Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ussy Rahmasari

Menegur dengan Berkata Kasar Bukanlah Solusi Praktis Dilakukan Orang Tua

Parenting | 2024-12-21 17:38:03
https://www.shutterstock.com/image-photo/parents-going-back-school-their-children-2489698127

Sistem didikan di Indonesia terkenal akan menegur dengan berkata kasar pada anak adalah suatu hal yang wajar. Para masyarakat percaya apabila orang tua melakukan hal tersebut maka si anak akan lebih tunduk dan mengikuti perintah mereka. Padahal yang sering terjadi setelah mereka melakukannya bahkan terbalik 180 derajat.

Sejak masih bayi, anak-anak akan mulai meniru apapun yang diperbuat oleh orang dewasa yang berada di sekitarnya. Mulai dari ekspresi wajah, tingkah laku, dan ucapan sekalipun. Lantas, dengan sistem didikan di Indonesia yang dipercaya masyarakat bahwa berkata kasar adalah suatu hal yang wajar apakah benar untuk tetap dilakukan?

Bayangkan apabila si orangtua berperilaku kasar pada anak sejak bayi, apa saja dampak yang akan terjadi?

Berikut adalah dampak yang dapat terjadi pada anak :

1. Anak akan berbohong

Apabila dalam suatu kondisi dimana si anak yang biasanya mendapatkan nilai yang bagus lalu di satu mata pelajaran ia mendapatkan nilai yang buruk, maka anak akan berpikir dua kali untuk menyampaikannya. Apakah lebih baik menyampaikan secara jujur ataukah bohong, mengingat saat mendapatkan nilai yang buruk ia mendapatkan perkataan kasar dari orang tuanya.

2. Anak akan memiliki dua kepribadian

Dua kepribadian disini bukan seperti orang yang memiliki diagnosis penyakit mental berkepribadian ganda. Namun, dua kepribadian disini dimaksudkan si anak akan memiliki sifat yang berbeda antara di depan dan di belakang orang tua mereka. Contohnya, saat di depan orang tua akan berperilaku sopan, berbudi pekerti luhur, dan lain sebagainya. Tetapi apabila dibelakang orang tuanya, mereka akan berkata kasar, berperilaku buruk, dan lain sebagainya. Hal ini sudah sering saya temui dalam kehidupan nyata dengan melihat teman-teman yang berada di sekitar.

3. Anak akan mati rasa

Dampak yang paling parah ialah, si anak akan mengalami mati rasa akan perkataan yang diberikan orang tua pada mereka. Dalam kasus ini, si anak akan berpikir bahwa semua perkataan yang diberikan orang tuanya hanyalah omong kosong belaka dan tidak patut untuk dilakukan, hanya patut untuk didengarkan. Hal ini dapat menyebabkan anak akan hilang kendali dan mulai untuk mencari seseorang yang dapat mendukung apa yang dipikirkan dengan bergabung dalam suatu komunitas. Tidak melihat apakah komunitas tersebut baik atau buruk, yang paling penting menurut si anak adalah ia dapat diterima dan semua argumennya didukung.

Sistem didikan di Indonesia dengan berkata kasar agar membuat mereka tunduk akan perintah seharusnya mulai dikurangi untuk mencegah terjadinya dampak-dampak yang terjadi akan hal tersebut pada anak. Para orang tua harus lebih peduli mana kata yang cocok untuk digunakan saat menegur anak. Untuk membuat mereka mengikuti perintah, dapat dilakukan dengan melakukan berbicara secara tatap muka dan memberikan solusi terkait permasalahan yang dialami. Bukannya dengan menegur mereka dengan berkata kasar sebagai solusi yang praktis untuk dilakukan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image