Serunya Arung Jeram, Adrenalin Pegawai Bapas Lahat Kemenkumham Sumsel Memuncak
Olahraga | 2022-10-06 15:08:08TAK cukup dengan outbound di halaman kantor saja, Rabu (6/10/2022) kemarin, pegawai Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas II Lahat Kemenkumaham Sumsel kembali menguji adrenalin melalui permainan ekstrem Arung Jeram di aliran Sungai Lematang. Perasaan peserta diaduk-aduk, mulai dari penasaran, senang, was-was, hingga memuncak lewat tangis haru dari seorang peserta. Penasaran bagaimana kisahnya? Berikut kami jelaskan dahulu kronologisnya.
Kepala Bapas Lahat, Perimansyah menjelaskan kegiatan arung jeram kali ini dalam rangka Pembinaan Fisik Mental Disiplin (PFMD) bagi seluruh pegawai Bapas Lahat. Sebelum kegiatan dimulai dilakukan dahulu upacara pembukaan yang dipimpin langsung Kabapas. Dalam sambutannya, disampaikan bahwa kegiatan PFMD ini bertujuan meningkatkan mental yang tangguh, melatih fisik yang kuat, dan kedisiplinan petugas pemasyarakatan, khususnya di lingkungan Bapas Lahat.
"Selain sebagai Pembinaan Fisik Mental Disiplin Pegawai, kegiatan ini juga upaya refreshing di luar lingkungan kerja," jelasnya.
Perimansyah juga menyampaikan pentingnya kegiatan tersebut guna melatih fisik dan mental agar selalu sehat, memiliki jiwa disiplin tinggi, serta pribadi yang bertanggung jawab. Pembinaan yang diterima oleh seluruh peserta diharapkan bisa menjadi bekal untuk diterapkan sehingga pelaksanaan tugas dan fungsi bisa optimal.
Kegiatan PFMD yang berkonsepkan outbond ini diikuti 20 pegawai Bapas Lahat. Mulai dari PK Madya, PK Pertama hingga Staf kepegawaian Bapas Lahat. Disinilah awal cerita dimulai, ke-20 pegawai dibagi menjadi 4 tim untuk secara bergilir main arung jeram. Tim pertama yang diketuai Kabapas, berhasil melewati arus deras berbatu dengan segala rintangannya, sejauh 1 km. Tampak raut wajah lega dari para peserta setelah berhasil masuk batas akhir permainan.
Namun, dalam segejap perasaan lega tersebut berubah menjadi menegangkan, ketika melihat secara langsung Tim 2 yang dinakhodai Rudi Iskandar Cs, mengalami kecelakaan. Perahunya terjungkal usai menabrak batu besar sampai oleng. Seluruh awak terjebur ke sungai, bahkan pengakuan dari Kaur Tata Usaha, Dewi Vetrawati, dirinya sempat terperangkap dibawah perahu yang terbalik. Pun, demikian dengan M. Habibur Rozak yang sempat terseret arus deras, karena tali tambang untuk menariknya terlepas. Namun pada akhirnya berhasil terselamatkan.
"Alhamdulillah, semua masih bisa selamat," terangnya.
Senada, staf kepegawaian Uttary merasa shock dengan kejadian tersebut. Bersama instruktur dan dua pegawai lainnya, mereka harus menyisir sungai untuk dapat dievakuasi. Sebuah perahu penyelamat dikerahkan hingga akhirnya bisa menjemput semua awak kapal dengan selamat. Puncaknya tangis haru pun pecah ketika kesemuanya sampai di daratan.
"Rasanya antara hidup dan mati. Kalau sudah dicoba baru tau rasanya," ucap Uttary.
Berbeda, Tim 3 yang giliran berikutnya untuk berarung jeram, sangat menikmati permainan. Bahkan sempat terjungkal berkali-kali, masih saja melanjutkan permainan hingga ke titik akhir.
"Rasanya seru, menguji mental. Tiga kali perahu kita terbalik, tapi kita naik lagi," ujarnya.
Terlepas dari suka dan dukanya, dengan mencoba hal baru seperti permainan arung jeram ini, fisik dan mental seseorang akan tertempa melalui berbagai tantangan yang harus dihadapi. Dengan demikian akan terbangun fisik dan mental yang kuat sekaligus mendapatkan pengalaman berkesan dan menyenangkan. Siapa berani mencobanya atau anda bisa berbagi pengalaman seru arung jeram anda lewat komentar. (*)
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.