Insecure: Ini Solusinya
Eduaksi | 2021-12-14 17:11:22Pasti kamu pernah berpikir "kok dia cantik banget, kok dia pinter banget, kok dia hebat banget, kenapa dia bisa ini bisa itu, kenapa aku gini-gini aja, kenapa aku gak bisa kayak dia, gak sehebat dia, dan semacamnya". Itu namanya insecure teman-teman.
Apa sih insecure itu?
Insecure adalah ketika seseorang merasa tidak aman, tidak mampu, kurang percaya diri yang membuatnya cemas. Hal itu bisa memengaruhi kondisi tubuh dan kualitas hidup seseorang. Orang yang insecure seringkali merasa kualitasnya dibawah orang lain, susah keluar dari zona nyaman, berkurangnya percaya diri, minder, dan suka membandingkan dirinya dengan orang lain.
Oranng yang insecure selalu melihat kelebihan orang lain dibanding dengan kelebihan dan potensi dirinya. Padahal, kita sendiri punya potensi lebih dari itu, tapi karena kita selalu melihat kelebihan orang lain dan melihat kekurangan yang ada di diri kita yang membuat kita jadi kurang mencintai diri kita sendiri. Bahkan terkadang, saking tidak inginnya kekurangan kita dilihat oleh orang lain, kita malah terlalu berlebihan menunjukkan kelebihan kita agar orang lain juga merasa minder, ada juga yang jadi tidak mau membuka dirinya untuk bersosialisasi.
Insecure sebenarnya adalah hal yang wajar. Tapi terkadang, kondisi seperti itu membuat seseorang mengalami takut dan cemas yang berlebihan sehingga membuat orang tersebut waspada dan curiga kepada lingkungan sekitar. Insecure dapat terjadi karena pengalaman yang buruk, sifat yang perfeksionis, atau kegagalan dan penolakan.
Berikut penyebab timbulnya rasa insecure:
1. Mendapatkan Pengalaman yang Buruk
Rasa tidak aman mungkin terjadi karena dimasa lalu mendapat penilaian yang buruk atau dinilai tidak baik oleh orang lain saat bersosialisasi. Mereka memiliki ketakutan yang berlebih akan penilaian orang tentang diri kita atau mungkin karena sering dibandingkan dengan orang terdekat kita sendiri yang membuat minder dan hilangnya rasa percaya diri. Karena hal ini, orang yang insecure cenderung menghindari kegiatan sosial dan bersosialisasi.
2. Mengalami kegagalan dan penolakan
Ketika seseorang memiliki pengalaman pernah ditolak atau tidak bisa mendapatkan apa yang diinginkan dapat menyebabkan seseorang memandang negatif terhadap dirinya sendiri, memperngaruhi perasaan serta suasana hati seseorang. Hal itu menyebabkan seseorang takut untuk keluar dari zona nyamannya , takut untuk mencoba, dan kehilangan rasa percaya diri.
3. Menginginkan semuanya sempurna
Seseorang yang perfeksionis merasa insecure ketika dirinya tidak berhasil mendapatkan sesuatu sesuai harapannya. Mereka cenderung akan menyalahkan dirinya sendiri dan memiliki kekecewaan kepada dirinya sendiri atas kegagalan yang telah terjadi.
Tidak baik membiarkan diri kita terus-terusan insecure. Untuk mengatasi rasa insecure tersebut, kamu bisa melakukan beberapa cara dibawah ini:
1. Jauhkan dari fikiran-fikiran negatif
Kamu bisa fokus untuk melakukan hal-hal yang positif dan bermanfaat, seperti mengerjakan tugas, membaca tugas, membantu orang tua atau teman. Kamu juga bisa pergi bersama teman atau keluarga agar tidak terlarut dalam kesendirian. Karena kalo kamu lagi sendiri biasanya pikiran negatif suka muncul. Tapi beda lagi kalau kamu bisa menjadikan kesendirianmu lebih positif. Misalnya, kalau lagi sendiri kamu bisa menulis buku atau cerpen, melukis, membaca, dan sebagainya. Dengan demikian, pikiran negatif tersebut akan teralihkan.
2. Menerima apapun hasilnya dan menjadikannya motivasi
Ketika kamu merasa gagal, kamu bisa belajar menerima walaupun hasilnya tidak sesuai dengan yang kamu harapkan dan menganggapnya sebagai hal yang normal. Misalnya, kamu gagal dalam mengerjakan ujian, kamu bisa mencoba melihatnya sebagai suatu tantangan dan menjadikannya motivasi agar kamu berusaha lebih lagi. Jangn menjadikan kegagalan itu menghambat tujuan awal kamu, tapi kegagalan itu bisa kamu jadikan formula untuk mempercepat kamu untuk belajar dan berkembang.
3. Membangun kepercayaan diri
Kamu harus percaya kalau kamu bisa melakukan sesuatu dengan baik. Kamu bisa fokus dan menikmati apa yang kamu sukai. Banggalah kepada diri sendiri dengan apa yang telah kamu lakukan. Kamu bisa membuat goals untuk dicapai dan diwujudkan serta tunjukkan bahwa kamu bisa melakukannya. Kamu tidak harus menjadi yang terbaik, tetapi yang utama kamu harus melakukan yang terbaik.
Insecure memang tidak mudah dihilangkan. Tapi kalau kita terus sabar dan mencoba melakukan hal-hal seperti diatas, maka lambat laun rasa insecure itu akan menghilang. Jangan minder, jangan putus asa. Semangat terus!
Referensi:
Hakim, A. R. 2021. “Insecure dalam Ilmu Psikologi Ditinjau dari Perspektif Al-Qur’an”. Skripsi. Pekanbaru: UIN Sultan Syarif Kasim.
Halodoc, R. (15 September, 2021). Diakses pada 12 Desember, 2021, dari Halodoc: https://www.halodoc.com/artikel/ini-yang-akan-terjadi-ketika-merasa-insecure
(14 Desember, 2020). Diakses pada 12 Desember, 2021, dari Alodokter: https://www.alodokter.com/insecure
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.