Susu Formula: Teman atau Musuh bagi Gigi Si Kecil?
Eduaksi | 2024-12-14 12:45:44Susu formula sering dianggap sebagai sumber nutrisi yang penting bagi bayi dan anak-anak. Menurut Wijaya et al. (2022), susu formula adalah susu yang diproduksi oleh industri untuk keperluan asupan gizi pada anak, yang mengandung karbohidrat seperti sukrosa dan laktosa. Kandungan ini dapat mengakibatkan karies gigi pada anak usia prasekolah.
Karies gigi merupakan masalah kesehatan yang umum terjadi pada anak-anak, terutama bagi mereka yang mengonsumsi susu formula. Karies gigi merupakan salah satu gangguan kesehatan gigi yang mengalami pengapuran sehingga gigi menjadi keropos, berlubang, bahkan patah. Menurut data dari PDGI (Persatuan Dokter Gigi Indonesia), 89% orang yang menderita karies adalah anak-anak di bawah 12 tahun, dan prevalensi karies gigi pada kelompok umur 10-14 tahun mencapai 73,4% (Riskesdas, 2018).
Penyebab Karies Gigi
Karies gigi disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk bakteri, gula, struktur gigi, dan waktu. Bakteri dalam rongga mulut memetabolisme karbohidrat menjadi asam, yang dapat merusak enamel gigi. Jika tidak segera ditangani, kerusakan ini dapat menjalar ke lapisan lebih dalam dari gigi, seperti dentin dan pulpa, yang menyebabkan rasa sakit dan infeksi (Tarigan, 2017).
Pola makan yang tinggi akan karbohidrat sederhana, seperti sukrosa dan glukosa, berkontribusi besar terhadap terjadinya karies. Makanan yang lengket dan mudah terselip di gigi meningkatkan risiko pembentukan plak dan karies jika tidak dibersihkan dengan baik (Listrianah et al., 2022). Selain itu, kebersihan mulut yang buruk juga menjadi faktor risiko utama dalam perkembangan karies gigi pada anak-anak.
Dampak Susu Formula
Susu formula mengandung karbohidrat yang dapat meningkatkan risiko karies. Sukrosa dalam susu formula merupakan jenis gula yang paling mudah menyebabkan kerusakan gigi karena cepat dimetabolisme oleh bakteri di mulut. Jika susu formula diberikan melalui botol atau dot pada malam hari, risiko ini semakin meningkat karena sisa susu dapat tertinggal di mulut lebih lama. Semakin lama anak diberikan susu formula, semakin tinggi risiko terkena karies gigi.
Anak-anak yang menggunakan botol atau dot untuk mengonsumsi susu formula juga memiliki risiko lebih tinggi terkena karies. Semakin lama permukaan gigi berkontak dengan karbohidrat dari susu formula, semakin besar kemungkinan produksi asam dalam rongga mulut, yang dapat menyebabkan demineralisasi enamel dan meningkatkan risiko terjadinya karies.
Dampak Kesehatan Secara Keseluruhan
Dampak dari karies gigi tidak hanya terbatas pada kesehatan mulut tetapi juga dapat mempengaruhi kualitas hidup anak secara keseluruhan. Karies dapat menyebabkan rasa sakit yang mengganggu fungsi pengunyahan, mengurangi frekuensi kehadiran anak ke sekolah, serta mempengaruhi nafsu makan dan status gizi mereka (Yuliana et al., 2020). Jika tidak ditangani dengan baik, karies juga dapat menyebabkan komplikasi serius seperti infeksi sistemik.
Anak-anak dengan masalah karies sering kali mengalami kesulitan saat makan dan minum, yang berdampak pada asupan nutrisi mereka. Kondisi ini dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak secara keseluruhan. Menurut Yuliana et al. (2020), karies gigi dapat menyebabkan rasa sakit yang mengganggu fungsi pengunyahan sehingga anak mungkin enggan untuk makan atau memilih makanan tertentu.
Solusi yang Dapat Diterapkan
1. Mengurangi frekuensi pemberian susu formula, terutama sebelum tidur, untuk mencegah sisa susu menempel pada gigi
2. Mengajarkan anak untuk menyikat gigi dua kali sehari, yakni setelah makan dan sebelum tidur, serta berkumur setelah minum susu formula
3. Memantau kesehatan gigi anak dengan melakukan pemeriksaan secara rutin ke dokter gigi setiap enak bulan sekali untuk mendeteksi dan mencegah masalah sejak dini
Konsumsi susu formula bisa menjadi teman bagi pertumbuhan anak jika diberikan dengan cara yang benar dan disertai dengan perhatian terhadap kebersihan mulut. Namun, jika tidak diperhatikan, susu formula dapat berfungsi sebagai musuh bagi kesehatan gigi si kecil. Dengan pemahaman yang lebih baik mengenai dampak ini, diharapkan orang tua dapat mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat untuk melindungi kesehatan gigi anak mereka.
Daftar Pustaka
Wijaya, A., et al. (2022). Pengaruh Konsumsi Susu Formula Terhadap Karies Gigi. Barongko: Jurnal Ilmu Kesehatan, 1(2), pp. 187-189. https://doi.org/10.59585/bajik.v1i2.26
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Riset Kesehatan Dasar 2018. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Tarigan, M. (2017). Karies Gigi: Penyebab dan Dampaknya. Indonesian Journal of Health and Medical.
Listrianah, S., et al. (2022). Pola Makan dan Kesehatan Gigi Anak. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 8(1), pp. 45-50.
Yuliana, R., et al. (2020). Dampak Karies Gigi pada Kualitas Hidup Anak. Indonesian Journal of Health and Medical.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.