tumbuh kembang yang baik adalah suatu faktor yang berpengaruh terhadap perilaku anak pada masa yang akan datang. Memahami budaya yang ada dan membaca suasana lingkungan sekitar menjadi pilihan baik untuk anak-anak. Memberi pelajaran mengenai budaya yang ada maka orang tua relatif memahami dan menjelas kan secara perlahan agar anak dapat mengetahui tentang isi lubuk dunia ini. Tidak salah untuk berbagi pengalaman kepada anak sehingga anak paham tentang pengalaman dan bisa mengambil sisi baik dari pengalaman tersebut. Terciptanya bangsa yang maju juga dilatar belakangi oleh sumber daya yang baik juga. Generasi sekarang harus lebih memperhatikan segala aspek yang ada dan harus bisa selektif dalam memilih suatu hal agar tidak menjadi masalah baginya. Menanamkan akhlak mulia, nilai-nilai norma itu wajib bagi orang tua dan harus selalu mengingatkan jika ada suatu perilaku yang menyimpang dari hal tersebut. Sebaiknya sebagai peran utama dalam pembentukan karakter seorang anak, orang tua harus selalu mencari celah untuk menutupi sisi kurang seorang anak dan memberikan arahan yang sesuai dengan aturan. Dalam islam seorang anak harus patuh terhadap orang tua karena orang tua merupakan kunci seorang anak untuk beradab dan berpatuh demi keselamatan dunia dan akhirat. Jika ada perilaku orang tua yang menyimpang hendaknya anak memberitahu dengan lembut dan sopan. Akhirnya pembentukan karakter anak bisa menjadi lebih teratur jika orang tua/keluarga bisa bekerja sama demi membangun bentuk pondasi yang kokoh pada seorang anak.
Penutup
Orang tua adalah factor penting untuk tumbuh kembang kepribadian seorang anak, maka bakat yang diraih dan memperoleh prestasi itu merupakan hadiah bagi orang tua dari anak. Sepantasnya orang tua memberi apresiasi atas apa yang diperoleh anaknya. Oleh sebab itu pendidikan karakter dari orang tua menjadi hal suatu yang sangat penting demi kembang karakter seorang anak di masa yang akan datang. Baik buruknya anak harus diperhatikan dengan seksama. (Go Setiawan,2000, h.31) Ayah dan ibu adalah sosok utama dalam pembentukan sebuah keluarga terutama pada anak. Kejujuran anak dan tingkah laku seorang anak berpengaruh dalam didikan orang tua. Dengan demikian orang tua yang sebagai contoh/panutan bagi anaknya harus bisa memberi contoh positif dan selalu mengarahkan anak dalam hal kebaikan dari segala aspek manapun.
Sumber Referensi
Ginanjar, M. H. (2017). Keseimbangan peran orang tua dalam pembentukan karakter anak. Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam, 2(03).
Rijkiyani, R. P., Syarifuddin, S., & Mauizdati, N. (2022). Peran Orang Tua dalam Mengembangkan Potensi Anak pada Masa Golden Age. Jurnal Basicedu, 6(3), 4905-4912.
Effendi, Suratman, Ali Thalib, Wijaya, Dan B. Chasrul Hadi. 1995. Fungsi
Keluarga Dalam Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia. Jambi:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Mudjiono, Hermawan, Hisbaron, Noor Sulistyo, dan Sudarmo Ali. 1996. Fungsi
Keluarga Dalam Meningkatkan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.