Sampahmu Tanggung Jawabmu!
Edukasi | 2022-11-17 08:34:15Sampahmu Tanggung Jawabmu!, sebuah kalimat yang perlu kita renungkan bersama-sama, bukan cuman direnungkan, tapi perlu aksi nyata. Indonesia menempati peringkat ke-2 sebagai penyumbang sampah terbesar di dunia. Tentunya, prestasi ini tidak dapat dibanggakan, dan bisa dibilang sebagai aib. Mirisnya, masyarakat masih banyak yang menutup mata mengenai isu ini. Kebanyakan dari mereka berfikir bahwasannya sampah menjadi tanggung jawab petugas DLH, dkk. Mereka hanya tau sampahnya sudah hilang dari pandangan mata mereka.
Padahal, dampak yang ditimbulkan oleh sampah sangatlah besar, antara lain:
1. Dampak Sampah Terhadap Kesehatan
Penanganan sampah yang tidak baik akan memberikan dampak buruk bagi kesehatan manusia di sekitarnya. Sampah berpotensi menimbulkan bahaya bagi kesehatan seperti penyakit diare, tifus, kolera, jamur, cacingan.
2. Dampak Sampah Terhadap Lingkungan
Selain berdampak buruk terhadap kesehatan manusia, sampah yang tidak dikelola dengan baik juga berdampak buruk bagi lingkungan. Sampah yang menumpuk di saluran air berpotensi mengakibatkan banjir. Selain itu, sampah cair yang dibuang di saluran air akan menimbulkan bau tak sedap. Pada akhirnya sampah tidak terurai terutama plastik akan menjadi limbah pencemar tanah hingga pencemar lautan.
3. Dampak Sampah Terhadap Sosial dan Ekonomi
Penanganan sampah yang tidak baik juga berdampak pada keadaan sosial dan ekonomi. Antara lain meningkatnya pengeluaran untuk biaya pengobatan akibat penyakit karena buruknya kondisi lingkungan dari sampah yang tidak terolah.
Hal ini pada akhirnya akan berdampak pada kehidupan sosial masyarakat secara keseluruhan. Banyak berita menunjukkan Tempat Pengolahan Sampah (TPS) yang akhirnya akan ditutup atau ditutup paksa oleh warga karena pengelolaan yang tidak baik. Kemanakah sampah kita jika tidak ada lagi tempat pembuangan sampah akhir? Untuk mengantisipasi hal tersebut kita harus mulai membatasi jumlah sampah dengan mengelolanya dengan lebih baik.
Sebagai lembaga pendidikan yang peduli terhadap keadaan seperti ini, SMP Al-Hikmah Boarding School Batu memiliki program-program khusus yang berkaitan dengan penanganan sampah, sehingga dampak negatif yang ditimbulkan dari sampah bisa berkurang. Pertama yang dilakukan tentu dimulai dari diri sendiri, oleh karenanya SMP Al-Hikmah Boarding School Batu melaui kepala sekolah, Ustad Eko Ariyanto, S.Pd selalu mengingatkan kepada para warga sekolah baik itu guru, siswa dan juga tenaga kependidikan untuk selalu membuang sampah pada tempatnya. Dan juga membuat tim khusus peduli lingkungan untuk menjaga lingkungan sekolah tetap sehat, asri dan aman dari sampah.
Program selanjutnya yang berkaitan dengan penanganan sampah adalah pemilahan sampah. Di setiap sudut SMP Al-Hikmah Boarding School Batu selalu ada tempat sampah yang terdiri dari 3 macam, yaitu tempat sampah untuk sampah organik, anorganik plastik dan sejenisnya, serta tempat sampah khusu untuk kertas. Hal ini dilakukan agar mudah untuk memilah sampah-sampah, sehingga bisa dimanfaatkan atau daur ulang sesuai jenisnya masing-masing.
Satu hal lagi yang tidak kalah penting adalah sosialisasi terkait penanganan sampah. Beberapa bentuk sosialisasi yang dilakukan oleh SMP Al-Hikmah Boarding School Batu antara lain, sosialisasi di lembaga-lembaga lain di sekitar sekolah, sosialisasi melalui media sosial dan juga sosialisasi melalui mading-mading yang ada di sekolah maupun di luar sekolah yang berisi tentang dampak dari sampah dan cara penanganannya. Semoga dengan adanya program-program ini bisa mengurangi dampak-dampak negatif yang diakibatkan oleh sampah.
Informasi lebih lanjut tentang SMP Al-Hikmah Boarding School Batu:
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.