Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Peni Aprilia

Menentukan Metode Pembelajaran Sastra Yang Sesuai Dengan Kurikulum K13 di MA Sunniyyah Selo Grobogan

Pendidikan dan Literasi | Tuesday, 27 Dec 2022, 22:29 WIB

Penulis : Peni Aprilia (Mahasiswa S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, UNISSULA

Pendidikan adalah pendukung utama bagi tercapainya sasaran pembangunan manusia yang bermutu, dan berintegritas. Pendidikan memiliki peranan penting, dalam memajukan sebuah bangsa, apabila pendidikan ditiadakan dalam sebuah Bangsa dan Negara, maka disuatu bangsa dan Negara tersebut, tidak akan mengalami kemajuan, serta kebodohan merajalela. Pendidikan bermutu dalam penyelenggaraan tidak cukup, hanya dilakukan melalui transformasi ilmu pengetahuan dan tekhnologi, tetapi harus didukung oleh peningkatan profesinolisasi dan sistem menejemen ketenaga pendidikan serta kemampuan pengembangan peserta didik untuk menolong diri sendiri dalam memilih dan mengambil keputusan demi pencapaian cita-citanya. Salah satu pembelajaran yang sangat penting diajarkan di sekolah adalah pembelajaran bahasa Indonesia. Pembelajaran bahasa Indonesia sangatlah penting diterapkan disekolah, karena Belajar bahasa Indonesia, pada hakikatnya adalah belajar komunikasi, oleh karena itu pembelajaran bahasa diarahkan untuk dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi, hal yang paling mendasar dalam pembelajaran bahasa Indonesia adalah peserta didik harus mampu berkomunikasi, baik lisan maupun tulisan secara baik dan benar. Selain itu, pembelajaran bahasa diarahkan untuk mengemukakan gagasan dalam berpatisipasi dengan masyarakat, sehingga sangat diperlukan dengan adanya pelatihan dalam meningkatkan kemampuan dalam analitis dan imajinasi yang ada dalam diri para siswa. Dalam hal ini sangat berkaitan erat dengan penerapan pembelajaran sastra di sekolah.

Dapat kita ketahui, bahwa penerapan pembelajaran sastra di sekolah, belum berhasil sesuai dengan yang diharapkan oleh para Guru. Karena masih banyak dari beberapa siswa yang kesulitan dalam memahami materi sastra. Maka dari itu, Guru perlu menyiapkan metode , media serta model pembelajaran sesuai dengan materi yang diajarkan. Di MA Suniyyah Selo, Kurikulum yang diterapkan dalam mengajarkan materi adalah masih menggunakan kurikulum K13. Menurut Ibu Nita, kurikulum K13, lebih rinci dibandingakan dengan kurikulum KTSP, karena dikurikulum K13 terdapat penilaian sikap, , ketrampilan, pengetahuan dari proses dan hasil peserta didik.

Dalam membahas pembelajaran sastra di sekolah, Ibu Nita, memberikan satu contoh materi untuk dibahas lebih detail. Materi yang dibahas adalah menulis cerpen, dalam mengajarkan materi menulis cerpen, Bu Nita mempunyai beberapa tahap dalam mengajarkan materi tersebut, pertama, menjelaskan mengenai unsur intrinsik dan ekstrinsik cerpen, kedua nilai-nilai yang terkandung didalam cerpen, ketiga memberi ilustrasi mengenai sebuah cerpen, keempat memberikan contoh cerpen sesuai yang sesuai dengan struktur cerpen, kelima mengajak para siswa untuk membahas latihan soal yang berhubungan dengan cerpen, keenam siswa diminta untuk menentukan unsur intrinsik cerpen beserta nilai yang terkandung didalam cerpen, selanjudnya, siswa diminta untuk membuat cerpen sesuai dengan materi cerpen. Tugas seorang Guru yang sebenarnya adalah mengarahkan para siswa untuk menemukan jawabannya sendiri berkenan dengan unsur-unsur yang sesuai dengan rambu-rambu yang telah disediakan guru dan harus sesuai dengan pengajaran yang telah ditentukan.

Kurikulum membebaskan guru untuk memakai berbagai metode secara bervariasi dalam penyajian materi tertentu agar tujuan pembelajaran bisa tercapai. Seperti hal nya yang dilakukan oleh Bu Nita dalam mengajarkan materi menulis cerpen beliau menggunakan metode Problem Based Learning, yaitu metode yang dipicu oleh permasalahan yang mendorong siswa untuk belajar dan bekerja kooperatif dalam kelompok untuk mendapatkan solusi dalam berfikir kritis dan analisis, selain metode, hal penting yang sangat mendukung agar terciptanya tujuan pembelajaran yang diharapkan, maka diperlukan suatu media disetiap pembelajaran. Media yang digunakan oleh narasumber dalam mengajarkan materi menulis cerpen adalah LKS, Power Point, serta contoh antologi cerpen yang dibuat oleh narasumber.

Setiap guru, pasti memiliki kriteria serta tujuan pembelajaran dalam keberhasilan mengajarkan sebuah materi. Dalam mengajarkan materi menulis cerpen ini, Bu Nita, mengharapkan agar siswa mampu membuat cerpen sesuai dengan struktur penulisannya, siswa mampu menentukan unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik cerpen serta siswa mampu mengetahui nilai-nilai yang terkandung didalam cerpen. Selain itu, tujuan yang diharapkan oleh Ibu Nita adalah siswa bisa berlatih menulis dengan menghasilkan suatu karya sastra sendiri, sesuai yang dimiliki para siswa.

Agar seorang Guru dapat mengetahui, apakah materi yang telah disampaikan, dapat difahami oleh siswa, maka Guru perlu melakukan adanya evaluasi pembelajaran. Dalam mengevaluasi sebuah pembelajaran seorang Guru memiliki masing-masing cara. Seperti yang dilakukan oleh Bu Nita adalah mendekati siswa yang bermasalah yang kesulitan dalam memahami materi, dengan tujuan untuk menemukan solusi mengenai kesulitan yang dialami oleh para siswa tersebut. Selain itu, Bu Nita juga telah menentukan nilai KKM yang harus dicapai oleh setiap siswa. Agar para siswa bisa mencapai nilai diatas KKM, ada beberapa hal yang dilakukan para siswa, diantaranya, Seluruh siswa harus mampu menyelesaikan semua tugas, baik tugas individu, tugas kelompok, selain itu juga ada Penilaian harian yang dilakukan setiap penyelesaian materi. Dari evaluasi pembelajaran ini dapat dilihat, apakah metode serta model pembelajaran yang telah Bu Nita terapkan berhasil, serta sesuai dengan materi yang diajarkan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image