Antara Piala Dunia Qatar dan Bisyarah Rasulullah SAW
Eduaksi | 2022-11-23 15:28:41Piala Dunia FIFA 2022 merupakan putaran final ke-22 Piala Dunia FIFA, turnamen sepak bola internasional empat tahunan yang diikuti oleh tim nasional pria senior anggota FIFA. Turnamen edisi ini dijadwalkan berlangsung di Qatar pada 20 November hingga 18 Desember 2022. Untuk pertama kali, Qatar menyelenggarakan turnamen ini dan menjadi Piala Dunia FIFA pertama yang pernah diadakan di Jazirah Arab, dan di negara mayoritas berpenduduk Muslim. Setelah sebelumnya, empat tahun lalu Negeri Vladimir Putin, Rusia yang menjadi tuan rumah agenda Akbar FIFA ini.
Dibalik megahnya stadion dan segala pernak-pernik yang mewarnai Piala Dunia tahun ini, terdapat banyak skandal dibelakangnya. Mulai dari tuduhan korupsi yang berkaitan dengan bagaimana Qatar memenangkan hak untuk menjadi tuan rumah acara tersebut. Penyelidikan internal FIFA telah melaporkan bahwa Qatar tidak bersalah, tetapi kepala penyelidik Michael J. Garcia sejak itu menggambarkan laporan FIFA pada penyelidikannya sebagai "tidak lengkap secara material dan salah". Pada 27 Mei 2015, jaksa federal Swiss membuka penyelidikan korupsi dan pencucian uang terkait dengan Piala Dunia 2018 dan 2022. Pada 6 Agustus 2018, mantan presiden FIFA Sepp Blatter mengklaim bahwa Qatar telah menggunakan "operasi hitam", menunjukkan bahwa panitia pemilihan tuan rumah telah melakukan kecurangan untuk memenangkan hak tuan rumah.
Selain penunjukan yang kontroversial, Qatar juga banyak dikecam karena dinilai banyak melakukan pelanggaran HAM terhadap pekerja migran dan kaum wanita. Qatar telah menghadapi kritik keras karena perlakuan terhadap pekerja asing yang terlibat dalam persiapan untuk Piala Dunia, dengan Amnesty International merujuk pada "kerja paksa" dan menyatakan bahwa pekerja telah menderita pelanggaran hak asasi manusia, meskipun standar kesejahteraan pekerja dirancang pada tahun 2014.
The Guardian melaporkan setidaknya 6.500 pekerja migran dari India, Pakistan, Nepal, Bangladesh, dan Sri Lanka tewas di Qatar sejak ditunjuk tuan rumah. Kebanyakan dari mereka adalah pekerja konstruksi.
Serba-Serbi Piala Dunia Qatar 2022
Qatar sebagai tuan rumah piala dunia 2022 yang telah berlangsung sejak dua hari yang lalu, telah menghabiskan anggaran hingga US$ 200 miliar untuk mensukseskan Piala Dunia. Anggaran tersebut 20 kali lipat lebih tinggi dibandingkan yang dihabiskan Rusia yang menjadi tuan rumah pada 2018.
Euphoria yang biasanya mewarnai perhelatan akbar dunia empat tahun ini, nyaris tak terdengar gemuruhnya. Dikutip dari detik.com, hal ini dikarenakan ketatnya peraturan serta mahalnya tiket dan sewa hotel juga membatasi antusiasme fans laur negeri untuk mendukung secara langsung. Selain melarang lesbian, gay, bisexual and transgender (LGBT) dan free sex, Qatar juga membatasi penjualan alkohol.
Qatar masih mengizinkan penonton untuk membeli bir tiga jam sebelum kick off dan satu jam setelah peluit berakhirnya pertandingan dibunyikan. Namun, penonton dilarang membeli bir selama pertandingan berlangsung. Harga bir juga tidak murah yakni US$ 13,73 untuk satu botol berisi 500 ml atau sekitar Rp 215.300.
Qatar sebagai tuan rumah piala dunia 2022, memang terlihat berani melawan arus sejarah yang biasanya mewarnai piala dunia. Free sex dilarang, minuman alkohol dibatasi jelas bertentangan dengan pandangan barat, yang menganggap semua itu halal. Namun, dibalik segala kebijakan itu, Qatar tetap tak mampu menutup akses dosa lain yang hadir di tengah-tengah perhelatan besar ini. Judi Bola Online skala dunia.
Ajang sepak bola terbesar yakni Piala Dunia FIFA 2022 yang diselenggarakan di Qatar, tak terlepas dari ramainya taruhan atau judi bola. Bahkan, sekitar 20,5 juta orang di Amerika diperkirakan mengikuti pertaruhan hasil Piala Dunia 2022. Taruhan olahraga di Amerika memang legal dan terus berkembang di seluruh negeri. Menurut perkiraan American Gaming Association yang rilis minggu ini, taruhan diharapkan tembus US$ 1,8 miliar. Sebagian besar orang akan memasang taruhan secara online, dibandingkan memasang taruhan di bandar judi. Asosiasi menyebut, para petaruh Amerika memilih Argentina, Brasil, atau Amerika Serikat sebagai kandidat yang memiliki peluang untuk memenangkan semuanya.
Dikutip dari CBS News pada Jumat (18/11), 31 negara bagian di Amerika Serikat, termasuk Washington D.C telah melegalkan taruhan olahraga secara online. Sedangkan negara bagian lain sudah melegalkan taruhan online sejak 2018, yang pada saat Piala Dunia diadakan di Rusia. Caesars Sportsbook, DraftKings, dan FanDuel menjadi nama-nama pemenang besar dalam taruhan olahraga.
Semua orang yang mencintai olahraga ini, dari kalangan anak-anak, remaja, dewasa hingga tua, kaum laki-laki ataupun perempuan sekalipun rela menghabiskan uangnya hanya untuk taruhan tim kesayangan yang diyakini pasti menang. Jika kalah coba lagi, hingga harta habis tak tersisa, akhirnya depresi atau bunuh diri menjadi solusi. Ironi sekali.
Suksesnya Barat Menebar Kerusakan Untuk Umat Manusia
Piala dunia hanyalah satu dari sekian banyak agenda Akbar yang hanya memberikan kesenangan dunia dan melenakan manusia. Tak hanya bidang olahraga,pendidikan bahkan ekonomi pun menjadi sasaran barat untuk di buat agenda-agenda besar skala internasional yang tentulah tak sedikit uang yang dikeluarkan. Hiburan-hiburan yang mereka hadirkan baik lewat film,buku,perhelatan Akbar kelas dunia semata-semata hanya untuk menyibukkan masyarakat dengan urusan dan kesenangan duniawi saja.
Masyarakat khususnya kaum muslim lupa akan hilangnya peradaban gemilang di tahun 1924, sebab mereka disibukkan dengan hiburan rusak ala syetan,berputar hanya dalam pemenuhan kebutuhan perut serta menghangatkan ghiroh nasionalisme semata.
Dan kini ketika umat muslim mulai bosan akan kehidupan ini dengan sgala aturan yang tak pernah berpihak dengan mereka, barat kembali meracuni pemikiran-pemikiran kaum muslim dengan hiburan-hiburan indah bak pelangi miliknya kaum LGBT. Mulai dari menghadirkan tontonan-tontonan tak bermutu di televisi,media digital maupun layar lebar, menjadwalkan segala agenda kejuaraan di segala bidang olahraga, mendistribusikan racun-racun berupa narkoba dan alkohol, dan mengkampanyekan free sex dalam bingkai prostitusi legalnya.
Sungguh sangat tersistematis Kafir barat penjajah menghancurkan generasi-generasi kaum muslim dan umat manusia pada umumnya. Tak ada yang setengah-setengah dalam pekerjaan mereka, semua dilakukan dengan amat sangat optimal dan hasil yang mereka peroleh pun tak mengecewakan. Umat manusia khususnya kaum muslim telah hancur dan sulit untuk bangkit dari kehancuran tersebut. Lalu, bagi yang mengetahui jahat dan liciknya kafir penjajah masihkah tetap diam bagai setan bisu ? Semoga tidak.
Umat Menunggu Peranmu Wahai Pejuang Dakwah
Barat dengan bingkai kafir penjajah memang sangat gencar menghancurkan tatanan kehidupan kaum muslim, mereka senantiasa membuat makar di negeri-negeri muslim untuk sebuah kehancuran global tatanan kehidupan dunia. Barat dengan ideology Sekulerisme yakni pemisahan agama dari kehidupan yang mana tak pernah adanya tuhan dalam dunia mereka begitu yakin membangun makar untuk sebuah kehancuran. Semangat barat akan makar ini sesungguhnya bisa digunakan para pejuang agama Allah untuk membangkitkan ghiroh perjuangan mereka dalam mengarungi jalan dakwah dengan visi Syurga dan kebangkitan Islam kembali.
Sebab, jika barat tak punya Allah yang maha besar dan yang berkuasa atas segala sesuatu di dunia ini maka pejuang dakwah ideologis (red. Islam) senantiasa bersama dan menghadirkan Allah dalam setiap hembusan nafas dan langkah kaki mereka untuk memenuhi bisyarah Rasulullah SAW. “Akan datang kepada kalian masa kenabian, dan atas kehendak Allah masa itu akan datang. Kemudian, Allah akan menghapusnya, jika Ia berkehendak menghapusnya. Setelah itu, akan datang masa Kekhilafahan ‘ala Minhaaj al-Nubuwwah; dan atas kehendak Allah masa itu akan datang. Lalu, Allah menghapusnya jika Ia berkehendak menghapusnya. Setelah itu, akan datang kepada kalian, masa raja menggigit (raja yang dzalim), dan atas kehendak Allah masa itu akan datang. Lalu, Allah menghapusnya, jika Ia berkehendak menghapusnya. Setelah itu, akan datang masa raja dictator (pemaksa); dan atas kehendak Allah masa itu akan datang; lalu Allah akan menghapusnya jika berkehendak menghapusnya. Kemudian, datanglah masa Khilafah ‘ala Minhaaj al-Nubuwwah (Khilafah yang berjalan di atas kenabian). Setelah itu, beliau diam”.[HR. Imam Ahmad]
Oleh karenanya, teruntuk para pengemban dakwah berideologikan Islam, yang meyakini sepenuh hati dan jiwa akan bisyarah atau kabar gembira dari Rasulullah tetaplah berpijak pada keyakinan ini, yakin akan kemenangan yang tak lama lagi akan dirasakan manis dan nikmatnya. Kemenangan yang dimustahilkan barat dan para pembenci Islam, namun Allah sang pemilik kehidupan telah memberikan janji akan kemenangan tegaknya kembali Institusi Negara kaum Muslim, perisai sejati untuk umat di dunia. [Wallahu’alam]
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.