Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image RISKA ANDINI

kebakaran hutan, apakah kelalaian manusia?

Pendidikan dan Literasi | Wednesday, 16 Nov 2022, 22:30 WIB

Hutan merupakan ekosistem kompleks yang berpengaruh pada hampir setiap spesies yang ada di bumi. Hari Hutan Sedunia merupakan hari yang diperingati setiap tanggal 21 Maret setiap tahunnya. Pertama kali diperingati pada 2013 sebagai hasil dari resolusi Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tanggal 28 November 2012. Peringatan ini dirayakan setiap tahunnya sebagai upaya untuk saling berbagi mengenai visi dan misi kehutanan dan kaitannya dengan perubahan iklim di seluruh dunia serta strategi yang harus dilakukan.

Namun, karena ulah manusia yang serakah dan berlebihan dalam mengelolanya tak jarang membuat hutan menjadi rusak sehingga rentan terjadi kebakaran hutan yang tak sedikit telah memakan banyak lahan,dan tentunya kebutuhan oksigen menjadi terbatas. kebakaran Hutan sendiri adalah fenomena yang kerap terjadi diindonesia. Tak lain faktor utamanya adalah kelalaian masyarakat. Sebelumnya Indonesia pernah mengalami kebakaran hutan dengan volume terbesar, kebakaran tersebut terjadi pada tahun 1982, 1983, 1991, 1994, 1997, 1998, 2006, dan 2015. Kebakaran pada tahun 2015 membuat 80% wilayah Sumatra tertutup oleh asap pekat dari kebakaran. seperti yang kita ketahui bahwa efek dari kabut asap yang dihasilkan oleh kebakaran hutan berdampak kepada kesehatan masyarakat disekitarnya serta membuat kualitas udara menjadi tidak baik.Karena setelah hutan rusak, berbagai fungsi hutan khususnya fungsi lindung dan fungsi konservasi alam hayati tidak berjalan. Bencana muncul membawa kerusakan alam lingkungan dan penderitaan masyarakat.

kebakaran hutan yang terjadi akibat ulah serakah manusia yang mengelolanya secara berlebihan. sumber:https://id.pinterest.com/pin/1088534172409513546#imgViewer

Jika berbicara mengenai hutan tak heran lagi banyak terjadi kebakaran hutan, baik karena faktor manusia ataupun faktor alami.faktor alami merupakan faktor yang terjadi akibat alam itu sendiri seperti kemarau berkepanjangan, letusan gunung berapi, dan sambaran petir. Sedangkan faktor dari manusia sendiri tak lain adalah akibat kelalaian dari mengelola hutan dan keserakahan dalam menikmati sumber alam hayati yang terkandung di dalamnya. Salah satu contohnya adalah penebangan hutan secara sembarangan maupun pembukaan lahan dengan cara membakarnya. Banyak masyarakat menganggap dengan cara membakar lahan yang akan dibuka itu lebih efisien dan tak memakan biaya yang banyak. Namun, tanpa mereka sadari hal demikian bisa berakibat fatal sehingga menjadi kebakaran hutan yang tentunya akan merugikan satwa satwa yang ada didalamnya. Salah satu contoh nya adalah kebakaran hutan dikawasan Taman Nasional Bukit Duabelas yang merupakan rumah dan sumber penghidupan Orang Rimba. Kebakaran tersebut tepatnya terjadi di Petak ll.E.12 Grid E9 Desa Bukit Suban, Kecamatan Air Hitam pada tanggal 20 s.d 27 Agustus 2019. Sumber api diduga berasal dari lahan garapan salah satu warga Orang Rimba an. Nyasak anggota Kelompok Temenggung Nangkus yang membersihkan lahannya dengan cara membakar tetapi api tidak terkendali sehingga meluas ke areal di sekitarnya.

Sumber daya hutan sangat penting. Pengelolaan hutan tidak bisa dilakukan sendirian, harus dalam pola kebersamaan. Semua pihak harus mendukung pihak kehutanan, agar fungsi hutan maksimal.Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengembalikan kelestarian hutan yang terbakar, beberapa diantaranya adalah Melakukan reboisasi atau penanaman kembali bibit-bibit tanaman pada area yang masih subur. Memberlakukan sistem tebang tanam, yaitu menggantikan pohon yang ditebang dengan bibit pohon baru.

Selain itu untuk menghindari terjadinya kebakaran hutan alangkah baiknya kita sebagai masyarakat tidak melakukan pembukaan lahan atau penyiapan lahan penanaman dengan cara membakar, tidak sembarang membuang puntung rokok dan juga tidak meninggalkan api unggun dengan keadaan bara masih menyala. Perlu diadakannya sosialisasi kepada masyarakat terkait kebakaran hutan agar kejadian serupa tidak berulang kali terjadi karena tak lain adalah faktor kelalaian manusia itu sendiri. apapun, siapapun atas alasan apapun yang terjadi kebakaran hutan telah mengakibatkan kerugian di masyarakat. Kedepannya diharapkan masyarakat saling menjaga hutan karena hutan adalah paru paru dunia dan tempat berbagai satwa hidup didalamnya.

Mari kita cegah kebakaran hutan dan lahan agar bumi tetap sehat dan masyarakat menjadi aman, nyaman dan tentram.

Oleh : Riska Andini || Ilmu Hukum

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image