Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image ILa Aswil

Pengalaman Gonta-ganti Susu Formula Untuk Anak

Curhat | Saturday, 01 Oct 2022, 15:23 WIB

Mempunyai anak merupakan suatu hal yang sangat dinanti oleh sebagian besar pasangan di muka bumi ini. Begitupun dengan kami. Menikah di tahun 2020, Alhamdulillah diberi amanah besar tiga bulan kemudian. Tahun 2021 anak kami lahir.

Menjadi seorang Ibu, tentulah ingin semua yang terbaik untuk anaknya. Rencana untuk ASI eksklusif tentulah sudah dimatangkan, tapi yaa namanya juga manusia, hanya bisa berencana, Tuhan yang menentukan.

Bulan pertama Alhamdulillah ASI melimpah, namun si anak kadang rewel jika nyusu, hanya sebelah yang ia ingin. Olehakrena itu saya berinisiatif untuk menggunakan pompa ASI. Sebelah dipompa sebelahnya lagi kadang tidak dipompa kalau ASInya habis. Begitu seterusnya hingga bulan ketiga, air ASI mulai berkurang, jadi anak tambah rewel. Jadilah kami memutuskan untuk membantu ASI dengan susu formula.

Kami sibuk mencari mana susu formula yang kandungan dan rasanya sangat mirip dengan ASI, dan pilihan jatuh ke susu S26. Harga lumayan mahal, untuk ukuran kurang lebih 400gram, sekitar seratus ribu lebih. Tapi harga tidak masalah, selama itu terbaik untuk anak. Minumnya pun kadang hanya untuk malam saja jika ASI saya sudah tidak ada lagi.

Bulan keempat, ASI saya semakin seret, jadi si anak semakin banyak mengkonsumsi susu formula, yang sebelumnya hanya malam saja, menjadi siang sore malam. Hinggaakhirnya di bulan ke lima, ibu saya meninggal, dua hri saya menangis tiada henti, dan tiba-tiba setespun ASI saya tidak ada yang keluar. Kata orang sih saya stress jadi ASI pun ikut berpengaruh. Jadilah susu formula seutuhnya untuk anak.

Awalnya sih tidak ada masalah, tapi di hari kedua, ee anak saya jadi hijau pekat. Saya belum merasa terlalu khawatir, tapi keadaan seperti itu terjadi setiap hari. Dasar kami orangtua untuk anak pertama, panik kan ya, belum ada pengalaman, jadi banyak bertanya sana-sini. Hingga akhirnya kami memutuskan untuk mengganti susunya.

Lima bulan lebih, kami mengganti susu formulanya menjadi Lactogen 1. Sebenarnya kepikiran sih buat menunggu hingga bulan ke enam, tapi melihat anak yang eenya hijau pekat dan berat badan tidak kunjung naik, jadi kami segera menggantinya tanpa bersabar menunggu.

Ada perubahan setelah mengganti susunya ke lactogen. Eenya sudah tidak hijau pekat, pun terlihat dari berat badannya ada yang berubah. Anak saya terlihat sedikit lebih gemuk dari sebelumnya, meskipun masih termasuk kategori kurus di mata ibu ibu tetangga. Hahahaha

Bulan keenam, saya tetap melanjutkan susu lactogen, dari lactogen 1 menjadi lactogen 2. Makanan pendamping ASI juga sudah diberikan. Kata orang, kalau sudah makan, intensitas susunya mengurang, ternyata anak saya tidak demikian, sama saja dari sebelumnya. Dari sekotak susu lactogen ukuran 750gram dihabiskan empat sampai lima hari, pun demikian sama saja setelah ada makanan pendamping, juga tetap habis di hari keempat ataupun ke lima.

Di bulan ke sepuluh anak saya, ayahnya ingin mengganti susu formulanya ke susu Vidorant. Itu karena pengaruh dari teman-temannya. Kata temannya susu Vidorant bagus, ada minyak ikannya, anak bisa jadi makin cerdas. Karena saya mudah tergoda ya, jadi kami pun menggantinya. Saya membeli satu kotak susu Vidorant my baby ukuran 950gram. Paginya saya mulai memberikannya, hingga siang aman-aman saja. tapi begitu minum ke tiga kalinya, anak saya muntah. Setelah muntah saya memberikannya lagi, dia seperti menolak, hanya meminumnya sedikit lalu melemparnya. Nah, dari situ saya mengambil kesimpulan bahwa anak saya tidak cocok dengan susu Vidorant. Saya segera menyuruh suami saya untuk ke minimart terdekat untuk membeli susu lactogen kembali.

Di usia satu tahun anak saya, saya tetap melanjutkan ke susu lactogen. Dari lactogen 2 menjadi lactogrow 3. Semua baikbaik saja, hingga akhirnya kakak saya menyarankan untuk menggantinya ke Dancow.

Karena masih satu perusahaan dengan lactogrow, saya pun setuju untuk menggantinya ke Dancow. Hingga saat ini, anak saya menggunakan susu formula Dancow 1+ rasa vanilla. Semoga tidak ganti-ganti lagi. hahahahah

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image