Surya Prastio

    FOLLOW  

Seberapa Penting Potensi Media dan Hiburan Halal di Indonesia untuk Dikembangkan?

Ekonomi Syariah | Monday, 12 Dec 2022, 20:19 WIB

Media dan hiburan di Indonesia saat ini sangat berkembang banyak platform yang memberi kesempatan untuk semua orang untuk dapat mengolah segala informasi maupun menciptakan karya untuk menghibur orang lain. Tetapi mirisnya, banyak informasi yang berlabel hoaks bertebaran melalui berbagai media dan banyak sekali karya yang trending tanpa ada integritas maupun edukasi yang membantu masyarakat. Industri media dan hiburan halal merupakan tempat yang menampung suatu informasi dan hiburan yang sesuai dengan prinsip islam, Menerapan Industri media dan hiburan halal adalah jawaban untuk membantu permasalahan dan membangkitkan media dan hiburan yang lebih baik.

Namun, kenyataannya Indonesia belum mampu memaksimalkan potensi industri dan media halal ini. Media dan hiburan di Indonesia saat ini masih dipenuhi oleh konten-konten yang berbau negatif, seperti hoax, hate speech, SARA, bahkan konten tidak berfaedah serta konten yang berbau zina. Hanya sedikit konten berisi moral yang ditampilkan dalam media dan hiburan di Indonesia. Tentu, hal ini harus menjadi perhatian kita bersama. Mengingat media dan hiburan halal merupakan salah satu komponen penting dalam menjalankan halal lifestyle.

Di dalam dalam islam Media dan hiburan sebenarnya boleh-boleh saja. Selama media dan hiburan tersebut tidak membuat manusia melakukan maksiat dan melupakan Allah. Apabila manusia mengonsumsi media dan hiburan dengan niat bermaksiat, maka mereka akan memperoleh dosa. Akan tetapi, apabila mereka mengonsumsi kedua objek tersebut dengan niat menghibur hati agar dapat terus berbakti kepada Allah, maka mereka termasuk manusia yang taat. sebab, sejatinya setiap perbuatan manusia dinilai bergantung pada niatnya. Dalam H.R. Bukhari, no. 1 dan H.R Muslim, no. 1907.

Lantas, mengapa penting untuk mengembangkan Potensi Industri Media dan Hiburan Halal di Indonesia, berikut ini adalah beberapa dampak positifnya:

1. Membuat Citra agama Islam yang baik

media dan hiburan halal juga dapat dijadikan sebagai upaya untuk menunjukkan citra baik agama Islam dan umat muslim. Kita ketahui bersama bahwa saat ini banyak sekali persepsi buruk tentang agama Islam dan umat muslim. Persepsi ini dapat kita minimalisasi dengan memberikan narasi yang baik tentang Islam dan umat muslim melalui media dan hiburan halal ini sehingga Islam dan umat muslim bisa mendapatkan citra yang baik bagi orang sekitar.

2. Media dan hiburan halal merupakan salah satu Industri paling menjanjikan

Media dan hiburan merupakan Industri paling menjanjikan dalam hal perputaran uang yang dimana setiap tahunnya naik dengan persentase 5,5%. Pasar industri media dan hiburan halal dunia diprediksi mencapai 232 miliar dolar AS, melewati capaian pada tahun 2017 atau 2018 yang hanya memperoleh kurang-lebih USD 209 dan 220 miliar menurut studi Dinard Standard beserta Thomson Reuters dan Dubai The Capital of Islamic Economy. Hal ini yang harus segera dimaksimalkan oleh Indonesia sebagai negara dengan populasi muslim terbesar dengan 86,88% Penduduk Indonesia memeluk Agama Islam dari total penduduk 236,53 juta jiwa. Dengan data tersebut

3. Media dan hiburan halal memberikan pengaruh besar terhadap industri lain

Media dan hiburan halal dapat mempengaruhi atau mungkin membantu industri lain dengan sumber informasi yang dibutuhkan industri tersebut. Contoh penerapan media seperti aplikasi yang dapat membantu perkembangan industri keuangan syariah yang minim orang mengetahui atau mungkin penerapan hiburan seperti seni dalam pariwisata halal yang dapat membuat minat wisatawan meningkat. Memang industri lain masih bisa berjalan tanpa ada media ataupun hiburan halal, tetapi tingkat kesuksesannya akan jauh lebih rendah.

4. Media dan hiburan halal dapat meminimalisir hoaks dan karya yang minim edukasi

Media dan Hiburan Indonesia saat ini masih banyak dipenuhi dengan konten-konten yang berbau negatif, seperti hoaks, hate speech, SARA, bahkan konten yang berbau zina. Nah tentu hal ini harus menjadi perhatian bagi Industri media dan hiburan di Indonesia. Maka dari itu, dengan aturan dan prinsip halal ini penyebaran dan perluasan edukasi serta kuatnya integritas membuat hal yang negatif tadi bisa diminimalisir. Potensi minimalisir hoaks ini sangatlah penting apalagi di tengah kondisi Indonesia yang rawan akan perpecahan dikarenakan mudah diadu domba dengan hoaks atau konten yang berisi adu domba.

Indonesia adalah negara yang kaya akan media dan hiburan, tetapi untuk media dan hiburan halal Indonesia masih belum bisa beranjak Top 10 Media and Recreation Country GIE Indicator Score yang bersumber dari Global Islamic Economy Report (2019/2020). Padahal Wakil Presiden Indonesia sendiri menargetkan Indonesia sebagai Pusat Industri halal dunia. Tetapi apa daya Data dan Fakta yang mengherankan Indonesia kalah oleh negara yang notabene bukan mayoritas islam seperti UK dan tertinggal jauh dari negara yang tidak ada sepersepuluhnya dari Indonesia yaitu Singapura. Hal tersebut menjadi catatan bagi Indonesia untuk dapat bersaing dengan negara lain dan lebih memperhatikan kondisi Industri Media dan Hiburan Halal.

Melihat potensi dan manfaat yang sangat besar bagi gaya hidup dan perekonomian, sudah selayaknya pemerintah Indonesia tidak memandang sebelah mata media dan hiburan halal. Pemerintah Indonesia harus dapat menyajikan konten-konten yang positif di dalam industri media dan hiburan. Hal ini sebagai upaya untuk meningkatkan penanaman nilai moral bagi masyarakat. Di sisi lain, kita sebagai umat muslim juga harus selektif dalam mengonsumsi media dan hiburan yang terdapat di berbagai tempat. Jangan sampai media dan hiburan tersebut menjadi satu-satunya tujuan hidup kita sehingga melupakan Allah. Justru sebaliknya, media dan hiburan harus membuat kita semakin dekat dengan Allah. Maka dari itu, sebaiknya kita juga memberikan perhatian lebih untuk mengonsumsi media dan hiburan halal agar kita dapat menjalani halal lifestyle dengan baik sehingga hidup yang kita jalani dipenuhi keberkahan.