Hal-hal yang Diperbolehkan dalam Berdoa
Agama | 2022-11-29 14:56:27“Apa saja hal-hal yang diperbolehkan dalam berdoa?”
Berikut adalah lima hal yang diperbolehkan dalam berdoa, di antaranya:
1. Meminta didoakan orang saleh. Meminta didoakan seseorang kepada yang kita anggap sebagai orang yang alim/saleh diperbolehkan dalam syariat, selama tidak melanggar ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan/diajarkan oleh Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam. Dengan catatan, meminta kepada orang saleh yang masih hidup.
Maksudnya adalah kita meminta tolong kepada seseorang yang kita pandang memiliki tingkat keimanan yang benar kepada Allah Subhanahu wa ta'ala untuk mendoakan kebaikan bagi diri kita. Maka, hal ini diperbolehkan dalam Islam. Hal ini sebagaimana telah dijelaskan dalam sebuah riwayat dari Jabir Bin Abdullah radhiyallahu 'anhu yang menyebutkan, "Bahwa ada seorang wanita yang pernah berkata kepada Nabi saw., Ya Rasulullah saw, tolong doakan aku dan suamiku. Kemudian dia melihat, beristirahat, Shollalloohu'alaiki wa'alaazaujik (Semoga Allah Swt., melimpahkan ampunan-Nya kepadamu dan kepada suamimu)." (HR.Abu Dawud)
2. Mendoakan orang lain tanpa mendoakan dirinya sendiri. Hal ini juga diperbolehkan dalam Islam. Adapun yang bisa kita jadikan sebagai dasar pijakan mengenai hal ini adalah sebuah riwayat hadis yang menyebutkan:
“Dari Anas bin Malik ra., berkata bahwasannya Ummu Sulaim pernah berkata kepada Nabi saw., Ya Rasulullah saw, kiranya engkau berkenan mendoakan pelayan engkau?” Kemudian beliau memanjatkan doa, Allahumma aktsir maalahuu wa ladahuu wa baarik lahuu fiimaa a'thoitahuu (Ya Allah, per-banyaklah anak dan hartanya serta berkahilah rizki yang Engkau berikan kepadanya). " (HR. Bukhari dan Muslim)
3. Berdoa mengharapkan kematian ketika sudah dalam keadaan terpaksa. Hal ini juga diperbolehkan dalam Islam, sebagaimana telah dijelaskan dalam sebuah riwayat Hadis sahih dari Anas radhiyallahu 'anhu yang berkata, bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda:
“Janganlah seseorang di antara kalian mengharapkan kematian karena ditimpa kesusahan. Namun jika terpaksa melakukannya, hendaklah dia berdoa, 'Allahumma ahyinii idzaa kaanatil hayaatu khoirol lii wa tawaffanii idzaa kaanatil wafaatu khoirol lii (Ya Allah, hidupkanlah aku selama hidup ini lebih baik bagi-ku, dan wafatkanlah aku jika kematian memang yang lebih baik bagiku). (HR. Bukhari dan Muslim)
4. Mendoakan kebaikan dan ketidakbaikan kepada orang musyrik atau orang yang memusuhi Islam. Terkait dengan mendoakan ketidakbaikan kepada orang musyrik ini, 'Abdullah Hajjaj memberikan komentar dalam kitabnya, 'Du'aur-Rasull", Mendoakan ketidakbaikan kepada orang musyrik tentunya dilakukan setelah mengemukakan hujjah yang cukup dalam mendakwahi mereka, sedangkan mereka tetap saja berasyik ria dalam kemusyrikan dan tidak bersedia mengenyahkannya.Di antara contoh doa ketidakbaikan kepada kaum musyrik yang dipanjakan oleh kaum muslimin adalah sebagaimana tertera dalam firman Allah Subhanahu wa ta'ala berikut:
Musa berkata: "Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau telah memberi kepada Fir'aun dan pemuka-pemuka kaumnya perhiasan dan harta kekayaan dalam kehidupan dunia, ya Tuhan Kami -- akibatnya mereka menyesatkan (manusia) dari jalan Engkau. Ya Tuhan kami, binasakanlah harta benda mereka, dan kunci matilah hati mereka, maka mereka tidak beriman hingga mereka melihat siksaan yang pedih". (QS. Yunus [10]; 88)
5. Doa bersama. Sebenarnya, berkaitan dengan doa bersama masih ada perbedaan di kalangan para ulama. Ada yang menganggap bahwa doa bersama diperbolehkan dan diajarkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, dan ada pula yang berpendapat bahwa doa bersama tidak ada contoh dari beliau.
Dalil dibolehkannya melakukan doa bersama berdasarkan beberapa riwayat hadis berikut:
“Dari Abu Hurairah dan Abu Sa’id Al-Khudri r.huma, keduanya bersaksi bahwa Rasulullah saw., bersabda, “Tidaklah duduk suatu kaum sambil berzikir/berdoa kepada Allah Azza wa jalla, kecuali para malaikat menaungi mereka dengan sayap-sayapnya, rahmat Allah meliputi mereka, sakinah (ketenangan) turun ke atas mereka, dan Allah membangga-banggakan nama mereka di hadapan majelis para malaikat.” (HR. Imam Muslim, Hadis No. 6855)
Wallahu'alam bish-shawab
Referensi: Musyafa, Haidar. 2014. Hidup Berkah dengan Doa. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.