Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Eva Elvina

PENGARUH TIGHT MONEY POLICY DALAM KEBIJAKAN MONETER ISLAM

Ekonomi Syariah | Wednesday, 19 Oct 2022, 08:23 WIB

Oleh : Eva Elvina C1F020012

Tight money policy adalah kebijakan bank sentral untuk mengurangi jumlah uang beredar di masyarakat. Kebijakan ini dilakukan dengan menaikkan suku bunga (kebijakan diskonto), menjual surat-surat berharga (kebijakan pasar terbuka), menaikkan cadangan kas (kebijakan cash ratio), dan membatasi atau memperketat pemberian kredit. Bank sentral memperketat kebijakan atau tight money policy dilakukan dengan langkah menaikkan suku bunga jangka pendek melalui perubahan kebijakan pada tingkat diskonto dan tingkat dana federal. Meningkatkan suku bunga meningkatkan biaya pinjaman dan secara efektif mengurangi daya tariknya. Tight Money Policy juga dapat dilakukan melalui penjualan aset di neraca bank sentral ke pasar melalui operasi pasar terbuka (OPT).

Bank sentral di seluruh dunia menggunakan kebijakan moneter untuk mengatur faktor-faktor tertentu dalam perekonomian. Bank sentral paling sering menggunakan tingkat dana federal sebagai alat utama untuk mengatur faktor pasar. Tingkat dana federal digunakan sebagai tingkat dasar di seluruh ekonomi global. Ini mengacu pada tingkat di mana bank saling meminjamkan. Kenaikan tingkat dana federal diikuti oleh kenaikan tingkat pinjaman di seluruh perekonomian.Kenaikan suku bunga membuat pinjaman kurang menarik karena pembayaran bunga meningkat. Ini mempengaruhi semua jenis pinjaman termasuk pinjaman pribadi, hipotek, dan suku bunga pada kartu kredit. Kenaikan suku bunga juga membuat tabungan lebih menarik, karena tingkat tabungan juga meningkat di lingkungan dengan kebijakan pengetatan.

Dalam sudut pandang ekonomi makro, dijelaskan bahwa kesuksesan dari sebuah bisnis tidak hanya ditentukan oleh kiprah dan pencapaian usaha semata. Kebijakan moneter yang berlaku juga memegang kendali pada kesuksesan sebuah usaha. Kebijakan moneter berarti serangkaian kebijakan yang ditetapkan Bank Indonesia selaku bank sentral untuk mencapai dan memelihara stabilitas nilai mata uang. Tight money policy merupakan tindakan yang dilakukan oleh bank sentral seperti Federal Reserve untuk memperlambat pertumbuhan ekonomi yang terlalu panas.Bank sentral terlibat dalam kebijakan moneter yang ketat ketika ekonomi mengalami percepatan terlalu cepat atau inflasi harga keseluruhan naik terlalu cepat.Mendaki tingkat dana federal – tingkat di mana bank saling meminjamkan – meningkatkan suku bunga pinjaman dan memperlambat pinjaman.Bank sentral di seluruh dunia menggunakan kebijakan moneter untuk mengatur faktor-faktor tertentu dalam perekonomian. Bank sentral paling sering menggunakan suku bunga dana federal sebagai alat utama untuk mengatur faktor pasar.

Tingkat dana federal digunakan sebagai suku bunga dasar di seluruh ekonomi global. Ini mengacu pada tingkat di mana bank saling meminjamkan dan juga dikenal sebagai tingkat diskonto. Kenaikan suku bunga dana federal diikuti oleh kenaikan suku bunga pinjaman di seluruh perekonomian.Kenaikan suku bunga membuat pinjaman menjadi kurang menarik karena pembayaran bunga meningkat. Ini mempengaruhi semua jenis pinjaman termasuk pinjaman pribadi, hipotek, dan suku bunga pada kartu kredit. Kenaikan suku bunga juga membuat menabung lebih menarik, karena tingkat tabungan juga meningkat dalam lingkungan dengan kebijakan pengetatan. The Fed juga dapat menaikkan persyaratan cadangan untuk bank anggota, dalam upaya untuk mengurangi jumlah uang beredar atau melakukan operasi pasar terbuka, dengan menjual aset seperti US Treasury, kepada investor besar. Penjualan dalam jumlah besar ini menurunkan harga pasar aset tersebut dan meningkatkan hasil mereka, sehingga lebih ekonomis bagi penabung dan pemegang obligasi.

Rasio cadangan wajib adalah kebijakan bank sentral untuk menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar dengan cara menaikkan atau menurunkan cadangan minimum yang harus dipenuhi bank umum. Penetapan rasio cadangan wajib dapat memengaruhi jumlah uang beredar. Jika rasio cadangan wajib diperbesar, kemampuan bank dalam memberikan kredit kepada masyarakat atau sektor riil dunia usaha akan lebih kecil dari sebelumnya. Kebijakan uang ketat adalah salah satu bentuk kebijakan moneter yang dapat digunakan untuk memengaruhi perekonomian dengan mengurangi jumlah uang beredar atau menaikkan tingkat suku bunga. Kebijakan yang bersifat kontraktif akan mengurangi jumlah uang beredar penawaran uang di masyarakat. Masyarakat dan perusahaan memiliki lebih sedikit uang di kas atau di rekening bank. Berkurangnya jumlah uang beredar akan memengaruhi tingkat suku bunga cenderung naik. Konsekuensinya, masyarakat konsumen dan para investor tidak dapat meningkatkan kemampuan atau daya beli terhadap sejumlah barang dan jasa yang diinginkan. Selain itu, dalam kondisi tingkat bunga tinggi permintaan untuk berinvestasi pun berkurang

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image