Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Rizza Khalimatu Maghfiroh

Pembelajaran Sastra Indonesia di SMP Nurul Islam Semarang

Pendidikan dan Literasi | Tuesday, 27 Dec 2022, 05:49 WIB

Pembelajaran Sastra Indonesia di SMP Nurul Islam Semarang

Oleh:

Rizza Khalimatu Maghfiroh 34102100005

SMP Nurul Islam merupakan salah satu sekolah menengah pertama swasta yang berada di Kota Semarang tepatnya di Purwoyoso, Kec. Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah. Dalam menjalankan kegiatannya, SMP NURUL ISLAM berada di bawah naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Sekolah Menengah Pertama Nurul Islam ini sudah berakreditasi A, sekolah yang didirikan pada tahun 2007 dan mulai beroperasi mulai tahun 2008 dengan jumlah guru saat ini 20 dan jumlah siswa 136 siswa dan siswi.

Pada kali ini penulis mewawancarai salah satu guru mata pelajaran Bahasa Indonesia yang bernama lengkap Andri Bangun Prabowo, S.Pd., beliau merupakan salah satu alumni dari prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Unissula angkatan 2015. Dalam data yang diberikan kepada penulis, beliau mengatakan bahwa dalam pengelaman mengajar terutama mengajar Sastra dalam mata pelajaran Bahasa Indonesian tidak banyak mengalami kesulitan namun hanya beberapa seperti menghadapa peserta didik pada saat dijelaskan masih hilangnya fokus dan akibatnya tidak paham dengan materi yang telah disampaikan, terkadang harus ngulang terus menerus, namun hal tersebut menjadi motivasi bagi narasumber untuk lebih memberikan inovasi da motivasi semangat belajar pada peserta didik. Dalam penjelasannya narasumber juga mengatakan dalam mata pelajaran yag megharsukan praktik terutama dalam pembelajaran sastra yaitu materi puisi, dalam kurikulum 2013 yang dimana bukan hanya teori yang diberikan namun siswa juga harus praktik membuat sekaligus menampilkan karyanya yaitu dengan membacakan didepan kelas langsung dan penugasan lainnya berupa merekam dalam bentuk video dan di unggah di media sosia seperti YouTube.

Dalam wawancara ini narasumber juga menjelaskan tentang proses pembelajaran SMPIT Nurul Islam berlangsung sepanjang hari, mulai pukul 07.30 hingga 15.30. Banyak masyarakat yang tertarik dengan program pendidikan SMPIT Nurul Islam. Kurikulum TPA diajarkan di SMPIT Nurul Islam selain ajaran kementerian agama dan kantor. Ini termasuk pelajaran membaca dan menulis Al-Qur'an, menghafal hadits, mengingat bacaan doa dan dzikir, serta teknik ibadah. Guru piket menyambut dan berjabat tangan dengan para siswa setiap pagi sebagai bagian dari pendidikan akhlaq yang indah yang menggambarkan sunnah Nabi Muhammad S.A.W.

Kurikulum yang diterapkan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP Nurul Islam pada kelas VII ini menggunakan kurikulum merdeka. Mengapa kelas VII menggunakan kurikulum merdeka ? karena menyesuaikan keinginan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menginginkan adanya terobosan baru di dunia pendidikan agar guru juga lebih fleksibel menentukan sendiri perangkat ajar atau bahan ajar yang tepat sesuai dengan minat belajar peserta didik, proses pembelajaran pun juga lebih sederhana dan fokus pada pengembangan kompetensi anak-anak, lebih relevan dan interaktif antara guru dan peserta didik karena mengupas semua isu yang ada. sedangkan kelas VIII - IX masih menggunakan kurikulum K13 karena sementara menyesuaikan dengan tahun kemarin. mungkin tahun depan akan menggunakan kurikulum merdeka. Dalam kurikulum tersebut guru memberikan pembelajaan sastra seperti, Pembelajaran sastra yang ada dalam kelas VII semester satu ini yaitu meliputi banyak materi antara lain, ada Pantun, Gurindam, mantra, dan teks fabel. untuk materi fabel seperti biasa pada awal pembelajran guru menyampaiakn terlebih dahulu tujuan pembelajarannya, misalkan tujuannya mampu memahami isi teks/video yang dibaca atau ditayangkan oleh guru, kemudian guru menayangkan video fabel/hewan, peserta didik diajak menonton fabel, kemudian setelah menonton tayangan video mengenai fabel, guru membuat kelompok 3-4 anak kemudian memberikan lembar kerja kepada siswa, lembar kerja tersebut isinya, 1) dari video yang ditampilkan, apa yang dimaksud fabel?, 2) didalam tayangan fabel tersebut ada apa saja?, 3) kemudian isi ceritanya seperti apa? Jadi siswa diajak untuk berpikir kritis dengan kelompoknya dalam menentukan apa yang ada dalam teks/tayangan fabel tersebut. Setelah semua dianalisis, diidentifikasi, hasil dari lembar kerja tersebut dipresentasikan didepan kelas.

Naeasumber juga membagikan pengalaman dalam kesulitan mengajar Kesulitan responden selama mengajar Bahasa Indonesia terutama dalam pembelajaran sastra yaitu ketika siswa disuruh praktek yang saya sebutkan diatas yaitu membaca puisi Sebagian para siswa masih malu dan engga berusaha membaca dengan seksama walaupun sudah dicontohkan. Terkadang dalam penugasan siswa juga tidak memberanikan diri dalam membaca puisi, seperti ketika membaca puisi di depan kelas masih malu dan ketika penugasan video siswa masih menutupi wajah ketika membaca puisi. Itu menjadi poin penting bagaimana seorang guru harus memberikan motivasi kepada siswa dalam belajar. Dalam konteks lain seperti yang saya ampu di semester 1 ini kesulitan yang saya jumpai pada materi pembelajaran teks fabel yang dimana masuk kedalam pembelajaran sastra cerita rakyat. Dalam modul yang ada, seperti halnya siswa ditugaskan menulis gagasan secara kritis dalam menganalisis teks fable masih banyak yang meniru satu sama lain. Dalam penugasan ptaktik menceritakan di depan kelas juga masih kurang motivasi percaya diri.

Metode dan model yang diterapkan dalam pembelajaran sastra Metode dalam pengajaran di pembelajaran sastra Indonesia ini, responden menggunakan metode audio visual, yang dimana bukan hanya menggunakan media tulis dan teks namun dalam pembelajaran juga diterapkan pembelajaran berbasis audio visual seperti ketika materi puisi yang dijelaskan siswa diberi penugasan membuat video pembacaan puisi yang nanti di unggah di laman youtube pengajar dan dievaluasi di dalam kelas. Untuk strategi yang diterapkan, yaitu pada proses pembelajaran pengajar selalu memberi motivasi yaitu menekankan kepada siswa untuk selalu berpikir kritis dan kreatif dalam setiap proses pembelajaran. Untuk materi lainnya juga menerapkan pembelajaran audio visual dan elearning. Evaluasi pembelajaran sastra oleh pengajar yaitu mengulas kembali materi yang sudah disampaikan, mengambil beberapa sampel siswa untuk menjelaskan kembali materi yang sudah disampaikan. Standar KKM Nilai 75, sistem penilaian ada nilai pengetahuan dan nilai keterampilan, nilai pengetahuan diambil dari tugas harian, ulangan harian, PTS dan PAS, kemudian penilaian keterampilan diambil dari keaktifan siswa, dari tugas video yang sudah diberikan oleh guru. Yang meliputi penilaian sikap 40%, penilaian pengetahuan 30%, penilaian keterampilan 30%.

Penulis :

Rizza Khalimatu Maghfiroh (Mahasiswa S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia)

Dr. Evi Chamalah, S.Pd.,M.Pd. (Dosen PBSI FKIP Unissula)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image