Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Dhevy Hakim

Bijak Menyikapi Reuni 212

Info Terkini | 2021-12-02 18:15:11

Bijak Menyikapi Reuni 212

Pasca aksi yang diselenggarakan pada tanggal 2 Desember 2016 silam, umat Islam seperti ingin mengulang kembali momen tersebut. Sehingga aksi 212 terus berlanjut setiap tahunnya.

Bagi alumni 212 spirit mengulang memori itu sangat tinggi, pasalnya aksi 212 telah terbukti mampu menyatukan umat Islam dengan spirit yang sama meski berasal dari berbagai ormas Islam. Momen yang tidak pernah bisa dilupakan, seperti kondisi aksi yang damai meski jutaan orang, makanan berlimpah, saling memberi, saling meringankan, kebersihan terjaga, rerumputan tak ada yang terinjak dll.

Namun sedihnya, aksi yang terbukti damai tersebut, setiap mendekati tanggal 2 Desember, senantiasa ada halangan dan rintangan. Tahun lalu (2020), reuni aksi 212 dilaksanakan secara virtual, dan tahun ini hingga mendekati hari-H keinginan alumni untuk menyelenggarakan acara secara langsung belum juga mendapatkan izin.

Wagub DKI Ahmad Riza menyampaikan bahwa reuni 212 tidak memungkinkan dilaksanakan di kawasan Monumen Nasional (Monas) maupun kawasan Patung Kuda. Hal ini dikarenakan pihak Polda Metro Jaya tidak bersedia mengeluarkan izin keramaian karena tidak adanya rekomendasi dari Satgas Covid-19.

Sedangkan menurut keterangan Ketua panitia Reuni Akbar Persaudaraan Alumni (PA) 212, Eka Jaya, dalam bincang-bincang bersama Edy Mulyadi di akun YouTube miliknya menyatakan dengan berbagai pertimbangan dan masukan, reuni 212 akan digelar di Masjid Az Zikra, Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Ya, semestinya merespon keinginan sebagian umat Islam untuk melakukan aksi 212 disikapi dengan bijak, tidak perlu arogan apalagi dibumbui fitnah politisasi. Publik harus memahami bahwa keinginan kaum muslimin melakukan aksi adalah sebagai wujud simpati terhadap kondisi negeri. Dalam setiap aksi pasti ada hal-hal yang ingin disampaikan, seperti tahun sebelumnya aspirasi mengenai utang negara, pasar syariah, tolak omnibus law.

Dan tahun ini umat Islam banyak menemukan hal-hal yang tidak adil bagi mereka. Wajar jika antusiasme alumni 212 untuk melakukan aksi kembali bergelora. Tidak ada asap jika tidak ada api. Sikap yang ditunjukkan para alumni tidak mungkin seperti itu jika kondisi bangsa ini sedang baik-baik saja. Semoga aksi 212 tahun ini bisa disikapi dengan bijak. Jika mendapatkan izin semoga acara berjalan lanjar, jika hanya lewat virtual semoga membuat alumni 212 tambah sabar.

Dhevy Hakim

[email protected]

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image